Revenge (Part 3)

28 1 19
                                    

Mendapati hal tersebut, perasaan Rossa bercampur aduk. Panik, heran, takut semua berpaut dalam dirinya. Segera ia menelefon Julian guna memastikan hal tersebut, namun ponsel Julian berada di luar jangkauan dikarenakan ia sudah mengatur ke mode "jangan ganggu".

"Pa! apa sebaiknya kita pastikan apakah yang tewas itu benar Andreas atau bukan, bisa saja istrimu melakukan ini untuk memisahkan kita karena dia ingin kembali padamu" ucap Rossa dengan nada sedikit gemetar

"Kenapa kau bisa berpikir begitu Ma? bukankah kau sudah lihat sendiri jenazahnya. Dan Maya bukan orang seperti itu" ucap Razaq tegas

"Kok kamu malah membela dia sih Pa? Kau sendiri yang memergokinya berselingkuh dengan pria lain, dan sekarang kau justru meragukanku hanya karena berita sepihak? bagus sekali" ucap Rossa dengan nada meninggi

"Cukup! kita ini sedang diterpa beberapa masalah dan kau justru menambah semua semakin runyam! aku mau istirahat dulu!" ucap Razaq meninggalkan Rossa

Keesokan harinya, Kepala Sekolah akhirnya dengan resmi membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah. Rizal dengan begitu senangnya mempersiapkan diri untuk bersekolah, ia mengungkapkan semua kesenangannya itu dengan memeluk erat Ibu Maya yang selama ini menemaninya. Namun seketika suasana itu berubah saat Julian menanyakan tentang Andreas

"Zal, kira-kira Andreas ke sekolah gak ya hari ini? kuharap berita dari mama gak sampai menyebar ke sekolah" ucap Julian

"Eh iya yak, gimana kalau wartawan mewawancarai dia, pasti siluman ular itu bisa memergokinya dan rencana kita bisa kacau" ucap Rizal

"Kalian tenang saja, Andreas akan ke sekolah dengan selamat" ucap Ibu Maya sembari berjalan ke ruang tamu

"Kenapa mama bisa seyakin itu?" tanya Julian

"Sudah, nanti mama akan cerita, kau antar saja dulu adikmu ke sekolah, sinetron kegemaran mama udah mau mulai nih, sana ihh" ucap Ibu Maya sambil mengambil remot TV

"Kalo gitu, aku berangkat ya Ma?" ucap Julian berpamitan

"Ehh, lu mau nganter gue dengan kaos singlet mu itu? astaga Lian, minimal pake hoodie mu itu! ucap Rizal

"Maa, lihat nih kelakuan Rizal..." keluh Julian sembari mengenakan hoodie nya

"Mama gak denger..." ucap Ibu Maya dengan tawa kecil

Sesampainya di sekolah, banyak siswa dikagetkan dengan masih ramainya awak media yang berada di situ guna membahas perkembangan kasus pembunuhan di sekolah tersebut. Kepala Sekolah menerangkan jika hal tersebut sudah selesai hanya tinggal menunggu habisnya masa rehabilitasi Reza. Kepala sekolah juga kembali meminta maaf atas kejadian yang sudah terjadi. Tak lama kemudian, tibalah Andreas dengan motornya. Ia dibuat kaget lantaran banyak awak media yang menghampirinya dan menanyakan tentang kejadian yang dialaminya. Tak sabar melihat temannya berada di kondisi tersebut, Rizal pun turun dari mobil dan langsung berteriak

"Cukup!! Dengar ya awak-anak media, ini hari pertama kami masuk sekolah, jangan ganggu kami dengan cecaran pertanyaan kalian. Jika memang kondisi sudah membaik, Andreas pasti akan buka suara, saya jamin itu! Maaf sebelumnya ya Pak Kepala" ucap Rizal

"Zal, makasih banget yaa" ucap Andreas

"Udah, lo parkirin motor dulu sana, kita ketemu di kelas ya" ucap Rizal

Segera Andreas menghidupkan motornya dan bergegas menuju parkiran. Awak media pun mulai mengemaskan peralatannya dan bubar perlahan. Kepala sekolah dan jajarannya pun kembali ke kantor mereka masing-masing.

"Lian, gue ke kelas dulu ya, thanks banget udah mau nganterin gue pagi ini" ucap Rizal

"Heh, kenapa kau berterima kasih? memangnya aku ini siapamu? sudah sana, Andreas pasti menunggumu" ucap Julian

JUST TELL ME THE TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang