rey!

11 3 0
                                    

.
Author fov

Badan bunga gemetar saat mendengar ucap lelaki dari luar ruangan.

"Tidak! Tidak mungkin kan? Ayah gak mungkin sejahat itu kan? " Batin nya

Tolong katakan kalau ini hanya prank!

"Bunga" Panggil citra---bundanya bunga

"Yok keluar" Ajak citra, mengusap air mata bunga, dan menggandeng anaknya keluar ruangan itu "bund, ini boong kan? " Gumam bunga

"MasyaAllah cantik banget mantu ayah! " Bangga lelaki yang tadi menyapa bunga

Menantu? Haha.. Lelucon macam apa lagi ini? Dirinya di nikahi dengan orang yang tak di kenal! Yang tak dia cintai! Semain-main itu kah sebuah pernikahan?!

Bunga duduk tepat di sebelah lelaki yang sekarang udah menjadi suaminya, dengan berat hati dia mencium punggung tangan lelaki itu lalu di bales dengan kecupan di keningnya, seperti mempelai yang bahagia!

-----
Bunga tak banyak bicara, dia masih shock dan kesal dengan keluarga nya
"Lo gak bisu kan? " Tanya lelaki yang sudah berani-beraninya menikahinya

Bunga menatap tajam lelaki itu "lo sama gua itu cuman sebatas status selebihnya kita gak kenal! Dan gak usah sok kenal! "

Lelaki itu tampak biasa saja, mukanya yang tak pernah menampakkan ekspresi dan matanya yang selalu melihat bagaikan elang itu membuat bunga kesel sendiri, ingin rasanya mencakar muka lelaki sok ganteng itu!

-----
Hari sudah malam, acara pernikahan pun sudah selesai, dan kini bunga dan suaminya sedang berada di rumah bunga, menyiapkan barang-barang yang akan di bawa bunga ke Jakarta

"Ayah apa apaan nikahin aku kayak gini gak ngomong dulu! " Kesel bunga

"Kan ayah bilang kalau kamu mau kuliah di jakarta yah harus menuhin syarat dari ayah, dan menikah itu syaratnya"

"Ck.. Tapi aku gak kenal sama dia ayah! " Bunga menunjuk lelaki yang dari tadi duduk di sofa seraya menyimak

"Mangkanya kenalan, susah amat" Cibir geri---ayah bunga

"Huh.. Cerai aja yah aku gak jadi mau kuliah di jakarta" Ucap ku enteng

"adek!! " Tegur bunda "kamu pikir pernikahan itu mainan?! "

"Itu bunda tau pernikahan bukan mainan, tapi kenapa bunda sama ayah malah nikahin aku sepihak kayak gini, aku belum siap nda, kalau nanti aku gak bisa jalanin tugas aku gimana?! Aku juga gak bisa buka hati aku nda! "

Semua orang yang ada dirumah itu terdiam, melihat bunga tanpa ada yang bisa berkata-kata "saya nikahin kamu buat di jadiin istri bukan buat di jadiin babu, cukup kamu kuliah yang bener, itu udah jadi istri yang baik buat saya"

Sebenarnya hati bunga menghangatkan seketika, tapi dia harus jual mahal dulu!
"Kenapa? Kenapa anda mau nikahin saya? "

"Karna saya mau! " Jawab lelaki itu acuh

"Ya udah kita cerai aja! Jawabannya juga karna saya mau, seterah anda kalau gak mau! " Kesel bunga

"Kamu pikir saya menikahi kamu untuk bercerai? " Dingin lelaki itu

"Udah, adek kamu udah jadi istri sekarang! Mau gak mau kamu harus Terima kenyataanya, sekarang kamu berangkat sana ke rumah kamu" Ucap bunda yang diakhiri seperti usiran

"Bunda udah gak sayang bunga lagi yah" Lirih bunga dengan mata berkaca-kaca

"Kan udah gua bilang dek, sebenarnya lo di sini tuh yah beban aja" Celetuk gara yang di tatap bunga dengan tajam

Citra memeluk bunga erat "bunda sayang banget sama anak gadis bunda satu-satunya ini, tapi sekarang kamu udah punya suami, kamu harus yakin pilihan bunda itu gak bakal salah, belajar buka hati sayang, bunda bakal kangen banget sama anak bunda yang cengeng ini" Ucap bunda menangis dia melepaskan pelukannya lalu menoel hidung bunga

"Aduh malaikatnya ayah udah punya suami nih, perasaan baru kemaren ayah gendong-gendong sekarang udah mau gendong anak juga" Ledek geri mengusap pipi bunga

"Besok aja berangkatnya" Lirih bunganya

"Gak boleh gitu dek, lo liat suami lo, nampak tertekan" Goda gara

"Ya udah kalau gitu kita berangkat dulu yah nda, yah, gar"pamit lelaki itu

" Ck.. Adek ipar gak sopan lo, abang dong haha"ledek gara, yah nampaknya mereka seumuran. Lelaki itu tak menjawab melainkan langsung membawa barang-barang bunga ke bagasi mobilnya

----
"Tidur aja kalau ngantuk" Ucap lelaki itu yang belum di ketahui nama-Nya

"Nama lo siapa? " Tanya bunga tak sopan

"Wah budek lo yah! " Kesel bunga saat sudah lima menit bertanya malah tak di jawab

Lelaki itu menatap bunga sangat tajam, membuat nyali bunga menciut "kamu pikir kita temen? La lo la lo! " Kesel lelaki itu

"Y-ya udah namanya siapa? " Persetan kenapa bunga malah takut?!

"Rey! " Ucap lelaki itu yang di jawab O doang oleh bunga

"Rey laper! "

Rey memberhentikan mobilnya di tepi jalan, tapi bunga tak melihat kedai makanan satu pun "mau makan di mana? "

"Begitu kah cara kamu memanggil suami kamu yang kodratnya lebih tinggi dari orang tua kamu? "

Bunga menggaruk rambutnya frustasi, kemana perginya keberanian dirinya tadi saat di rumah? Kenapa mendadak dirinya jadi takut begini?

"T-terus saya harus panggil apa" Takut bunga, padahal Rey tak membentaknya tapi dia sangat ketakutan saat di tatap begitu "seterah kamu" Jawab Rey acuh lalu kembali menjalankan mobilnya

"Om? " Ragu bunga, tolong ada kah yang memanggil suaminya dengan sebutan om?

Rey tak menjawab membuat bunga bingung sendiri "tante? " Tanya bunga lagi, seketika dirinya menjadi bodoh sekarang!

"Kamu pikir saya cewek?! " Kesel Rey, tak ada kah panggilan yang benar?!

"Yah terus apa dong?! Saya kan bingung" Kesel bunga

"Mas! "

"M-mas? Gak bisa yang lain? " Nego bunga, dia hanya agak sedikit kikuk jika memanggil 'mas'

"Sayang! " Mata bunga melotot seketika "gak! Oke, MAS! " Keselnya

"Mau makan apa? "

"Hm.. Mie ayam!! " Seru bunga semangat

Lalu kami mencari kedai mie ayam

-----
Tbc

Air Untuk BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang