1. TUKANG MAKSA

50.7K 2.7K 251
                                    

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF YA.

Vote dulu, sebelum baca.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Zeline Zakeisha Azura, gadis cantik dengan tinggi badan 161 cm itu berjalan menuruni tangga dengan wajah lesunya. Ia paling malas jika ada kuliah pagi, karena mengharuskannya untuk bangun pagi.

Sesampai di ruang makan, Zeline duduk di samping kakaknya. Ia mengambil roti tawar lalu mengoleskan selai coklat kacang, sesukaannya.

Azzam Reyhan, lelaki itu mengernyit melihat tingkah laku Zeline yang aneh. Bahkan, dengan tidak sopannya adiknya itu duduk tanpa mengucapkan sesuatu.

"Kenapa kamu?" tanya Azzam.

"Biasalah, palingan gara-gara berangkat pagi," bukan Zeline, melainkan papanya, Arkan.

Zeline berdecak. "Malas aku tuh," rengeknya. Ia melipat rotinya, lalu memakannya.

"Malas kenapa sih? Setiap berangkat pagi selalu gitu, hm?" ucap mamanya, Isha. Wanita yang sudah tidak muda lagi itu mendekat ke meja makan dengan piring yang berisikan lauk.

"Ya gitu ma, intinya kalau masuk pagi pasti pas pelajaran ngantuk, belum lagi dosennya kalau ngejelasin lembut banget, kan berasa di dongengin."

Azzam menggelengkan kepalanya. "Gapapa lah, daripada dapat dosen yang galak, hayo?"

"hayoloh?" goda papanya, ia terkekeh melihat putri kesayangannya cemberut.

"Ishh. Aku ga masuk dulu aja ya ma? Pa?" Zeline menatap orangtuanya dengan wajah semelas mungkin.

"Nggak!" ucap Azzam cepat. "kamu harus masuk. Nanti dosen di sana bilang apa kalau kakaknya yang rajin ini punya adik yang malas-malasan." cerocosnya.

"Ia deh yang alumni sana, iya." sinis Zelinr

Papa Zeline terkekeh. "Udah-udah. Sekarang kita makan. Zeline kamu harus berangkat, oke?"

Zeline memanyunkan bibirnya, membuat Azzam menatapnya gemas. Lelaki itu mendekat ke arah Zeline, lalu mencium pipi adiknya.

"Ihhh, kakakkkk!"

"Gemes banget sih," ia tertawa saat wajah Zeline tambah di tekuk.

"Gini deh, nanti telpon kakak kalau udah selesai kuliahnya, minta apa aja terserah, kakak yang traktir."


**

Zeline memasuki mobil berwarna hitam yang berada di depan gerbang rumahnya. Seperti biasa, Zeline ke kampus tidak membawa kendaraan, ia selalu di antar jemput oleh seseorang.

"Pagi." ucap Zeline. Moodnya bagus setelah mendapat tawaran dari kakaknya tadi.

"Hm."

Zeline tak perduli balasan singkat itu, ia merogoh tasnya untuk mengambil ponsel dan lips care yang selalu ia bawa. Ia mengaca lewat kaca ponsel, mengoleskan sedikit lips care berwarna pink itu di bibirnya dengan perlahan.

Behind The Gaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang