13. I GOT YOU

19.2K 1.5K 522
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Azzam berhenti di depan kolam renang rumah Fadhlino setelah meminta izin kepada Endra, ayah Fadhlino agar ia bisa leluasan berteleponan dengan papahnya.

"Maaf pah, Sekali lagi aku minta maaf, ga bisa jagain adek." ucap Azzam setelah menjelaskan semuanya kejadian tadi kepada papahnya. sekarang, ia hanya menunggu pria itu memarahinya.

"Sebenarnya papah ingin marah sama kamu, Azzam. kamu bodoh! cuma di kasih tanggung jawab jagain Zeline aja ga bisa."

di sebrang sana, Papah Azzam menghela napas. "Papah belum yakin kamu bisa tanggung jawab kalau kamu nikah nanti."

Azzam hanya mendelik tanpa menjawab.

"Kamu ga becus! bodoh! sok ganteng!" Arkan terus mengeluarkan makian dari seberang sana. ia marah, tapi ia tidak ingin membentak anaknya. keadaan di sana sedang berduka, dan ia tidak ingin menambah kekhawatir sang istri jika mendengar suaranya.

Walaupun ia juga sangat khawatir dengan keadaan putri bungsunya.

"Papah akan suruh orang buat bantu kamu cari adikmu. Ayah Fadhlino juga bantu kamu kan? papah harap, kurang dari seminggu adikmu harus ketemu dengan bantuan sebanyak itu."

"Maaf, papah ga bisa kesana. papah harus alihkan semuanya supaya mamah tidak tahu."

"Makasih pah, dan maaf."

"Ingat bodoh! harus ketemu. papah khawatir sama anak kesayangan papah."

Ia sudah tau itu dari dulu sejak kelahiran Zeline, melihat binar kebahagian yang terpancar di mata papahnya tidak membuatnya iri, malahan ia sangat senang memiliki adik kecil yang sangat menggemaskan.

"Pah.."

Azzam terdiam mendengar suara dari telepon itu. hatinya sesak, suara mamahnya sangat serak dan terdengar sesegukan. benar kata papahnya, ia bodoh, mamahnya pasti sangat kecewa jika mengetahui kabar ini.

"Papah tutup telepon dulu, bodoh."

tut.

Azzam menghela napas. ia melangkah ke taman belakang rumah Fadhlino, mendudukan dirinya di bawah pohon mangga.

merenung, memikirkan keadaan adik dan mamahnya.

**

"Aku udah kenyang." Zeline menaruh piring yang isinya masih tersisa setengah ke nampang.

"Anda yakin, nona?"

Behind The Gaze Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang