Karena nama asli Jayjay belum ketauan, sementara pake Jaesung dulu. Kek nama Ni-Ki, Jake, Jay, selain itu mereka punya nama lahir kan. Nah Jayjay belum debut sama kek K, Ta-Ki, nama lahir nya belum ketauan. Meskipun Jayjay ada campuran Amerika belum tentu Jayjay doang.
Jay melangkah dengan kesal ke arah pintu utama rumah nya. Bel rumah nya di pencet berkali-kali, benar-benar mengganggu waktu sarapan pagi nya.
"Ada ap—"
"Aku titip Jaesung, ah maksud ku Jayjay." Sahabatnya membawa seorang anak laki-laki berumur 4 tahun, dan sebuah koper kecil.
"Dia siapa?"
"Nanti saja ku jelaskan, aku sudah terlambat. Jayjay, buat uncle Jay kesusahan, asal jangan membuat uncle Jungwon kesusahan. Ingat, hanya uncle Jay. Jaga dirimu baik-baik."
Sebelum pergi ke mobil nya, Jake sempat mengusak rambut sang putra.
Jay yang mendengar nya benar-benar tidak percaya. Jangan membuat Jungwon kesusahan, tapi buat dirinya kesusahan.
Mobil milik Jake berjalan keluar dari perkarangan rumah Jay dan Jungwon. Ia memang terlambat, jadi tidak bisa menjelaskan semuanya.
"Hallo, nama uncle Jay. Nama mu?"
"Jaesung, tapi uncle bisa memanggil ku Jayjay."
"Kenapa harus Jayjay?"
"Tidak tau, tapi sejak kecil aku dipanggil Jayjay atau Jayie."
"Hyung, siapa yang datang?" Seorang laki-laki berusia 26 tahun menghampiri nya, dirinya merasa senang saat melihat Jayjay. "Eoh, kau siapa anak manis?"
Sepupu Jake sekaligus istri Jay, Yang Jungwon. Ia menyamakan tinggi nya dengan Jayjay. "Benar-benar menggemaskan."
"Namaku Jayjay, uncle manis."
Jay terkejut mendengar nya. "Entahlah, kau seperti Jake." Ujar nya sembari berjalan masuk.
"Jayie keponakan uncle Hoonie."
Pemuda Park yang masuk tadi langsung keluar kembali. "Keponakan? Tapi, Sunoo dan Ni-Ki masih berpacaran. Sunghoon tidak memiliki saudara lain, hanya Sunoo." Ujar nya tak percaya.
"Jayie saudara jauh uncle Hoonie dan uncle Nunu."
"Hyung banyak bertanya sekali, lebih baik hyung bawa koper Jayjay ke kamar tamu. Jayjay tidak papa kan tidur sendiri?" Tanya Jungwon pada anak kecil yang ia gendong.
Jayjay mengangguk. "Jayie tidak penakut seperti uncle Jay, Jayie kan anak pemberani seperti daddy."
"Ahh baiklah, kajja kita ke kamar mu. Jayie sudah sarapan?"
"Sudah, uncle Nunu yang membuat sarapan tadi."
Jungwon benar-benar merasa gemas, berbeda dengan Jay. Ia malah meresmikan hubungan permusuhan dengan anak laki-laki yang sahabatnya bawa.
"Untung saja kau masih kecil dan Jungwon menyukai mu. Kalau tidak, aku akan membuang mu." Dengus Jay sembari menarik koper milik Jayjay.
Kalau dia berani yah tidak papa, yah Sunghoon akan datang membawa pisau daging untuk membuat sate dari daging Jay.
Sunghoon melirik sang adik yang sibuk berselfie ria. Ia merindukan Jayjay, padahal belum satu hari dirinya di Jeju.
"Jungwon menanyakan Jayjay anak siapa." Ujar Sunoo sembari melihat-lihat hasil selfie nya.
"Beritahu saja itu anak saudara jauh kita dan Jay tidak mengenal." Sebenarnya Sunghoon tidak tega untuk mengatakan itu.
Handphone nya tiba-tiba berbunyi, nama kontak Jake terpampang jelas. Ia pun mengangkat nya dengan malas. "Yeoboseyo."
"Datang lah ke kamar ku."
"Tidak mau, aku masih marah padamu."
"Sayang, ke kamar ku yah?"
"Tidak." Sunghoon langsung mematikan sambungan telepon nya, lalu memeluk guling yang di sediakan dengan erat.
"Hyung, aku mau mencari udara segar terlebih dahulu. Aku juga mau mencari tempat yang bagus sebelum besok sibuk bekerja." Ujar Sunoo dari ambang pintu.
Sunghoon sendiri hanya mengangguk, lalu pintu pun tertutup, matanya mulai terpejam.
Tapi suara pintu yang dibuka membuat dirinya mengurung kan niat untuk beristirahat. "Bukan—"
"Aku sudah meminta mu untuk ke kamar ku."
Sunghoon langsung menarik selimutnya, dan mengubah posisi nya membelakangi kekasihnya itu.
Jake menghela nafas pasrah, ia berjalan mendekati Sunghoon. Ikut merebahkan diri, memeluk Sunghoon dari belakang. "Kita bekerja untuk Jayjay juga."
"Uang ku memang banyak, tapi sebagian nya milik ayah ku. Bahkan, aku baru diberi 50% saham perusahaan appa. Jangan marah lagi."
Sunghoon melepaskan pelukan Jake, memutar tubuhnya, lalu mengembalikan posisi tangan Jake seperti tadi. "Aku merindukan Jayie." Ujar nya sembari memeluk Jake.
"Bahkan kau bekerja seharian di kantor tidak seperti ini."
"Itu berbeda, aku masih satu kota dengan Jayie. Tapi sekarang, aku di Jeju dan dia di Seoul."
Jake mengecupi bibir Sunghoon berkali-kali, merasa gemas. "Kita selesaikan pekerjaan nya dengan cepat, okey?"
Sunghoon mengangguk, ia lalu menyamankan diri dalam pelukan Jake. Dan Jake pun mengerat kan pelukan nya, mengecup lama pucuk kepala Sunghoon.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Secretary || JakeHoon
FanficJake yang diam-diam berhubungan dengan sekretaris nya, Sunghoon. Bahkan sebelum menikah, dirinya sudah lebih dulu memiliki hubungan dengan Sunghoon. Start = 5 Oktober 2021 End = 16 Maret 2022