Dia

1.9K 119 8
                                    

Adelia (kiri) dan Nate (kanan)

...


"Kak itu jaketnya siapa ?"


Fathir hampir saja terlompat beberapa senti dari lantai gara-gara Athira. Tangannya yang sedang mencuci kardigan Adelia juga berhenti bekerja.


"Jaket temen gue," sahut Fathir lalu menyambung aktivitasnya. Tetapi Athira masih berdiri di muka pintu. Seolah-olah tidak puas dengan jawaban yang diberikan kakaknya.


"Tapi ini kan jaket perempuan ? Kok kakak yang ngebersihin ? Kenapa kotor ?" tanya Athira bertubi-tubi. Pertanyaannya yang dilemparkan Athira hampir sama dengan pertanyaan yang sepantasnya ditanyakan seorang ibu.


"Gue yang nyuci karena gue yang minjem. Trus temen gue ini seleranya aneh dikit. Jadi... ya, begitulah," kata Fathir yang sekarang kematian akal. Dari kardigan biru yang dicucinya memang kelihatan sekali pemiliknya adalah seorang perempuan.


"Oh... kok-"


"Udah, sana !" kata Fathir yang mulai kesal dengan adiknya yang sok peduli. Athira yang kesal mengerucutkan bibirnya. Dia kemudian memicingkan mata. Curiga. Sebelum akhirnya bergerak pelan menghilang dari pintu.


"Ah, emang kelihatan banget kayak jaket perempuan ?" gumam Fathir saat Athira lenyap. Dia mengangkat kardigan itu. Fathir meletakkannya kembali. "Yep, emang jaket perempuan,"


Setelah memastikan kardigan itu benar-benar bersih, Fathir membawa kardigan itu ke luar untuk menjemurnya. Sebelum dia membuka pintu, dia harus memastikan dulu keadaannya selamat. Yaitu tidak ada Mama, Papa atau adiknya yang super kepo, Athira.


Fathir mengucapkan doa dalam hati lalu melangkah keluar.


"Mau ke mana Fathir ?" tiba-tiba suara lunak itu kedengaran. Mama menatapnya curiga. Memang seharusnya Mama curiga dengannya. Biasanya pada hari minggu, Fathir akan mengunci diri di dalam kamar. Bermain DotA ataupun menamatkan fiksi ilmiahnya yang berjejer di kamar.


"Ah eh... nggak. Nggak ke mana-mana, ma." kata Fathir kemudian masuk kembali ke kamarnya. Dia menutup pintu dengan pelan lalu bersandar padanya. Sial. Bagaimana dia bisa melupakannya ? Mama pasti curiga tingkat dewa seandainya tau kardigan itu dijemur di depan rumah.


Alhasil cowok itu menjemur kardigan itu di jendelanya.


...


"Kerjakan latihan 4 halaman 76," kata Bu Kar setelah menerangkan rumus.


Fathir menoleh ke arah Adelia. "Lo ngerti nggak ?"


Gadis itu hanya melongo sambil menatap nomor-nomor di papan tulis itu seperti sebuah bahasa alien. Kemudian dia menggeleng. Fathir hanya mendengus kesal. Padahal Bu Kar telah menerangkan tadi dengan jelas, nyata, dan terang.


"Sini biar gue yang terangin lagi," Fathir mengambil pulpen birunya dan mulai mencoretkan rumus fungsi. Adelia yang memerhatikan hanya menunjukkan tanda masuk-tidak masuk.

Miss Idiot & Mr. Newton [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang