3. | Arsalan Sa'ad Al-Malik

689 32 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Abi dimana mi?." tanya Adiba saat sampai diruang tamu.

"Putri bungsu Abi sudah datang." Sapa Muhammad Al-Malik(Abi Adiba).

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Abi." Ucap Adiba sambil mencium punggung tangan Abi  Muhammad.

"Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh."

"Diba rindu Abi." Ucap Adiba sambil memeluk abinya erat.
Muhammadpun memeluk putri bungsunya itu sambil mencium kepala bagian atasnya.

Sekali lagi Asya menyaksikan itu semua. Asya rindu umi,dan abinya, jika bisa asya ingin memeluk mereka satu kali saja, tapi itu mustahil!!

Asya tidak bisa berbuat apa apa ini sudah menjadi takdirnya, Asya hanya bisa mendoakan umi dan abinya disana.

"Asya ya??,  kemari sya."  Perintah Muhammad pada Asya setelah melepaskan pelukannya dengan putrinya.

Asya maju kehadapan Muhammad.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh." Ucap Asya sambil mencium punggung tangan Muhammad.

"Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh, Bagaimana kabarmu?."

"Alhamdulillah sehat A- em." Hampir saja asya keceplosan menyebutnya Abi.

"Panggil saja Abi, kamu teman putri abi, maka kamu juga putri Abi, dan anggap rumah ini rumah kamu ya."
Muhammad membawa Asya kedalam pelukannya, mencium kepala bagian atas asya dan mengelus punggung Asya yang bergetar. Ya, asya menangis.

Sekali lagi Asya merasakan pelukan hangat ini, entah mengapa rasanya nyaman dan tenang.

Adiba ikut bahagia melihat itu, setidaknya Asyanya itu mendapatkan kasih sayang disini, kasih sayang yang hilang 3 tahun yang lalu.

"Iya sya, anggap saja umi ini umi kamu juga ya, umi seneng banget kalo kamu jadi Putri umi, jadi nanti umi punya dua putri yang cantiknya kaya bidadari." Kata umi zena sambil merangkul bahu Asya dan Adiba.

Adiba mengacungkan dua jempolnya.
"Udah ah jangan nangis, ntar cantiknya pindah ke diba." Ucap Adiba sambil menghapus bekas cairan bening dipipi asya.

"Makasih." Cicit asya kecil namun masih terdengar oleh adiba,Abi dan umi Zena.

"Tidak apa sya, setiap manusia pasti akan mati, kitapun pasti akan mati dan kembali kepada sang pencipta, jangan terus berlarut dalam kesedihan, percayalah Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya."Ucap Abi Muhammad menasehati asya.
Asya hanya menganggukkan kepalanya.

"Abang dimana mi." Tanya Adiba saat sudah duduk di sofa, pasalnya dari tadi Adiba belum melihat abangnya itu.

"Abangmu tadi pamit pada umi, katanya ada sedikit masalah di kantornya, umi udh ngabarin Abangmu kalo kamu udah sampe."

Adiba hanya ber 'o' saja.

•••

Di gedung berlantai 25 itu, seorang pria dewasa berumur 22 thn menurunkan lift dengan tergesa gesa setelah mendapatkan kabar dari uminya bahwa adik kesayangannya sudah datang.

Pria dewasa itu bernama Arsalan Sa'ad Al-Malik. Abang Adiba, anak pertama Abi Muhammad dan umi Zena, Pemilik pesantren Azhar Al-Malik. Yang memiliki ribuan santri.

(Top dan jubah yang dipakai Aslan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Top dan jubah yang dipakai Aslan)

Arsalan Sa'ad Al-Malik. Kerap dipanggil Aslan, seorang CEO di perusahaan Al-Azhar, yang mengeluarkan produk produk yang terkenal seperti baju top, baju Koko, sarung, abaya, gamis syar'i, mukena dan lain sebagainya.

Aslan pria bertubuh tinggi tegap, lengan kekar, rahang kokoh, muka tegas, dan tentunya TAMPAN!!.
selain menjabat seorang CEO, Aslan juga seorang Guz, Hafiz, Ustadz, penceramah, pemanah terhebat di pesantren. Sifatnya yang lemah lembut dan manis terhadap orang yang ia sayangi.

Udah mah ganteng,hafiz,Guz, Ustadz, CEO, penceramah, pemanah. Duhh
'Masyaallah limited edition ya bund'

Banyak kyai yang berniat menjodohkan putrinya dengan Aslan, namun Aslan menolaknya dengan alasan, belum siap menikah!!.

Didalam mobil Aslan tak henti hentinya tersenyum, pikirannya tertuju pada adik kesayangannya, banyak pertanyaan yang muncul di benaknya,  seperti apa Adibanya sekarang?.


••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Syukron jazakallah khairan 🙏☺️


Jangan lupa vote and coment 😉



See you 🤍





Arsalan Sa'ad Al-MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang