Jake yang diam-diam berhubungan dengan sekretaris nya, Sunghoon. Bahkan sebelum menikah, dirinya sudah lebih dulu memiliki hubungan dengan Sunghoon.
Start = 5 Oktober 2021
End = 16 Maret 2022
Jake dan Sunghoon sudah memilih cincin nya, dan setelah itu pergi ke tempat wedding organizer. Seharian mereka di luar kantor, bukan mengurusi pekerjaan.
Sunghoon menyandar kan tubuhnya pada kursi, ia benar-benar lelah.
Jake mengeluarkan sebuah kotak dari saku jas nya, ia mengambil benda dalam kotak tersebut. Lalu ia pakaikan pada kekasihnya.
Sunghoon terkejut karena jarak antara wajahnya dengan Jake sangat dekat, matanya berkedip berkali-kali.
"Terlihat cocok." Pujinya.
Sangat simpel, bahkan liontin nya yang tidak terlalu besar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunghoon melihat kalung yang diberikan Jake. "Sangat bagus." Ia menatap kekasihnya dengan senyum yang sangat manis.
"Aku senang kalau kau menyukai nya." Jake sempat mengecup singkat bibir kekasihnya, lalu duduk seperti semula. "Sebelum pulang, kau mau membeli sesuatu?"
Yang ditanya langsung menggeleng. "Tidak perlu, aku tidak mau Jayjay makan makanan luar. Meskipun tempat nya tidak kotor, aku ingin Jayjay terbiasa makan makanan yang sehat dulu."
Meskipun begitu sesekali keduanya membelikan sesuatu untuk Jayjay, contohnya saja ice cream.
"Baiklah, aku akan mengantarmu sekarang." Jake mulai menghidupkan mobil nya, lalu menjalankan mobil berwarna silver tersebut.
~~❣️~~
Pukul 8 malam, Sunghoon pergi ke minimarket dekat apartemen nya. Ia sampai di apartemen pukul 6 sore.
Jake hanya bisa mampir sebentar, karena ia harus menemui orang tua nya untuk mengatakan persiapan pertunangan dan pernikahan mereka.
Sunghoon merasa ada yang mengikuti nya dari belakang, ia mulai waspada dan bersiap-siap untuk memukul orang yang mengikuti nya.
Krak
Bughh
Dengan cepat Sunghoon memukul wajah orang dibelakang nya.
"Sialan kau!!" Ujar pria yang mengikuti nya.
Beruntung saja Sunghoon berteman dengan Jake dan Jay, ia jadi pintar bertarung. Karena kakek dan nenek nya tidak mengajarkan kekerasan sama sekali, tapi dengan berteman dengan double J, ia jadi tau penting nya belajar bela diri.
Kedua pria yang mengikuti dirinya pun terjatuh, kesempatan tersebut ia pakai untuk lari. Untung saja apartemen nya sudah tidak jauh.
Setelah masuk ke gerbang, kedua pria tersebut tidak lagi mengikuti. Karena banyak penjaga yang berjaga.
"Mungkin saja keduanya orang bayaran Jiwon, karena jalan itu sebelumnya tidak ada kejadian kriminal."
Kaki nya melangkah memasuki gedung apartemen, lalu masuk ke dalam lift, memencet angka 7. Melalui kaca dalam lift, Sunghoon memperhatikan wajah nya yang terdapat memar dan lecet.
Kalau Jake tau bisa-bisa kedua pria tadi akan masuk ruang UGD atau ruang mayat. Ia meringis ngeri saat mengingat laki-laki yang sempat di pukuli Jake dengan brutal karena menggangu dirinya.
Bahkan Jay hanya menonton, ia juga tidak terima sepupunya diganggu.
"Yang paling penting, bagaimana kalau Jayjay tau? Dia pasti akan banyak bertanya, seperti Jake. Yah itu pun karena Jake ayah nya."
Pintu lift pun terbuka, kaki nya melangkah keluar. Mengambil kartu masuk apartemen di kantung mantel nya.
Sepertinya Jayjay berada di kamar Sunoo, ia pun langsung menata belanjaannya ke dalam kulkas dan lemari yang berada di dapur.
"Hyung." Sunoo menghampiri sang kakak yang sibuk merapihkan dapur. "Hyung, ada apa dengan wajah mu."
"Aku baik-baik saja."
Sunoo berdecak kesal. Ia mengambil sebuah mangkuk, lalu mengisi nya dengan air, mengambil kotak obat dan sebuah handuk kecil.
Sunghoon ditarik untuk duduk, Sunoo sendiri langsung membersihkan luka kakak nya. "Lebih baik di obati dari sekarang, kalau Jake hyung melihat nya dia akan marah."
"Ada dua pria yang mengikuti, jadi ku pukuli saja. Sepertinya mereka orang bayaran Jiwon."
"Aku takut Jayjay terbawa-bawa, dia masih kecil. Sekarang aku mengerti kenapa appa dan baba lebih memilih menitipkan kita ke panti asuhan, bukan ke tempat saudara kita."
"Tapi, bagaimana cara memberitahu appa dan baba?" Tanya Sunghoon dengan wajah sendu.
Sunoo berdecak malas. "Hyung bisa meminta nomor appa atau baba pada Jay hyung, atau Minhee hyung."
Sunghoon terdiam mendengar nya, apa ia benar-benar harus memberitahu kedua orang tuanya?