17. Si Lawak; Harsa

437 83 11
                                    

• •  ༚ • •

Typo Tandain

• •  ༚ • •

Semua nikmat yang kita rasakan mungkin harus bisa kita syukuri sepenuhnya, karena belum tentu semua orang merasakan apa yang kita rasakan sekarang maupun nanti.

Bukan tentang keindahan yang dirasa cukup menyegarkan mata, ataupun alunan nada yang masuk ke telinga menghangatkan hati, ataupun segarnya udara yang kita rasakan untuk bernafas menikmati hidup.

Giselle bersyukur dipertemukan dengan orang orang yang peduli dengannya sampai saat ini. Bersyukur mereka bisa memahami satu sama lain tanpa memaksakan apapun yang memang tak dikehendaki. Bersyukur memiliki teman berbagi, susah senang ataupun gundah hati. Bersyukur masih ada orang orang yang mau menemaninya disaat dirinya merasa terpuruk sekalipun seperti saat ini.

Giselle berulang kali mengulas senyum kala petikan gitar bersaut dengan suara merdu yang membaur menjadi satu keharmonisan nada.

"jangan senyum gitu ah, Harsa salting nih"

Belum sempat memuji, manusia disampingnya kini minta dihujat.

"najis ih" kata Giselle terkekeh melihat tingkah Harsa yang kelewat random.

Saat ini Giselle dibawa Harsa ke taman belakang yang sepi karna jam sudah menunjukan pukul 12 siang.
Harsa dengan senang hati memalak adik kelas yang sedang bersenandung ria di kantin tadi, dan beginilah sekarang.

Harsa duduk diatas pohon dengan membawa gitar sembari melantunkan beberapa lagu yang ia bisa bawakan, dan Giselle memilih untuk duduk di bawah pohon dan beberapa kali memejamkan mata menikmati lagu yang dibawakan Harsa.

"turun siniㅡntar lo jatoh" Giselle menepuk space kosong disampingnya dan langsung dituruti oleh Harsa.

"mau request lagu apa lagi tuan putri?" tanya Harsa menghadap perempuan disampingnya dengan senyum manis diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mau request lagu apa lagi tuan putri?" tanya Harsa menghadap perempuan disampingnya dengan senyum manis diwajahnya.

Giselle terlihat berpikir sebentar dan menoleh kearah Harsa disampingnya.
"terserah deh, apa aja yang lo bisa"

Harsa mengangguk membuka ponselnya untuk mencari kunci lagu yang akan dia bawakan.

"ini lagu pas banget nihㅡdengerin dengerin, aa Harsa mau nyanyi" Giselle mengangguk dengan kekehan renyah menanggapi pemuda disampingnya itu

"iyaiya, nanti gue sawer" kata Giselle membuat Harsa tersenyum tengil.

Bagai sambaran petir bait pertama berhasil mengalun indah dibawakan Harsa.

Teenager | Giselle Aespa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang