26. Kembali lagi

512 87 18
                                    

ㅡTypo Tandain!🌙

Hari akan berganti dan masih menyisakan lengkungan indah yang tercetak pada bibir ranum perempuan berpiyama tokyo ravenger yang sedang duduk di balkon kamarnya.

Pukul 23.45 dan tak menggoyahkan sang pemilik rumah untuk masuk sekedar menidurkan diri guna mengistirahatkan akal pikiran maupun jiwa raga. Justru malah membuat kedua mata sang bungsu Wiratama semakin tak mengantuk ditemani bintang bintang diatas sana tanpa adanya sang rembulan terang.

"Bukan tentang apa yang dipermasalahkan, tapi bagaimana masalah itu selesai tanpa timpang sebelah dan malah merugikan salah satu pihak. it's the good way" Coklat panas yang menemaninya kini terasa manis bersama bayangan bagaimana hubungannya perlahan mulai membaik dengan Karina.

Seperti secercah kalimat yang ia temukan saat merenung kemarin. Berdamai dengan keadaan adalah salah satu cara penyelesaian. Dan terus terusan menghindar adalah satu satunya cara yang akan membuat diri sendiri semakin terbebani dengan ekspektasi dirinya sendiri yang malah semakin jauh.

Senyumnya pudar begitu saja saat bayangan keempat temannya saat disekolah berjalan secara terpisah. Dan saling memberi tatapan aneh satu sama lain.

"Karna gue ya?" tanya Giselle menatap salah satu bintang disana.

"Gue harus apa?" Giselle menunduk bersamaan dengan helaan nafas kasar yang keluar dari mulutnya.

Ia lupa, jika satu urusan selesai masih ada urusan lainnya yang menunggu untuk diselesaikan.

• •  ༚ • •

"Malem minggu kita harus hangout lagi kak" Kata Caca mengundang senyum gemas dari ketiga penghuni mobil lainnya.

Sepulang sekolah ini Giselle, Hana, Karina dan Cacaㅡatas ajakan Giselleㅡmemutuskan untuk menghabiskan waktu bersama melepas rindu setelah beberapa minggu berjauhan. Dan Hana yang membawa mobil bertugas untuk mengantarkan satu persatu penumpangnya hingga selamat sampai rumah.

"ternyata kamu lawak banget ya ca" kata Karina membuat Caca mendengus sebal.

"bukan lawak kak, gue tuh lagi kelewat seneng makanya kaya begini" kata Caca mengundang gelengan heran dari Giselle

"yang kaya begini naksir sama rega yang otaknya cuma belajar" gumam Giselle membuat Caca disampingnya menyenggol reflek.

"kak mulutmu aku sumpel loh ini" ancam Caca mengacungkan sepatu ungu kesayangannya.

"hah? kenapa?" tanya Hana mengalihkan pandangannya.

"engga, ituㅡITU KOK RAME RAME" Caca mendelik kaget saat mobil Hana memasuki perkarangan rumah Giselle. Pasalnya ada Jeffrey, Zoya dan bahkan 4 sekawan dengan Naren yang mencengkram kerah Jovan?.

"shit" Giselle buru buru turun setelah Hana memberhentikan mobilnya atas perintah Caca untuk sedikit jauh dari keributan itu.

Giselle kembali pening memikirkan apa yang sedang terjadi didepan rumahnya. Bagaimana Jeffrey dan Zoya bisa sampai kesini tanpa kabar sekalipun?.

Samar samar Giselle mendengar namanya kembali disebut oleh sang kakak.

"Minta maaf sama Giselle, atau lo habis sama gue van" itu kalimat terakhir yang Naren ucapkan sebelum akhirnya atensi mereka tertuju pada sang bungsu Wiratama yang ikut kedalam keributan itu.

Teenager | Giselle Aespa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang