• • ༚ • •
❥Typo Tandain!
• • ༚ • •
Hidup dari keluarga berkecukupan dengan orang tua lengkap dan memiliki dua kakak tampan dan rupawan membuat Giselle dipandang kagum oleh teman temannya.
Banyak yang iri kehidupan Giselle yang menurut mereka sempurna. Rumah yang lumayan megah, Orang tua lengkap dengan penghasilan yang cukup, kakak yang menurut mereka sangat pas jika disandingkan untuk melengkapi keluarga Wiratama.
Padahal menurut Giselle itu sangat monoton, namun Giselle juga menyusukuri nikmat itu. Walaupun dirinya lebih banyak menghabiskan waktu sendirian, namun Giselle tetap memaklumi kedua orang tuanya yang sibuk mencukupi kebutuhan mereka.
Giselle yang sering kali berada dirumah sendirian, orang tuanya yang disibukan dengan perkerjaan, dan kedua kakaknya yang jarang pulang dan Giselle hanya bisa melihat mereka saat pagi hari jika semua berkumpul di meja makan. Tak masalah bagi Giselle, yang terpenting ia masih bisa merasakan kehangatan keluarga jika sedang berkumpul bersama.
Dan lagi, jangan lupakan teman teman yang sudah seperti semut semut yang ada dimana saja jika ada Giselle. Semakin membuat orang yang tak dekat denganya tentu merasa iri hati dengan kehidupan sempurna yang mereka lihat milik Giselle.
Seperti pagi ini, banyak tatapan Iri melihat Giselle yang berangkat bersama Jovan menaiki mobil sport yang Giselle yakini adalah mobil baru.
"siapa korbannya?" tanya Giselle yang seolah olah tau jika mobil ini bukan dibeli dari uang Jovan ataupun orang tuanya, namun Jovan dapatkan dari taruhan balapan semalam.
Jovan menggaruk tengkuknya yabg tak gatal sembari memasang eye smilenya, harap harap cemas jika Giselle akan mendiaminya karna ikut kegiatan itu lagi.
"semalem Wira kalah sel, jadi disumbangin ke gue" kata Jovan yang masih setia menampilkan eye smile nya.
Giselle hanya merotasikan matanya dan melanjutkan jalan memasuki area sekolah.
"Yah sel, kok ditinggal" Jovan mengejar Giselle yang meninggalkannya tadi.
"kalo mau pamer gausah aja gue, apalagi itu bukan pure barang lo sendiri" kata Giselle yang terkesan dingin.
"iyaiyaaa ihh, kan kalo nolak rejeki pamali selㅡ"
"ngeles terossss"
Rega datang dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Jovan, Rega sangat suka jika mengompor2i mereka berempat agar tidak ada yang namanya kedamaian untuk mereka, Naren, Harsa, Jovan, Giselle.
"diem lo sat" kata Jovan yang hanya dihadiahi tawaan dari sang empu.
"lo juga diem, pusing dengerin alesan lo" Kata Giselle yang langsung berjalan cepat meninggalkan Rega dan Jovan yang sudah saling menatap sinis.
"ga suka banget lo anjing ngeliat gue sama Giselle adem" sinis Jovan.
"ga rela gue sat, mending adem2an sama gue si Giselle" kata Rega tengil dan langsung meninggalkan Jovan yang tengah menatapnya emosi.
Rega cengengesan dan langsung mengejar Giselle yang sudah terlebih dahulu meninggalkan mereka tadi.
• • ༚ • •
"Hai sel, sendiri aja"
Giselle mendongakkan kepalanya guna melihat siapa orang yang sengaja mengganggu waktu kesendiriannya saat istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager | Giselle Aespa
Fanfic"Gue cuma mau nyari orang yang bener bener real mau tau tentang kehidupan gue di masa remaja, bukan ngurusin orang caper yang tiap harinya nggak ada kerjaan ngekor mulu dibelakang gue" "Diumur gue sekarang, apa udah seharusnya gue tau tentang dunia...