Jake yang sudah membersihkan diri, dan sekarang sedang merebahkan diri di samping Jayjay yang sudah tertidur, memperhatikan kekasihnya yang sibuk mencari sesuatu.
"Dimana obat nya?" Tanya Sunghoon entah pada siapa, mata nya kembali berkaca-kaca.
"Sayang, kau menaruh nya di laci lemari."
"Huh, benar juga." Sunghoon langsung mengusap air matanya, lalu berjalan ke lemari baju, membuka pintu nya, lalu membuka laci kecil didalamnya, mengambil sebuah botol obat.
Sebenarnya Jake ingin membuang obat itu. Tapi ia sadar, hubungan nya dengan Sunghoon masih disembunyikan, Jayjay juga masih kecil. Jadi, ia pun mengurungkan niat nya membuang obat yang di berikan kakak nya.
"Lain kali gunakan pengaman." Ujar Sunghoon setelah meminum satu pil obat nya.
Jake berdecak kesal. "Mana mungkin aku membawa kondom kemanapun setiap saat." Sinis nya.
"Kau kan kantong hormon berjalan." Ujar Sunghoon tak kalah sinis. "Kau lapar?"
"Aku sudah kenyang memakan mu." Jake memeluk sang putra yang tidur dengan tenang, padahal kedua orang tuanya sibuk bertengkar ringan.
Sunghoon mendengus kesal. "Yasudah, aku masuk untuk ku saja."
"Aku juga mau." Jake langsung menyusun bantal guling di sisi-sisi Jayjay, agar putra nya tidak terjatuh. Ia pun langsung menyusul Sunghoon keluar kamar.
Masih ada Sunoo yang sedang menonton film, lagi pula besok hari libur. "Hyung, aku lapar. Buat kan aku makanan."
"Jangan menolak. Anggap saja masakan nya sebagai ucapan terima kasih mu pada ku yang sudah banyak membantu."
Mau tak mau Sunghoon pun mengiyakan permintaan adik satu-satunya itu, ia pun pergi ke dapur dengan Jake yang terus mengikuti nya.
"Sekarang sudah jam 9 malam. Kalau aku makan, aku akan gemuk." Gumam Sunghoon.
Jake langsung memasang ekspresi tak percaya. "Yak sadarlah, pinggang mu bahkan lebih kecil dari Gaeun."
"Jadi kau mengejek ku?"
"Siapa yang mengejek? Itu kenyataan nya. Lihat saja jari mu, lebih lentik dari jari perempuan. Lebih baik kau makan yang banyak, kalau perlu aku memesan banyak makanan untuk mu."
"Kalau aku gemuk, ku pastikan kau akan berpaling."
"Bahkan yang ku harapkan kau gemuk."
"Kau berharap aku gemuk, agar nanti kau bisa memiliki alasan untuk meninggalkan ku."
"Kenapa pikiran mu jadi negatif? Aku benar-benar tidak memiliki niat untuk meninggalkan mu."
Sunoo menghela nafas jengah, ia menutupi kedua telinga nya menggunakan bantal sofa. Sudah biasa dengan keributan keduanya yang bisa dibilang sangat tidak berfaedah.
Karena kakak nya jika malam sangat sensitif, dan pikiran nya pun jadi negatif. Jadi apa saja yang dikatakan Jake pasti diributkan.
"Yak hyung! Jayjay akan terbangun karena keributan kalian yang tidak jelas." Tegur nya yang kehabisan kesabaran. "Lebih baik, cepat masakan makanan nya."
Sunghoon pun langsung mengambil bahan-bahan masak, dibantu Jake dan diselingi keributan kecil dari keduanya.
Jayjay memperhatikan kedua orang tuanya bergantian. Tumben sekali daddy dan baba nya masih tidur?
Ia pun mengambil handphone baba nya diam-diam. Mengeja satu persatu huruf yang menunjukkan hari apa sekarang.
"Sekarang hari minggu?" Gumam nya, lalu mengembalikan handphone Sunghoon ketempat asalnya.
Jangan heran anak seusianya sangat pintar, lihat saja kedua orang tuanya. Terutama sang ayah yang kepintaran nya tidak perlu dipertanyakan lagi, terutama tentang matematika.
Jayjay menusuk-nusuk pipi sang ibu dengan telunjuk mungil nya. Tapi, Sunghoon sama sekali tidak terganggu.
Ia pun bangun dan turun dari kasur, pergi keluar kamar. Hanya ada Sunoo yang terlihat masih mengantuk sedang menonton TV.
Sedangkan di kamar. Merasa tidak ada penghalang, Jake langsung memeluk kekasihnya yang masih tidur.
"Uncle, daddy dan baba tidak bangun."
"Hmm biarkan saja, nanti kau siram dengan air dingin agar bangun." Jawab Sunoo dengan malas.
Jayjay ikut menonton kartun yang ditayangkan di televisi, sembari memakan cemilan di atas meja.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Secretary || JakeHoon
FanficJake yang diam-diam berhubungan dengan sekretaris nya, Sunghoon. Bahkan sebelum menikah, dirinya sudah lebih dulu memiliki hubungan dengan Sunghoon. Start = 5 Oktober 2021 End = 16 Maret 2022