🕊 || I'm Your Sister

3K 377 9
                                    

"Aku masih tetap menjadi hujanmu yang selalu datang tanpa kau minta dan berhenti tanpa sebab akibat. Aku masih tetap menjadi suryamu yang selalu menerangimu kapan saja, dan aku masih tetap menjadi "aamiin" disemua doa-doa baikmu, walau aku tahu itu bukan tentang kita."
~ Lalisa




🕊


Disalah satu Universitas terbaik di Korea Selatan, Seoul National Univercity terlihat seorang gadis cantik nan imut sedang duduk sendiri di bawah pohon rindang dan tampak sedang mengerjakan tugasnya. Sesekali gadis itu melirik ponselnya untuk memastikan kalau ada pesan masuk, namun ternyata tidak ada satu pun pesan masuk ke ponselnya. Gadis itu menghela nafasnya sedikit kasar, ditutupnya laptop itu lalu ia meraih ponselnya untuk sekedar mengirim pesan singkat pada teman-temannya yang berjanji datang lebih awal untuk mengerjakan tugas.

"Seharusnya aku tidak mempercayai ucapan mereka.." gumamnya lalu menaruh ponselnya di atas matras, lalu gadis itu menopangkan dagunya pada lututnya.

Dan tak lama kemudian teman-temannya pun datang, ada raut ketakutan diwajah mereka saat melihat Jennie menatap tajam kearah mereka.

"Mian, kami terlambat, Jennie-yaa.." ujar Nayeon setelah mendudukan dirinya tepat di depan Jennie yang masih dengan tatapan tajamnya.

Jennie tak menjawab, ia malah melemparkan buku catatanya kearah Nayeon, lalu berkata "kerjakan dan setelah selesai beritahu aku.." katanya lalu ia beranjak pergi darisana, tak lupa ia membawa laptop berharganya karena itu hadiah dari sang adik tersayangnya, Limario.

Nayeon, Irene, dan Solar hanya bisa menerima risiko dari keterlambatan mereka, karena seorang Jennie sangat tidak menyukai kata 'terlambat'.

Kini Jennie berada di perpustakaan kampusnya, dimana perpustakaan ini adalah salah satu perpustakaan kampus terlengkap dan ternyaman yang ada di Korea. Jennie sangat suka membaca buku karena itu ia berada disini sekarang, baginya sehari saja tidak membaca buku seperti ada yang kurang di hidupnya. Jennie mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru perpustakaan untuk mencari tempat duduk yang kosong dan kebetulan ada satu kursi yang kosong dekat dengan jendela, segera ia melangkahkan kakinya kearah kursi tersebut dan mendudukinya.

Halaman demi halaman dibaca, tanpa terasa sudah lebih dari satu jam Jennie habiskan untuk membaca buku. Dan buku yang Jennie baca merupakan salah satu buku favoritnya yang berjudul Girls, Stop Apologizing yang ditulis oleh Rachel Hollis.

"Waktunya aku ke kelas karena sebentar lagi mata kuliahku akan dimulai.." ucapnya pelan dan Jennie segera memasukan buku itu ke dalam tasnya, setelah itu dia keluar dari perpustakaan menuju kelasnya berada.

















Sementara itu disebuah rumah mewah dengan gaya modern, ada seorang gadis cantik dengan rambut sebahu sedang diam, matanya menatap lurus kedepan, namun tatapan matanya sangat kosong. Tetapi tiba-tiba airmatanya keluar begitu saja, tanpa sebab dan akibat. Gadis itu segera menghapus airmatanya, lalu gadis itu tersenyum namun senyuman itu penuh akan kesedihan yang mendalam.

"Hiksss mian, semua ini karena Lili hiikksss.." ucapnya iringi dengan isak tangis.

Gadis itu beberapa kali memukul dadanya cukup keras, karena merasakan sesak di dalam dadanya dan tiba-tiba ada tangan yang menghentikan gerakan tangannya, gadis itu menoleh dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan dengan kata-kata.

"Jangan menyakiti dirimu, aku tidak suka melihatmu seperti ini..."

"Ini terasa sangat menyesakan, Chaeng-ah.." ucap Lalisa dengan suara bergetar. Chaeng segera membawa Lalisa kedalam dekapannya. Meskipun tidak ada hubungan sedarah antara dirinya dan juga Lalisa tetapi ia sangat menyayangi Lalisa tanpa syarat.

Mianhae.. | JENLISA [Sistership] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang