The Suspect(s) - Part 03

45 4 35
                                    

Setibanya di rumah, Rizal bergegas mengganti pakaiannya sementara Julian masih memarkirkan mobilnya. Rizal meregangkan badannya karena sudah melewati hari yang cukup melelahkan, ia pun bergegas mandi. Setelah memarkirkan mobilnya, Julian mendapat kain yang bertuliskan "DONE" di bagasi mobilnya. Ia pun membawanya masuk ke dalam rumah.

"Nih, kain bertuliskan DONE , tadi kutemukan saat aku nutup bagasi mobil"  ucap Julian dengan santai

"Parah lo Lian, ini kan kode yang gue dan Andre temuin di lokasi kematiannya Erik, dan dia juga bilang kalo ada kata yang sama di dekat jenazah orang tuanya" ucap Rizal

"Ya lagipula apa maksudnya dia menaruh ini di mobilku?" tanya Julian heran

"Bisa saja dia ingin meletakkan itu pada Andreas, tapi karena dia nggak tau dimana Andreas berada, makanya dia letakkan di mobil lu" jawab Rizal sambil mengeringkan rambutnya

"Hmmm, ya sudah, kalau begitu aku mau mandi dulu, setelah itu kita istirahat"  ucap Julian sambil membuka bajunya

Sambil memandangi kain tersebut, Rizal memikirkan hal yang cukup kompleks di benaknya. Ia merasa jika kain itu memang sengaja ditaruh di mobil Julian dikarenakan ada orang yang tau niat Julian dalam membantu menyiasati kasus ini. Selalu ia mengaitkan ini dengan Reza walau hanya sebatas dalam pikiran, Rizal punya keyakinan jika Reza memang terlibat. Tapi ada satu hal yang mengherankannya yaitu siapa orang yang membuat Reza pingsan di toilet.

"Oii Zaall!!, cepet pakai bajumu!!"  teriak Julian dari arah kamar

"Astaga tuh orang ye, tau aja gue masih disini"  ucap Rizal

Tung tungtung tung tung...

"Lian!! lo mandi apa bertapa sih, lama banget? tuh HP lo bunyi terus"  teriak Rizal dari arah dapur

"Iya iya ini aku otewe ngambil"  ucap Julian sambil keluar dari kamar

"Eitttss, pakai dulu bajumu ya?"  ucap Rizal sambil memberikan tawa kecil

"Wahh pembalasan dendam nih ya, Halo..." ucap Julian sambil menjawab panggilan telponnya

"Apa? syukurlah, baiklah kau urus saja semuanya, aku akan beritahu polisi besok, jadi biarkan dia beristirahat dulu, terima kasih infonya ya"  ucap Julian dan menutup telponnya

"Kenapa Lian? besok apa yang akan kau beritau ke polisi besok?"  tanya Rizal heran

"Tadi asistenku telepon, dia bilang Andreas udah sadar, dan besok kita akan mengabari pihak kepolisian untuk mengambil kesaksian si Andreas, dengan begitu kita bisa langsung menangkap pelakunya"  jelas Julian

"Hemm ide yang bagus, semoga ini semulus yang kita harapkan"  ucap Rizal

"Yaa semoga saja"  respon Julian

"Eh ngemeng-ngemeng lo kan udah selesai telponannya, sono pakai bajunya dasar roti sobek berjalan, sono sono sono..."  ucap Rizal dengan tawa

"Heh dasar kau ini, iya iya, aku ambil baju dulu" jawab Julian sambil menuju ke kamar.

Keesokan harinya...

Kreeeekkk....  (suara pintu terbuka)

"Astaga Lian, cepat mandi dan bersiaplahh!!"  ucap Rizal dengan semangat

"Hemmm Zal, ini masih jam 7:30 pagi, aku mau mimpi makan ramen dulu ya"  ucap Julian dengan nada lemas

"Ya ampun, lo itu udah jadi CEO perusahan gede, mau makan aja kudu dimimpiin dulu gimana sih? Ayo cepeeettt...eehhhh"  ucap Rizal sambil menarik tangan Julian

JUST TELL ME THE TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang