8. Istana & Kemarahan 🌷

98 17 0
                                    

" Kenal bukan berarti teman
Dekat bukan berarti sahabat "


🐰💜🐰

Beberapa menit kemudian mereka sudah diibukota dengan keadaan yang mengenasakan banyaknya korban yang berserakan dijalan
  " Ayo suho " irene menarik suho untuk berlari menuju istana.

Dihalaman istana sudah terjadi pertarungan antara prajurit istana dan pasukan bayangan, irene mengeluarkan pedang dan ikut membantu suho tetap berada disebelah irene
  " Yang mulia putri " panglima perang melindungi irene dari  pasukan yang ingin melukai
  " Dimana ratu ? " Irene terengah engah
  " Yang mulia ratu dan noel sedang melawan pemberontak di aula istana, mereka semua berkhianat " ujar panglima perang
  " Aku akan membantunya, yang disini kuserahkan padamu " setelah mengatakan itu irene dan suho berlari memasuki istana menuju aula tempat yang biasa digunakan untuk rapat tapi sekarang menjadi tempat pertumpahan darah.

Diaula sudah banyak mayat yang berserakan bau darah tercium pekat diudara, irene melihat jisoo sedang kewalahan melawan menteri menteri dalang dari pemberontakan dan noel juga sepertinya sudah kewalahan
  " Suho bantu noel " perintah irene pada suho dengan nada yang dingin
  " Mereka melukai adikku, dan lihat apa yang akan mereka dapatkan " irene berlari ke arah salah satu menteri dan menebas kepalanya lalu tejatuh kelantai
  " Berani sekali anjing seperti kalian menggigit tangan kami yang telah memberi kalian makan " ujar irene dingin darah telah mengotori wajah dan tangan irene dan hal itu yang membuatnya terlihat menakutkan
  " Kakak " gumam jisoo terkejut dengan kedatangan irene, keadaan hening karena kedatangan irene sang putri aura kemarahan irene menguar mereka semua menggigil karena takut kecuali suho.

Irene mengambil pedang suci jisoo
  " Noel lindungi ratu dan bawa ratu ke singgasana " perintah irene
  " Baik yang mulia " noel menerima perintah irene
  " Tapi kakak " ujar jisoo
  " Pergi ! " Bentak irene setelah itu irene berlari dan membunuh satu persatu menteri dengan dua pedang ditangannya sedangkan suho membunuh sisa sisa pasukan bayangan yang melawan.

Hingga pada akhirnya irene berhenti pada menteri yang merencanakan semua pemberontakan ini
  " Ampuni s..a..y..a ya..ng mu...lia " ujar menteri itu dengan badan yang bergetar
  " Hahahah, katakan satu alasan yang membuat ku untuk tidak membunuhmu " tawa irene menggema di aula yang luas ini yang hanya tersisa prajurit istana dan panglima yang sudah berkumpul diaula, mereka yang mendengar tawa irene merinding.
  " Saya tak akan melakukan hal bodoh lagi " mentri itu bersujud didepan irene
  " Apa kau menganggapku bodoh " irene menjambak rambut mentri itu lalu menyeretnya didepan singgasana ratu
 
  " Yang mulia apa yang harus aku lakukan padanya " irene mengalihkan perhatiannya pada jisoo
  " Dia akan dipenjara dan dihukum " ujar jisoo menatap mata kakaknya irene yang mendengar hal itu hanya mendengus
  ' crashhhhh......duk duk '
  " Itu adalah hal tersinting yang pernah aku dengar yang mulia, jika membiarkan makluk menjijikkan ini tetap hidup dia akan terus menggonggong mu " irene menebas kepala mentri ketua pemberontakan

Trangggg
  " Urusanku sudah selesai disini " irene melempar pedang suci jisoo lalu berbalik untuk pergi
  " Tunggu kakak, tinggalah diistana " jisoo menghentikan langkah irene
  " Tidak yang mulia, saya harus segera pergi " ujar irene, suho mendekati irene dan bersiap dengan mantra nya

  Tbc...

Cerita ini bakal up setiap hari Selasa 💖

Terimakasih yang sudah baca dan vote ceritaku lope yu co muc 💖💖












Selasa, 28 September 2021



Destiny 🌷 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang