AS4 - Only

3.2K 326 30
                                    


”I wanna be your sin.“

***
     Pagi ini, Chayra yang biasanya menampakkan raut datarnya sedikit menarik garis senyuman. Membuat beberapa siswa terpukau melihat gadis cantik itu.

Chayra melangkah riang di koridor, ia sengaja melewati koridor kelas khusus agar bisa bertemu dengan seseorang.

Sesekali, gadis itu tersenyum ramah pada beberapa murid kelas khusus yang ia lewati. Dan tak lupa, semua gerak-geriknya itu diperhatikan oleh seseorang dari kejauhan.

Pria itu, Xaquille, menatap penuh tertarik pada perilaku Chayra yang terbilang sangat ramah pada semua murid berkebutuhan khusus. Tatapan mata hazel gadis itu juga tak menunjukkan pandangan 'membedakan' seperti yang sering ia lihat pada orang-orang.

Gadis berdarah Lebanon tersebut benar-benar menarik perhatian murid-murid disana. Kecantikan khas timur tengahnya memancar diantara mereka yang merupakan keturunan Indonesia asli.

Sebelum kesini tadi, Chayra kemarin sore bertanya pada salah satu guru kelas khusus mengenai informasi tentang Xaquille Pradipta.

Tak banyak informasi yang ia dapatkan, hanya saja pria itu memiliki setengah darah Eropa, tak tahu tepatnya. Ia juga berada di kelas A-01, kelas dimana para juara kelas dikumpulkan.

Teringat hal itu, membuat Chayra tersenyum puas dalam hati. Sedikit pemaksaan tak apa kan? Kebetulan sekali pria itu punya otak yang pandai.

Hampir mendekati kelas, ia berdiri di ambang pintu. Membuat beberapa murid yang berada di kelas A-01 terperangah takjub, sebab baru pertama kalinya ada siswi yang mau ke kelas khusus ini.

Terlebih, SMA Qcabana merupakan sekolah menengah atas khusus murid dengan kekuasaan atau kekayaan yang 'another level'.

Bahkan rata-rata murid berkebutuhan khusus disini juga adalah anak-anak dari para keluarga yang terpandang.

Untuk itulah, semua hal terkait 'pewaris' tentu tak asing lagi disini. Jadi para murid hanya akan berteman untuk orang yang katanya 'se level'.

Aww, bullshit!

Chayra tak menyukai kata level atau apapun yang membedakan derajat orang lain. Tuhan nya telah mengajarkan untuk tak membeda-bedakan manusia dan memandang semuanya sama.

Gadis itu mengedarkan pandangan, menemukan satu pria dengan pahatan wajah yang mendekati sempurna berada di pojok kiri kelas, dekat jendela lebih tepatnya.

Setelah menggumamkan kata permisi, Chayra mendekati meja itu. Ia terhenyak sesaat, memandang pria itu dari samping. Dan sialnya visual Xaquille tak pernah gagal dari segi apapun.

Damn!

Sepertinya ia mulai menyukai pria itu, entahlah. Ia juga tak peduli pada kekurangannya, hanya saja Chayra merasa pria disampingnya ini punya sesuatu yang masih tersembunyi.

Chayra berdeham pelan, mencoba menyadarkan Xaquille dari kesibukannya memejamkan mata seraya memasang earphone.

Ia sempat menoleh pada sekitar, semua murid disana seperti salah tingkah dan langsung bersikap pura-pura sibuk dengan hal lain.

Tangannya bergerak melepas sebelah earphone, mencoba mendengarkan musik apa yang terputar.

Saat hendak mendengarkan lebih jelas, tiba-tiba Xaquille membuka matanya. Membuat mata kelabunya bersitatap dengan mata hazel itu.

Pria itu mengecek ponselnya yang berdenting kemudian berdiri. Ia menggenggam tangan Chayra, membawanya keluar kelas.

What the hell are you doing?!!

ANGELASTRAY (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang