Kek nya otak kalian harus di cuci, ada tanda '🔞' aja rame:)
Sunghoon mendengus kesal. Sudah diberi pekerjaan banyak, sampai dirinya harus lembur, dan sekarang diminta untuk datang ke ruangan si bos.
"Semoga saja Jayjay tidak rewel dengan Sunoo." Gumam nya sebelum membuka pintu ruangan Jake. "Ada apa?" Tanya nya dengan ketus.
"Kenapa kau memberiku banyak pekerjaan? Bagaimana dengan Jayjay? Dia pasti menunggu ku pulang."
Jake baru akan membuka suara, tapi Sunghoon dengan cepat menyela nya.
"Kau lihat suasana kantor, kan? Aku tau kau mengerti maksudnya, Park Sunghoon."
"Chakkaman." Sunghoon mencoba mencerna semua nya. Suasana kantor sudah sangat sepi, bahkan hanya ada penjaga. Dan Jake menyebut nama nya dengan lengkap. "Ani… bagaimana dengan istri mu—"
"Dia pergi ke luar negeri dengan teman-teman nya." Ia bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Sunghoon. "Tapi, aku tidak peduli dengan itu. Kalau perlu tidak usah kembali, agar aku bisa bahagia dengan mu dan Jayjay." Ujar nya sembari mengangkat dagu Sunghoon menggunakan jari telunjuknya.
Ia langsung mencium, lalu melumat bibir manis kekasihnya tersebut.
Sunghoon tak mau munafik, ia juga merindukan kegiatan panas mereka. Ia pun memegang kedua bahu Jake, mencoba menyeimbangi permainan si dominan.
Tak lama Jake menyudahi permainan mulut mereka, menatap wajah Sunghoon yang memerah dan sedang terengah-engah.
Nafas Sunghoon mulai normal, ia menatap balik kekasih nya. "Bermain di sini?"
"Kalau ke apartemen ku, akan ada yang melapor pada makhluk jadi-jadian itu. Kalau ke rumah pribadi ku, itu terlalu jauh dari apartemen mu. Kalau di apartemen mu… kamar mu tidak kedap suara, bagaimana kalau Jayjay mendengar su—"
"Tidak perlu dilanjutkan."
Jake mengecup singkat pipi Sunghoon. "Tenang saja, aku sudah mematikan CCTV ruangan ku. Hanya ada kita berdua, para penjaga berjaga di bawah. Tapi, saat mereka berpatroli, kau harus menahan suara mu."
"Tapi, kau juga harus menahan suara mu, Shim."
"Benar kah?"
Sunghoon menarik dasi Jake, untung saja tidak tercekik. "Tentu." Ujar nya tepat di depan wajah kekasihnya.
Kancing kemeja keduanya sudah terlepas. Banyak bercak kemerahan di dada Sunghoon, karena Sunghoon melarang Jake membuat kissmark di leher. Padahal dirinya dengan jahil membuat satu kissmark di leher Jake.
"Jakeehhh…." Sunghoon mencoba menghentikan kegiatan kekasih nya sibuk bermain dengan nipple nya, ia mendengar suara seseorang yang mendekat.
Si manis langsung menutup mulutnya rapat-rapat, mencoba menahan desahan yang keluar dari mulut nya.
Tapi Jake, dirinya dengan jahil memainkan kedua nipple Sunghoon, dan menambah kissmark di daerah tulang selangka.
"Hikss…."
Mendengar satu isakan lolos dari mulut orang yang dicintai, Jake langsung menghentikan kegiatan nya. Ia menangkup wajah Sunghoon, menghapus air mata yang keluar. "Sorry."
Sebuah pesan masuk ke handphone Sunghoon.
Ddeonu
CEPAT SELESAI KAN KEGIATAN KALIAN SEBELUM JAM 10 MALAM!!!"Jake." Sunghoon memperlihatkan isi pesan adik nya itu. "Sepertinya Jayjay sudah mencari-cari kita."
"Jadi, mari percepat semuanya." Jake langsung menggendong kekasihnya, lalu mendudukkan diri di sofa.
Ia membuka celana Sunghoon terlebih dulu. Sunghoon berpegangan pada bahu Jake, remasan nya pada bahu Jake menguat saat sesuatu mencoba memasuki lubang nya.
Menggunakan satu tangan nya yang lain, Jake mendekatkan wajah Sunghoon dengan wajahnya sendiri. Ia mengajak kekasihnya berciuman lagi, dengan tangan kanan yang sibuk keluar-masuk di lubang Sunghoon dengan pelan.
"Eunghhh…."
Gerakan tangan kanan nya mulai cepat, sembari melahap kedua nipple si manis. Sunghoon sendiri hanya bisa pasrah menerima semua perlakuan Jake, ia sendiri menikmati nya.
Tak lama ia pun keluar, membasahi perut nya sendiri dan perut kekasih nya.
Jake menatap Sunghoon yang sedang menarik nafas, terlihat sangat seksi. Untung saja saat sekolah dulu dirinya melarang siapapun mendekati Sunghoon, mau itu perempuan atau laki-laki.
Dengan adanya Jayjay, Sunghoon tidak akan bisa pergi dari nya dengan mudah.
"Let's start with the main game." Bisik Jake tepat di samping telinga Sunghoon. Ia menurun kan resleting celana nya, dan mengeluarkan milik nya yang sudah tegang.
Menjadikan cairan orgasme Sunghoon sebagai pelumas. Setelah itu, perlahan menuntun Sunghoon untuk menurunkan tubuhnya.
"Arghhh." Sunghoon merasakan sakit. Meskipun sering bermain, rasa nya tetap sakit di awal.
Jake menghiraukan ringisan kekasih nya, sampai miliknya masuk semua. Ia mengecup kedua mata Sunghoon yang berkaca-kaca. "Bergeraklah jika sudah tidak merasa sakit."
Sunghoon mengangguk pelan, ia masih menghirup udara banyak-banyak. "Jake."
"Aku akan membantu mu." Pinggang rampingnya dipegang oleh Jake, menuntut nya naik-turun.
"Anghhh…." Sunghoon melenguh saat titik nikmat nya di dalam sana terkena.
Sunghoon menambah kecepatan nya, apalagi dengan Jake yang kembali membuat tanda-tanda di lehernya.
Ah sial, Jake merasa miliknya diremas oleh Sunghoon. Kalau begini, ia akan cepat keluar.
"Ahh Jakehh… eunghh…." Sunghoon terus mendesahkan nama kekasih nya.
Jake pun membantu Sunghoon yang mulai kelelahan, selang beberapa menit kedua nya pun keluar secara bersamaan.
Sunghoon langsung bersandar pada dada Jake. Tapi, sepertinya ia melupakan sesuatu.
Setelah terdiam beberapa saat, Sunghoon langsung menatap Jake dengan ekspresi terkejut. " YAK KAU KELUAR DI DALAM DAN TIDAK MEMAKAI PENGAMAN!!"
"Jayie masih kecil, hubungan kita juga masih sembunyi-sembunyi." Mata Sunghoon sudah berkaca-kaca.
"Sayang tenang, jangan menangis. Setelah sampai di apartemen, kau bisa minum obat pencegah kehamilan. Jangan menangis, okey?"
Sunghoon mengangguk pelan, meskipun dirinya masih sesenggukan. Ia pun kembali memeluk Jake, istirahat sejenak sebelum pulang.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Secretary || JakeHoon
Fiksi PenggemarJake yang diam-diam berhubungan dengan sekretaris nya, Sunghoon. Bahkan sebelum menikah, dirinya sudah lebih dulu memiliki hubungan dengan Sunghoon. Start = 5 Oktober 2021 End = 16 Maret 2022