AS8 - Babe

3.1K 266 17
                                    


"She sweet like candy in my veins."

⭐⭐⭐

Xaquille tersenyum tipis ketika kedua tangan itu memeluknya, menyandarkan kepala pada pundaknya. Pria itu melajukan kecepatan, ingin segera sampai sebelum rintik musim hujan kali ini mendahului mereka.

Sementara Chayra, ia hanya memejamkan mata. Berusaha menikmati setiap waktu mereka, hanya berdua. Dalam hatinya, sebuah harapan muncul. Mungkin harapannya hanya agar waktu-waktu seperti ini tak berakhir begitu saja ke depannya.

Perjalanan kali ini terasa begitu cepat, hingga mereka telah sampai di sebuah bangunan bertema hitam. Markas milik organisasi 'Bachelorette'.

Setelah melepaskan helmnya, dengan antusias Chayra mendahului pria itu menjelajahi halaman mansion yang super luas. Dan ia baru tersadar sesuatu, kemana ratusan motor yang biasanya diparkirkan disini?

Menyadari kebingungannya, Xaquille membuka suara, "Mereka semua sedang tour ke puncak."

Chayra ber-oh ria mendengarnya. Ia mengikuti Xaquille berjalan masuk setelah beberapa saat, memandangi ukiran Greek Art tersebut disetiap detail dinding maupun atap dan pintunya.

"Ortu lo dua-duanya orang Yunani?" Xaquille menggeleng pelan.

"Darah Yunani hanya mengalir dari ibu saya, ayah keturunan Indonesia." kata pria itu membuat Chayra manggut-manggut mengerti.

Xaquille membawanya ke dapur, mengeluarkan sekotak puding dan satu wadah besar es krim vanilla. Membuat mata hazel gadis itu berbinar melihatnya.

Mereka kembali menaiki lift, kali ini menuju lantai dua.

Pria itu melangkah ke dalam suatu ruangan gelap. Dimana terletak sebuah sofa bed hitam beserta sebuah layar proyektor, proyektornya dan home theater lengkap diatas meja tengah dinding.

Chayra merebahkan setengah tubuhnya ke sofa bed, "How about Divergent?" tanyanya ketika pria itu menunggu pilihannya.

Seketika Xaquille mengangguk, memutar film dengan genre action dan sci-fi itu. Mereka memiliki kesukaan yang sama di film ternyata, yaitu menyukai genre action dan sci-fi.

Pria itu ikut merebahkan setengah tubuhnya disamping Chayra, berbaring dengan satu lengan menumpu kepalanya.

Sepanjang film, sesekali Chayra menikmati es krimnya dengan berbagai ekspresi. Jujur, meski sudah jutaan kali ia menonton film ini. Tetap saja rasanya sangat seru, apalagi jika Xaquille menemaninya meski mereka hanya berdiam diri sedari tadi.

Bahkan, sampai film berakhir tetap tak ada yang membuka suara.

Xaquille menatap intens pada gadis itu, membuat Chayra sedikit gugup sebab cahaya remang-remang dalam ruangan semakin menambah kesan seksi dalam diri pria tersebut.

Mereka saling bersitatap, mempertemukan mata kelabu itu dengan mata hazelnya.

Pria itu mengusap bibir ranum Chayra dengan ibu jarinya perlahan. Hingga gadis itu tersentak ketika tubuhnya ditarik jatuh keatas tubuh atletis itu.

Chayra bisa merasakan sesuatu yang lembap dan dingin menyentuh bibirnya, dan perlahan-lahan melumatnya.

Ia memperbaiki posisinya, masih belum melepaskan ciuman yang mulai memanas tersebut. Chayra duduk diatas perut pria itu, sesekali menyelipkan rambut panjangnya.

Tangan Xaquille menjalar ke dalam hoodie gadis itu, meremas sesuatu yang sangat lembut disana hingga Chayra mendesah karenanya.

Dengan mudah, pria itu membalikkan posisi mereka hingga Chayra berada tepat dibawahnya. Xaquille mengecup permukaan leher gadis itu, sesekali menggigitnya pelan.

ANGELASTRAY (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang