The Suspect(s) - Part 04

26 3 0
                                    

Mendapat pengakuan dari Andreas, polisi pun mencari keberadaan Reza. Namun siapa mengira Reza tengah duduk santai di teras rumahnya dengan memberi senyuman kepada anggota polisi yang menyergap rumahnya. Tanpa perlawanan, Reza pun dibekuk dan dibawa ke kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, Reza diberikan banyak pertanyaan, namun ia hanya merespon dengan tertawa.

Bruaakk...

Suara meja dihentak menandakan sudah memuncaknya emosi dari salah satu anggota kepolisian tersebut. Namun Reza sama sekali tak memberikan keterangannya. Tiba-tiba ...

"Hmph, iya aku memang melakukannya, palu itu, kain itu, semua ulahku" ucap Reza sambil tertunduk dan menghela nafas panjang

Polisi pun memproses laporan yang diberikan dengan Reza sebagai tersangka. Setelah itu Reza dimasukkan kedalam sel selama proses penyidikan, namun tak sedikitpun kesedihan atau penyesalan tampak di wajah Reza, ia masih menampakkan wajah santainya. Polisi pun memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak sekolah.

Kabar mengenai Reza pun menyebar begitu cepat di sosial media baik di lingkungan sekolah hingga ke masyarakat luas. Banyak yang tak menyangka dalam sikap dinginnya Reza ia tega melakukan banyak kasus kejahatan. Setelah membaca berita tersebut, Rizal tak lantas merasa puas karena ia masih merasa ada sesuatu yang janggal. Sepanjang perjalanan pulang, ia terus memikirkan hal itu

"Udah ah, jangan dipikirin lagi, lagian berdasarkan pengakuan si Andreas juga memang dia pelakunya, dan sekarang dia sudah dipenjara" ucap Julian

"Bukan gitu Lian, gue rasa Reza gak sebodoh itu untuk menyerahkan dirinya, karena gue masih penasaran tentang siapa yang memukul Reza di toilet kala itu" ujar Rizal

Di sisi lain, Kepala Sekolah membuat video klarifikasi dan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi di sekolah tersebut mulai dari pembunuhan Erik hingga penangkapan Reza. Beliau mengatakan jika sekolah tersebut akan dicabut izin operasionalnya dengan alasan keselamatan, beliau menyarankan para siswa untuk segera mencari sekolah pengganti selagi surat mutasi akan diproses oleh pihak sekolah. Tetapi cara yang dilakukan Kepala Sekolah justru menuai banyak penolakan dari para siswa dan orang tua siswa. Mereka menyayangkan atas apa yang terjadi di sekolah itu, tetapi penutupan sekolah dengan memutasi semua guru dan siswa dinilai bukanlah cara yang tepat.

"Pak Kepsek kenapa sih suka banget kasi kebijakan tiba-tiba? mana suasana masih genting gini?" ucap Rizal kesal

"Zal, kita baru sampai rumah loh, sepanjang jalan kau ngomel-ngomel mulu, kenapa sih?" tanya Julian

"Ini loh Lian, kepsek bilang kalau seluruh siswa kudu cari sekolah pengganti karena beliau mau tutup sekolahnya atas kasus yang akhir-akhir ini terjadi" jelas Rizal

"Hemmm, ini bukan cara yang tepat sih menurutku, kesannya seperti sekolah ingin lari dari masalah ini" ucap Julian

"Nah itu dia, respon yang didapat justru siswa dan orang tua banyak yang nolak, bahkan ada yang berpendapat jika kita harusnya bangkit dan bukan malah menutup mata" ucap Rizal

Di kantor Polisi, ada seseorang yang menelpon dan hendak berbicara dengan Reza. Polisi yang berjaga disitu pun membukakan sel Reza dan memberikan telponnya. Ekspresi Reza berubah drastis mendengar suara si penelpon, tangan Reza seketika gemetar dan gagang telpon yang dipegangnya pun terjatuh. Polisi pun menanyakan yang terjadi kepada Reza, dan dia hanya meminta dikembalikan ke selnya tanpa menceritakan apapun. Polisi mencoba untuk tidak menanyakan apapun kepada Reza dan membiarkannya untuk menenangkan dirinya beberapa saat, namun tiba-tiba ...

"Aaaaarggghhhh...!!!!" teriak Reza kencang dan langsung melepaskan bajunya

"Saudara Raihan... Saudara Raihan, ada apa ini? jangan buat keributan ya" ucap seorang Polisi  tegas

JUST TELL ME THE TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang