19. MENGINAP 2

13.9K 1.2K 376
                                    

"Oke lo boleh kuliah besok,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke lo boleh kuliah besok,"

"Seriusan?" tanya Zeline antusias.

"Hmm." Fadhlino menganggukan kepalanya, lalu menyeringai. "Dengan syarat, gimana?"

Oh, astaga. Zeline merutuki dirinya, jika Fadhlino pandai memanfaatkan kesempatan dan tidak membiarkan dirinya pergi begitu saja.

"Yang mudah?"

"Ya." Lelaki itu lebih menempelkan tubuhnya ke Zeline, hingga gadis itu terkunci antara pinggiran sofa dan Fadhlino.

Zeline diam, menolak pun hanya sia-sia. ia menunggu Fadhlino mengatakan sesuatu.

"Syaratnya. Di kampus nanti, lo ga boleh deket-deket sama cowok, selesai kelas gak boleh keluar sebelum gue dateng. gimana? mudah kan,"

"Semua cowok?" tanya Zeline.

Fadhlino mengangguk, membuat Zeline hendak protes, tapi urung karena ucapan Fadhlino.

"Siapapun, termasuk Reiki."

Gadis itu memundurkan wajahnya saat wajah Fadhlino mendekat. ia mendorong pelan dada lelaki itu agar sedikit menjauh.

"Oke, aku usahain." lagi pula, di sana ia hanya dekat dengan Fadhlino, Seena, Caka dan.. Reiki.

Ah, soal Reiki ia akan usaha nanti, lagi pula keduanya hanya teman kan?

Zeline berfikir syarat keduanya. ia mengabaikan Fadhlino yang bermain rambutnya walaupun sesekali menjambak kecil.

"Fadhlino, Kayaknya syarat kedua agak sulit. jam kita beda-beda loh, masa aku harus nunggu kamu sampai selesai. ntar aku hmmtt.."

Fadhlino terkekeh setelah memberi kecupan pada bibir Zeline. ia menatap Gadis yang memelototinya, salah sendiri karena membuat Fadhlino gemas dengan cerewetnya.

"Tenang aja, udah gue atur. lo takut kelaperan karena nunggu gue kan?"

"Iya."

"Gimana, setuju kan syarat dari gue?"

"Hm iya. Tapi, kalau aku nglanggar gimana?"

Lelaki itu membelai pipi Zeline sampai leher, membuat gadis itu sedikit geli. "Tunggu aja hukuman lo." ucapnya dengan suara berat.

Zeline meneguk ludahnya saat mendengar suara Fadhlino yang arrg, tidak bisa dijelaskan, gadis itu salting sendiri. Bahkan pipinya sudah panas.

"Lo ngertikan?"

Zeline tersadar. "H-haa, iyaa ngerti." tidak, ia tidak boleh jatuh pada pesona Fadhlino.

"Kalian ngapain? deket banget lagi, mana wajahnya serius banget."

Kedua orang yang sedang duduk ruang tamu itu menoleh terkejut dan Zeline langsung mendorong tubuh Fadhlino. Tapi, detik itu juga keduanya menghela napas lega melihat siapa yang datang.

Behind The Gaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang