3. ENAKIN AJA

27K 1.9K 233
                                    

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF YA.

Vote dulu, sebelum baca.

Tandain kalau ada typo.

Tandain kalau ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


"Pagi bunda." Fadhlino mendudukan dirinya setelah mengecup singkat pipi bundanya.

"Pagi, sayang. Mau sarapan apa?"

"Nasi goreng bun,"

Bunda Rena mengangguk. "Oke." wanita itu mengambil piring dan nasi goreng yang sudah di siapkan di meja makan.

"Ayah mana?"

"Udah berangkat. Nanti bunda mau ke kantor, nganter sarapan ayah,"

Fadhlino membulatkan bibirnya. "Udah tua, makin ngrepotin," gumamnya.

Samar-samar Rena mendengar suara anaknya. "Kamu ngomong apa?" ucapnya sambil menaruh sepiring nasi goreng di hadapan anaknya.

Fadhlino menggeleng. "Nggak ngomong kok, bun."

"Ohh. Nasi gorengnya cepet di makan, hampir dingin itu."

Fadhlino meminum air putih dulu segelas, lalu mulai memakan sarapannya.

"Bunda, nanti aku pulang telat, mau main,"

"Sama siapa?"

"Zeline."

Rena langsung tersenyum lebar. Ia senang jika Fadhlino bersama Zeline, terus bersama Zeline!

**

"Yok." Zeline langsung menyusul Fadhlino yang berjalan mendahuluinya.

Lelaki itu baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran belakang kampus. Sebenarnya, jam masuk Zeline setengah jam lagi. Tapi, ia ada janji bersama Seena di kantin, untuk menikmati makanan Favoritenya.

"Nanti kalau kamu udah selesai, tinggal aja ya?"

Fadhlino berdecak. "Biasanya gimana?"

Biasanya, Fadhlino akan menunggu Zeline sampai selesai di dalam kelasnya sendiri, kadang juga ia tinggal tapi akan di jemput jikaa sudah jam pulang.

"Ga enak aku tuh, ngrepotin kamu terus,"

"Yaudah sih, enakin aja napa,"

Zeline langsung menampar mulut Fadhlino sedikit keras, Reflek. "Jaga ucapannya, Fadhlino."

Lelaki itu mengelus bibirnya, "Apasih? Yang harus di jaga yang bagian mana?"

"Y-ya yang ucapan tadi," ucap Zeline tiba-tiba kikuk.

Fadhlino menyipitkan matanya. "Anjir, udah ga polos lagi sahabat gue," gumamnya, masih di dengar oleh Zeline.

"Umur aku mau 20 tahun ya, gapapa kali kalau nonton itu,"

Behind The Gaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang