AS12 - Burn

2.6K 231 24
                                    


Turn on...i see red.

⭐⭐⭐

     Xaquille menatap nyalang pada mereka, ia membalikkan tubuhnya menghadap semua anggota Bachelorette dan Quasimode dengan amarah yang membara.

”Mereka sudah datang.“

Elmeir mengikuti pria itu, melihat di luar jendela. Keberadaan jejeran mobil Porsche yang berdatangan, kemudian terhitung hampir ratusan orang keluar dari mobil dengan lencana laba-laba keemasan pada dada mereka.

Dengan cepat, semua anggota Bachelorette maupun Quasimode menuju ke ruang tengah.

Baik Xaquille maupun Elmeir menatap tajam pada ketiga leader organisasi Sauvage tersebut. Sementara mereka bertiga yang merupakan adik kakak malah menatap datar pada kedua pria itu.

Leader yang tertua adalah Falcon, leader penengah yaitu Finch dan terakhir, leader paling muda dan yang paling tengil ialah Fox.

”Apa?“ Fox memutar mata jengah melihat ketegangan diantara mereka.

Yah...sebenarnya ia juga sedikit ketakutan dengan Elmeir, apalagi ada leader 'hitam' alias Xaquille disini.

Jika mereka bertengkar sekarang, kapan ia akan mencicipi pie semanis Chayra?

Ah, mengingat Chayra membuat Fox mengedarkan pandangan. Diam-diam ia ingin menjauh dari sana untuk mencari gadis itu, jika saja hoodie miliknya tak ditarik oleh Finch.

Fox menghela nafas jenuh, mereka hanya diam selama beberapa belas menit. Dan jangan lupakan tatapan tajam yang terasa membakar itu.

Hingga keheningan yang mencekam itu terhenti ketika seorang gadis dengan gaun putih yang membentuk lekuk tubuh indahnya menuruni tangga dengan anggun. Suara ketukan heels miliknya mengalihkan perhatian orang-orang disana.

Mata coklat Fox menatap penuh binar pada gadis itu, ”Chayra!“ pekiknya.

Seketika, Chayra langsung tersenyum pada pria yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu. Fox tiba-tiba berlari mendekatinya, memeluk gadis itu. Membuat Xaquille dan Elmeir berdeham keras.

Chayra yang merasakan tatapan tajam itu melepaskan pelukan pria yang terpaut 3 tahun lebih muda darinya itu. Fox cengengesan, ia kembali ke barisan kakak-kakaknya.

Sauvage bergabung dengan kita. Mereka sudah bekerja sama dengan Altair sebelumnya.“ ucap Chayra menjelaskan.

Elmeir menaikkan sebelah alisnya, ”Altair? Sejak kapan pria itu mau berurusan dengan hal seperti ini?“

Gadis itu hanya mengendikkan bahunya, kemudian mengarahkan mereka semua ke ruang rahasia. Sepanjang perjalanan itu, Fox tak hentinya berbicara dengan Chayra, menghiraukan aura sepanas api disekitarnya.

”Seberapa jauh bajingan itu melangkah?“ Falcon membuka suara saat sudah duduk nyaman dikursinya.

Praja menyalakan layar proyektor kembali, ia menjelaskan apa saja yang telah dilakukan si 'bajingan' itu dan akibatnya pada ratusan orang yang menjadi korban.

Setelahnya, Xaquille mengangguk mengerti. Sekarang ia tahu alasan Chayra berani mengambil tindakan yang beresiko saat itu.

”Siapa yang melempar pisau ke Xaquille tadi, hm?“

Semua orang terdiam mendengar pertanyaan Chayra, sampai cengiran lebar di wajah Fox menjawabnya.

Chayra menjewer telinga Fox hingga ia mengaduh kesakitan. ”Jangan melempar 'temanmu' itu sembarangan, Fox. Jika kau mengulanginya, maka aku tak segan memotong tanganmu.“

ANGELASTRAY (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang