17. Curiga 🌷

72 13 0
                                    

"Lebih baik menikmati keindahan bunga mawar dengan cara memandangnya dari pada menggenggamnya"

🐰💜🐰


Irene hanya pura pura tidur saat suho mengatakan hal itu, ia menjadi semakin curiga pada suho pada akhirnya irene memutuskan untuk mengawasi suho.

Irene menjadi lebih pendiam dan suho menyadari hal itu tapi suho hanya diam tak mengatakan apapun, seperti saat ini irene duduk di bangku taman istana sedangkan suho berdiri tepat dibelakang irene.

Irene bergerak mengambil sebuah mawar merah yang ada didepannya, lalu ia genggam erat batang mawar yang penuh duri itu sehingga tangan irene terluka dan mengeluarkan darah
  "Apa yang kau lakukan irene" seru suho melepaskan genggaman tangan irene dari tangkai mawar itu
  "Rasa sakit ini tidak sebanding suho" ujar irene sambil tersenyum melihat tangannya yang mengeluarkan darah

Suho tidak peduli dengan apa yang irene katakan, ia dengan segera membalut tangan irene dengan kain
  "Ayo obati luka ini dulu" suho menarik irene memasuki istana, saat melewati aula jisoo yang melihat kakaknya terluka segera menghampiri dan langsung memanggil tabib istana.

  "Apa yang terjadi kakak" jisoo menatap irene sedangkan irene hanya menatap jisoo dengan kekosongan dimatanya
  "Aku baik baik saja jisoo" irene tersenyum kecil, suho memperhatikan irene sejak tadi ia tahu bahwa irene tidak dalam keadaan baik baik saja.

Tabib istana sudah selesai mengobati irene, setelah tabib pergi hanya tersisa empat orang didalam kamar irene,suho,jisoo dan noel
  "Kakak jangan melakukan apapun dan tunggu aku disini jangan pergi kemanapun aku mohon, para menteri akan mengadakan rapat jadi aku tak bisa menemanimu, aku berjanji akan menyelesaikannya dengan cepat" jisoo menatap irene penuh harap

"Aku tak akan pergi kemanapun, jadi pergilah tak baik membuat orang menunggu" irene mengelus kepala jisoo, jisoo yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum senang karena teringat oleh sang ibu yang sering melakukan hal itu.

Jisoo dan noel keluar dari kamar dan kini hanya tersisa irene dan suho
  "Suho aku ingin kau menyelidiki sesuatu" ujar irene dengan nada perintahnya
  "Baik yang mulia" suho menumpu satu kakinya dihadapan irene
  "Cari dan selidiki siapa pemimpin pasukan bayangan, siapa siapa saja mata matanya dan siapa saja keluarganya"  irene menatap dingin suho, suho yang mendengar perintah itu tubuhnya menegang kaku
  "Untuk apa anda mencari tahu hal itu yang mulia"
  "Kau tak perlu tahu untuk apa aku mencari hal ini, kau akan mengetahuinya nanti" irene tersenyum tapi suho bersumpah senyuman itu sangat berbeda
  "Baiklah yang mulia" setelah mengatakan hal itu suho pergi

  "Kita akan melihat kau akan memberikan informasi apa padaku suho"  irene sangat bingung apa yang harus ia lakukan jika hal yang ia pikirkan benar

Tbc....











Sabtu, 13 November 2021

Destiny 🌷 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang