21. HUKUMAN

17.9K 779 95
                                    

"Gimana menu barunya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana menu barunya?"

"Sumpah ini enak banget," Zeline menyuapkan makanan terakhirnya.

"Nyesel kan lo baru nyoba, gue aja sampai ketagihan."

Zeline mengangguk. "Oh iya, selama aku libur kemarin, ada tugas nggak?"

Jangan lupa Reiki yang duduk di sebrang Zeline dan Seena, lelaki itu hanya mendengarkan, sesekali menyeruput jus alpukat miliknya.

"Ada, Kayaknya. gue lupa, nanti gue cek dulu deh."

"Zel, emang lo di pedesaan ada urusan apa?" Lelaki itu menatap Zeline.

"Kakak aku, ada kerjaan di sana."

Reiki membulatkan mulutnya. "Emang orang tua lo di mana?"

"Tanya mulu lo, wartawan lo?" sinis Seena.

"Lo dari tadi kayaknya sinis terus sama gue. Benci lo sama gue?"

"Kalau iya, kenapa?"

"Terserah lo. gue nggak peduli."

"Dih, baperan."

Lelaki itu menaikkan alisnya, Baperan? "Baperan gimana? kayaknya gue nggak ngapa-ngapain."

Seena kicep, Ia kehabisan kata-kata jadi memilih diam saja tapi masih menatap Reiki dengan tatapan permusuhan.

Sedangkan Zeline yang melihat interaksi keduanya tertawa. "Kalian lucu,"

"Hah, lucu?!"

Zeline semakin tertawa karena keduanya berucap secara bersamaan.

"Lo apa-apaan sih?" Seena menedang kaki Reiki yang berada di bawa meja.

"Lo yang apa-apaan. Kan lo yang niruin ucapan gue, kok lo yang marah?" Reiki membalas tentangan Seena, membuat gadis itu melotot.

"Reiki, Sepatu lo kotor brengsek!"

"Lo yang mulai duluan."

"Lo sama cewek harusnya ngalah!"

"Emang lo cewek?"

"Bangsat lo ya!!" Seena yang sudah kepalang emosi itu hendak menjambak rambut Reiki, Tapi Zeline dengan cepat menarik tangan Seena dan mengelus bahu gadis itu pelan.

"Udah, jangan berantem."

"Dia duluan Zel."

"Lah bukan—

"Husst." Zeline menyuruh Reiki diam dengan jari telunjuknya di taruh di mulut. "Kamu diem, nanti Seena malah tambah marah."

Reiki menurut, ia memilih memainkan ponselnya, sesekali melirik Zeline yang menenangkan Seena.

"Lo tau nggak Zel, yang gue ceritain dulu?"

"Yang mana?"

"Pas gue tab—

Behind The Gaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang