9. | Desiran hati

594 28 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Asya berjalan ke arah balkon, melihat halaman pesantren Azhar dari kamar Adiba. Dapat asya lihat santriwan dan santriwati yang berbondong-bondong menuju Bangun yang lumayan besar yang berada di pondok pesantren Azhar.

Namun pandangan asya teralihkan pada objek sosok pria bertubuh tinggi tegap lengkap dengan Top dan kopeah hitamnya yang keluar dari rumah kyai, rumah yang asya tempati saat ini. Pria tersebut adalah Aslan.

"Gus" ucapnya pelan, 3 huruf tersebut lolos dengan sendirinya dari bibir Asya.

Aslan yang sedang berjalan menuju masjid mendadak menghentikan langkahnya, ntah dapat dorongan dari mana Aslan menoleh dan---

Deggg... Tatapan mereka beradu, Aslan menatap Asya lekat, jarak mereka sekitar 9 meter namun Aslan dapat melihat kesempurnaan inci demi inci di wajah asya, Menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tipis. sungguh sesuatu yang langka bukan, seorang gus Aslan tersenyum.

"Masyaallah senyuman nya itu loh" hatinya berdesir melihat senyum Aslan. Detik berikutnya Asya tersadar dan  langsung sembunyi di balik tirai, merutuki tingkah bodohnya.
"Ishh asya kamu ngapain sii" keluhnya sambil menangkup wajahnya.

Aslan yang melihat tingkah asya menggelengkan kepalanya seraya terkekeh geli, sungguh gadis itu begitu menggemaskan di matanya, Aslan melanjutkan langkahnya menuju Aula, kali ini Aslan mengisi kajian kitab kuning berbasis akhlak yang diikuti oleh seluruh santriwan dan santriwati ponpes Azhar Al-malik.

Sebelum melangkahkan kakinya ke dalam Aula Aslan mebaca do'a yang dimana setiap Aslan mengisi kajian ataupun ceramah ia selalu mengamalkan do'a Nabi Musa AS. saat akan berdakwah di depan fir'aun dan umatnya. Bunyi do'a nya :

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي.

Artinya : "Ya rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS. Thoha: 25-28).

Ketika seorang manusia sedang menghadapi suatu masalah, maka sebaiknya baca doa yang satu ini. Do'a ini bisa diamalkan setelah melakukan shalat sunnah atau bahkan shalat wajib.

Amalkan juga doanya ketika ingin menjadi seorang pembicara supaya apa yang diucapkan benar dan ucapan itu membawa keuntungan untuk diri sendiri.

Nabi Musa mengucapkan doa ini setelah ia diminta oleh Raja Firaun untuk memakan bara api. Pada saat itu Nabi Musa khawatir tak akan bisa berdakwah dengan baik karena setelah menelan bara api tersebut, ia menjadi cadel.

Tapi karena kekuasaan Allah dan dari permohonan yang diucapkan melalui doa ini maka Allah pun memberinya kemudahan.

*Author juga ngerekomendasiin do'a ini buat kalian yang mau publik speaking, persentasi, sidang tugas akhir dan apapun itu kalian amalkan ini karena khasiatnya emang bener-bener sebagus itu.*

Arsalan Sa'ad Al-MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang