23. CUDDLE

11.8K 822 149
                                    

"Grup apaan ini! Lo ikut grup yang ada cowoknya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Grup apaan ini! Lo ikut grup yang ada cowoknya?"

Zeline yang sedang mengeringkan rambut di depan kaca lemari itu merotasi matanya. "Baca dulu nama grupnya."

'Kelompok Tiga'

"Tapi kenapa ada cowoknya. Lo bisa pilih kan?" Fadhlino menghampiri Zeline, Tangannya menggeggam erat ponsel Zeline.

"Gue saat pembagian gak masuk, Kan lagi lo culik."

Fadhlino terdiam sesaat, lalu membasahi bibir yang terasa kering. "Gue nggak mau tau, pokoknya lo harus keluar."

"Zeline!" Lelaki itu mengernyit menatap Zeline yang di ambang pintu.

"Apa?"

"Mau kemana lo?"

"Keluar." ucapnya dengan polos

"Ngapain?"

"Kan kamu yang nyuruh keluar, gimana sih?!" Zeline menukikkan alisnya, kesal.

"Bukan itu maksud gue!" Fadhlino mengacak rambutnya kasar.

Gadis itu terkekeh mendengar nada frustasi Fadhlino, ia kembali mendekat. "Fadhlino, aku ga bisa keluar gitu aja dari grup dong, nanti aku ga dapet nilai, gimana?"

"Ga usah kuliah, nikah sama gue aja!"

Zeline melotot, ngajak nikah kayak ngajak beli ciki, mana nadanya ngegas lagi. "Gila ya kamu."

"Iya, Gila karna lo."

Memilih abai, Zeline berjalan ke lemari mengangambil pakaiannya. "Keluar, aku mau ganti baju."

"Lo mau kuliah?" ucap Fadhlino di angguki Zeline.

"Ini masih masa hukuman lo, ga ada kuliah hari ini."

"Lah, kok gitu, Kemarin ga cukup apa nyiksa aku?"

"Nggak. Berhubung kakak lo pulang malem, gue mau di kelonin lo." Fadhlino mengambil pakaian yang ada di tangan Zeline, lalu memasukan ke dalam lemari dengan asal.

"Heh!" Gadis itu memberontak saat Fadhlino mengendongnya di pundak lalu membanting di ranjang.

"Fadhlino, sakit tau nggak! Eh eh kamu—kamu mau ngapainnnn!!" Zeline memukul-mukul asal tubuh Fadhlino agar tidak menindih tubuhnya.

"Gue cuma mau cuddle." ucapnya santai, ia berusaha menggenggam tangan kecil itu.

"Nggak, enggak Fadhlino. mau aku timpuk?"

"Lo mau berhenti atau gue cekik lagi?!"

**

Zeline mengerjapkan matanya berkali-kali. Tubuhnya terasa berat karena pelukan dari lelaki di hadapannya persis seperti memeluk guling.

Wajah mereka sangat dekat, deru nafas hangat Fadhlino mengenai telinga Zeline, membuat gadis itu merinding.

"Fadhlino, bangun. aku laper," ucapnya serak khas bangun tidur, gadis itu melirik jam.

Behind The Gaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang