O2. Hujan

1.1K 123 29
                                    

• • ༚ • •

❥Typo Tandain!

• • ༚ • •

Rintik hujan siang ini sungguh menyejukan hati bagi siapapun penikmatnya.

Giselle yang duduk tepat disamping jendela kelasnya sangat beruntung melihat rintikan air turun dari atas sana untuk menyejukkan sekitarnya.

"Sel, lo galau?" tanya Hana teman satu bangkunya.

Giselle hanya menanggapi dengan gelengan. Ia bukan tipe tipe perempuan yang lemah dikit dikit galau, liat hujan dikit jadi galau, no. Ia hanya menikmati tenangnya air yang jatuh membasahi apapun yang mengenainya.

"Mending tidur nggak sih gini?" tanya Hana menempelkan pipinya ikut menghadap jendela.

Giselle mengangguk terkekeh melihat muka murung sahabatnya itu.

"sel, lo pernah nggak ngeliat sesuatu gitu terus keinget seseorang?" tanya Hana tiba tiba membuat Giselle menatapnya bingung.

"4 bulan lalu, terakhir kali gue ngobrol sama dia waktu hujan sel, dia dateng dengan keadaan basah kuyub dan keliatan buru buru mau pergi lagi" Giselle masih setia mendengarkan curhatan sahabatnya itu.

"tiba tiba dia minta gue buat nggak usah hubungin dia lagi, padahal gue juga nggak ngelakuin kesalahan apapun" kata Hana menumpuk dahi dengan tangannya.

"dan setelah gue bener lost contact sama dia setelah 3 hari, di sekolah untuk pertama kalinya gue ngeliat dia udah gandeng cewe baru yang gue yakin banget mereka udah tunangan karna ada cincin di kedua tangan mereka" Hana menegakkan badannya menatap kosong papan tulis didepan sana.

"na, jatuh cinta itu punya resiko kehilangan seseorang yang lo cinta itu bagian dari resiko itu sendiri na" Giselle menjeda kalimatnya menarik nafasnya panjang.

"itu yang buat gue masih belum bisa buat jatuh ke dalam lubang yang namanya percintaan. Dan inget satu hal, cukup lo inget dia secukupnya karna belum tentu sekarang dia inget lo ada disini mikirin dia, dia mungkin udah bahagia sama pilihannya dan lo ngbak mungkin terus terusan tutup hati karna perlakuan dia ke lo dulu buat lo jadi trauma na, gue disini" Giselle tersenyum kecil melihat ekspresi sahabatnya itu.

"Cari cowo sana, ngenes amat idup lo" kata Giselle yang dihadiahi dengusan oleh sang lawan bicara.

"cariin kek, temen lo cowo kan ganteng ganteng tuh bagi gue satu" kata Hana.

"mana ada yang mau modelan ulet bulu kek lo, banyak banget tingkahnya" kata Giselle menatap heran sahabatnya.

"tapi kan gue cantik, baik, dan tidak sombong" kata Hana yang memang diangguki oleh Giselle.

"ntar gue tanyain dulu deh ya" kata Giselle yang ikut ikutan menempelkan pipinya menghadap jendela.

• • ༚ • •

"neng Giselle, ngantin yok" Teriakan seseorang didepan kelas Giselle membuat seisi kelas melihat kearahnya.

Sungguh, Giselle ingin memakan Naren saat itu juga. malu. Ia langsung menghampiri Naren agar tak berbuat hal yang memalukan lagi.

"bisa diem nggak lo" sarkas Giselle saat Naren akan meladeni tatapan dari teman teman Giselle.

"neng isel galak amat dah makin cinta" Naren merangkul Giselle yang membuat anak anak dikoridor menatapnya sinis.

Teenager | Giselle Aespa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang