Bab 2

40.1K 219 0
                                    

William Randolph  tersadar dari lamunannya. Ia melihat sekelilingnya untuk mencari pelayan wanita bernama Bella Saphira yang mirip dengan wanita yang membuat dirinya kehilangan kesaktian pada terongnya.

 Entah kenapa William Randolph merasa tidak asing dengan nama wanita tersebut dan terasa familiar. Terutama wajahnya yang mengingatkan dirinya dengan masa lalu yang sulam itu.

"Mungkinkah wanita terkutuk itu," seru batin William Randolph dengan emosi membara di dalam hati.

Kedua mata William Randolph menajam, ketika mendapatin pelayan wanita bernama Bella Saphira berjalan mondar-mandir di sekitar mejanya dengan memamerkan leluk tubuh indah untuk menantang para pria yang melirik.

William Randolp menatapi wajah itu dengan tatapan lekat serta name tag di baju.

Emosi William Randolph semakin mendidih tinggi. Ketika melihat nama di name tag yang sama dengan cleaning servis yang melumpuhkan terong keperkasaan. Hingga ia menjadi pria gemuk dan jelek karena depresi. Yang menghabiskan sepanjang hidup untuk makan dan makan. Karena terapi obat-obatan yang di jalani selama berapa tahun membuat perutnya sangat lapar.

"Terkutuk kau," batin William Randolph berseru penuh kebencian kepada Bella Saphira yang sedang berjalan mondar mandir di sekitar meja para tamu.

Di saat William Randolph sibuk mengoceh, Ricky sengaja menarik tubuh Bella Saphira. Hingga Bella Saphira terjatuh ke dalam pelukan Ricky dan sebelah tangannya menyentuh terong William Randolph yang lembek dan selembut agar-agar.

Mendadak kening Bella Saphira berkerut dalam, ketika merasakan terong William Randolph.

Mata William Randolph  terbelalak besar, merasakan desiran yang sudah lama tidak ia rasakan sejak kejadian tragis itu yang membuat terongnya mati suri selama berapa tahun.

Sedangkan Bella Saphira merasakan sesuatu yang semakin keras. seperti baja, panas dan besar yang membuat dirinya semakin ketakutan dan jijik dengan menyentuh terong pria jelek seperti babi hutan yang duduk di samping Ricky.

"Bagaimana jika kita main satu malam," tawar Ricky dengan sebelah tangan meremas bokong padat Bella Saphira dan sebelah tangan meremas dada bagian kiri Bella Saphira secara bersamaan.

Apa yang di lakukan oleh Ricky dengan Bella Saphira merupakan hal yang biasa dan sering terjadi di kafe Norm di ruangan VVIP yang super privasi. jadi mau melakukan seks terbuka sekalipun, tidak ada yang akan melarang atau protes. kecuali di rekam, karena semua sudah di buat secara privasi oleh pemilik kafe Norm.

"Ahhh," desah Bella Saphira tanpa sengaja. ketika jemari Ricky sudah menyusup ke dalam celana dalamnya dan mengoda bagian lunak tersebut dengan menekan dan mensentil ujungnya berapa kali.

"Kau basah," goda Ricky yang semakin mensentil bagian lunak tersebut untuk memancing gairah pada tubuh Bella Saphira keluar. Agar mau bercinta dengan dirinya satu malam. dengan cinta yang panas dan membara.

Suara desahan Bella Saphira yang mengoda, semakin membangkitkan terong William Randolph yang semula lembek menjadi keras tidak terkendali.

Bella Saphira yang ngeri dengan ukuran terong William Randolph. Ia segera menyingkir tangannya dari benda tersebut. Dengan menggunakan tangan tersebut menutup mulut Ricky yang sedari mengoda dirinya dengan pujian.

"Kau pria lemah," cibir Bella Saphira yang menolak ciuman dari Ricky yang hampir melayang ke bibirnya.

Kesal akan penolakan dari Bella Saphira yang sejak tadi memancing emosinya.

"Jangan sok suci," cibir Ricky yang memasukkan satu jemarinya ke dalam celah inti Bella Saphira.

"Ahhh," pekik Bella Saphira yang kesakitan akibat ulah Ricky yang memasuki celah intinya dengan jari tengah.

"Kau suka baby?" tanya Ricky dengan senyuman jahatnya yang menanamkan satu jemarinya lagi dan kini dua jemari di dalam celah inti Bella Saphira yang membuat tubuh Bella Saphira menegang dengan kedua tangan mencengkeram bahu Ricky sembari mendesah kenikmatan.

"Suara desahnmu sungguh merdu," puji Ricky yang masih menusuk inti celah Bella Saphira dengan dua jari sekaligus secara keluar masuk.

Ada rasa malu dan terhina,Tapi demi bonus, Bella Saphira berusaha membuang jauh-jauh semuanya. agar dirinya bisa memberikan servis tambahan kepada para tamu yang rajin datang ke kafe Norm. 

Service tambahan ini lah yang membuat para tamu selalu datang ke kafe Norm dan tergila-gila pada tubuhnya.  yang di manfaatkan Bella Saphira untuk menjual setiap minuman keras kepada para tamu dan ia akan mendapatkan bonus 10% dari setiap botol minuman keras yang berhasil ia jual setiap malam kepada para tamu hidung belang.

"Kau menyukainya sayang, bagaimana kalau kita selesaikan di kamar?" tawar Ricky yang masih rajin mengocok celah inti Bella Saphira yang sudah basah oleh cairan perlepasan.

Bella Saphira mengigit bibir bawahnya dengan sensual. Ia menatapi Ricky yang sudah terbakar nafsu.

"Boleh, asal kau bisa menghabiskan lima botol minuman. aku bersedia tidur denganmu," tawar Bella Saphira kepada Ricky yang langsung berwajah kusut.

"Mau tidak?" ucap Bella Saphira yang mengelus dada bidang Ricky dan juga melepaskan satu persatu kancing di kemeja yang di kenakan oleh Ricky.

Melihat tidak ada jawaban dari Ricky. Bella Saphira langsung berdiri dari atas pangkuan Ricky. ia mengecup rahang Ricky dan mengelus dada bidang Ricky yang di tumbuhi dengan rambut halus dengan gerakkan sensual.

"Kau pria yang lemah di atas ranjang. pria lemah sepertimu tidak akan mampu memuaskan aku di atas ranjang," cibir Bella Saphira kepada Ricky yang masih duduk dengan wajah kusutnya.

Dengan wajah tidak tahu malunya, Bella Saphira membetulkan ujung roknya di depan Ricky dan pergi dengan bokong berlengak-lengok. yang di iringi dengan siuran suara para pria hidung belang.

Ricky hanya bisa kembali berdecak kesal, walau sempat mengelus inti Bella Saphira yang duduk di atas pahanya dengan kedua kaki terbuka lebar.

Merasa terhina akan perkataan Bella Saphira barusan. Ricky semakin menatapi wanita nakal itu dengan tatapan mata yang tajam.

"Sial," umpat Ricky yang mengepalkan kedua tangannya di atas meja yang tidak terima dengan penghinaan Bella Saphira kepadanya barusan.

"Aku bukan pria lemah," lanjut Ricky yang mengoceh sendiri.

Ocehan Ricky tidak di tangkapi oleh William Randolph yang menatapi kepergian wanita nakal yang sedari tadi di goda oleh Ricky yang merupakan pelayan wanita bernama Bella Saphira.

"Akhirnya aku menemukan mu. Wahai wanita sialan, aku pastikan kau akan menerima siksaan di masa depan," batin William Randolph penuh dengan kebencian mendalam untuk Bella Saphira. Ia bersumpah akan membalas dendam kepada Bella Saphira atas apa yang di deritanya selama ini.

"Kau dengar tidak?" oceh Ricky kepada William Randolph yang sedari hanya diam membisu seperti boneka manekin yang di pajangan di dalam toko pakaian.

William Randolph menoleh ke arah wajah Ricky yang kusut.

BENCI BERBUAH CINTA (GOODNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang