15. | Mencari Asya

700 32 14
                                    

"Dimana asya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dimana asya?"

"Aasyaa di kamar mandi santriwati bang"

"Kamu ninggalin asya sendirian??"

"Dibaa titipin asya ke santriwati yang menyampaikan pesan abang"

"Adiba kenapa kamu bisa seceroboh itu, abang gak nyuruh kamu ke aula"

"Mana diba tau abang" cicit Adiba pelan.

"Ayo kita ke kamar mandi santriwati" ucap Aslan pelan sambil menggandeng tangan Adiba.

Sesampainya di kamar mandi santriwati Aslan langsung masuk dan membuka setiap pintu tanpa memikirkan apapun, mencari keberadaan asya. Saat ini pikirannya dipenuhi dengan kecemasannya terhadap asya.

Aslan keluar dengan terburu-buru yang langsung dihampiri Adiba.
"Loh abang dimana asyaa?? kok abang sendirian?" tanya Adiba yang sudah ingin menangis.

"Kamu tenang yaa" ucap Aslan memegang kedua bahu Adiba.

"hiks... a-abangg"

"Syuttt, sekarang diba pergi ke kang aydan atau kang salman suruh mereka kerahkan sebagian panitia keamanan untuk mencari Asya, tapi jangan sampai kabar kehilangan Asya tersebar sebelum Asya di temukan. Mengerti?" Adiba mengangguk pertanda mengerti dan pergi diiringi dengan isakan kecil dari mulutnya.

••

lantunan sholawat Mughrom yang diiringi Hadroh tersebut tentu memeriahkan acara Milad Ponpes Azhar Al-Malik. Lirik sholawat mughrom merupakan salah satu contoh sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mughrom sendiri artinya adalah tergila-gila. Dalam hal ini tentunya tergila-gila kepada akhlak mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.

Siapa yang tidak akan bahagia di hari yang berbahagia ini. Seperti halnya ada baik dan ada buruk, ada kabar bahagia dan ada kabar duka. begitu pula dengan asya yang hilang entah kemana ditengah-tengah hari yang luar biasa ini, hari kebahagiaan keluarga besar Ponpes Azhar Al-Malik.

Tidak ada satupun orang yang mengetahui dimana keberadaan asya si gadis malang. semuanya terbuai dengan sholawat yang menyejukkan hati tersebut.

"Asya!!." Teriak Aslan menoleh ke kanan dan kekiri kiranya menemukan keberadaan gadis tersebut.

"Asya dimana kamu syaa!" Aslan terus menelusuri bagian halaman belakang pesantren dengan cahaya yang minim

Sampai saat ini pun Aslan belum juga menemukan keberadaan Asya. Khawatir dan rasa cemas akan keselamatan Asya terus menghantuinya.

__

Adiba terus mencari keberadaan kang Aydan di tengah-tengah keramaian. Berjalan sambil menundukkan kepalanya. Kini matanya sudah sembab akibat butiran bening yang tidak henti-hentinya lolos dari mata indahnya. Terus berjalan sehingga tubuhnya terhuyung ke belakang akibat benturan dengan si pemilik badan tinggi.

Arsalan Sa'ad Al-MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang