7

21.3K 141 5
                                    

James Arthur memperlihatkan senyuman di wajah tampannya, sekaligus mengutuk Bella Saphira yang bisa membaca pikirannya.

"Tidak, aku butuh uang untuk membayar dana percetakan surat undangan pernikahan kita," dusta James Arthur yang menyentuh bibir merah Bella Saphira yang masih bergetar. Lalu kembali menyiksa inti Bella Saphira semakin kasar. Karena perasaan James Arthur kesal akan pertanyaan Bella Saphira yang seolah menghina dirinya.

"Ahhh... James... Tolong hentikan, ini menyakitkan sekali?" pinta Bella Saphira memohon pilu.

James Arthur tidak menghentikan gerakan jarinya. Sebaliknya ia semakin menyiksa celah inti Bella Saphira dan lidahnya terus menjilati leher Bella Saphira sampai ke bibir Bella Saphira.

"Ahhhhh James," desah Bella Saphira yang berusaha menolak ciuman James Arthur.

Ciuman dan di sertai pangutan di berikan oleh James Arthur kepada bibir Bella Saphira yang sejak tadi mendesah tidak karuan.

"Aku tidak akan membiarkan kau menolaknya," batin James Arthur yang masih kesal bukan main.

Sebelah tangan James Arthur sudah masuk ke dalam bra yang di kenakan oleh Bella Saphira. Lalu meremas kedua dada secara bergantian. Kemudian menjepit puncak dada Bella Saphira dengan jemari.

"Hmmmppp," Bella Saphira berusaha melepaskan diri dari ciuman James Arthur yang semakin memabukkan.

James Arthur yang mendapatkan perlawanan dari Bella Saphira. Ia semakin memperdalam ciumannya di bibir Bella Saphira.

Bella Saphira yang terbuai akan ciuman dari James Artur, ia membiarkan James Artur mengait lidahnya untuk saling bertukar saliva. Bahkan mencengkram baju di dada James Arthur, agar bisa memperdalam ciuman balasan kepada James Arthur yang sedari mencicipi bibirnya tanpa henti.

Bella Saphira tidak bisa bersuara. Bibirnya di bungkam oleh ciuman dan tubuhnya di serang secara dua arah yang memberikan kenikmatan yang berlipat-lipat dari sebelumnya.

Puas menyiksa Bella Saphira yang kini tidak berdaya. James Arthur melepaskan ciumannya dan juga berhenti meremas kedua dada Bella Saphira. Termasuk mencabut jemarinya dari celah yang hangat dan basah itu.

"Hisap!" perintah James Arthur yang ingin Bella Saphira menghisap semua cairan bekas perlepasan yang masih menempel di jemarinya.

Bella Saphira yang merasa ketidak berdayaan atas desakkan dari James Arthur. Ia melakukan apa yang di perintahkan oleh James Arthur dengan menghisap jemari James Arthur dan lidahnya mengait dua jemari James Arthur di dalam mulutnya. Seperti sedang melakukan oral pada batang James Arthur.

"Kau sudah mahir rupanya," puji James Arthur yang meremas salah satu dada Bella Saphira secara kuat sebagai pujian.

"Ahhh," desah Bella Saphira yang tidak tahan puncak dadanya di tarik oleh jemari James Arthur.

"Bagaimana rasanya?" tanya James Arthur yang sudah menarik keluar dua jemarinya di dalam mulut Bella Saphira.

"Aneh," balas Bella Saphira jujur. 

"Ini kan cairan perlepasan mu yang di incar oleh para pria, masa terasa aneh?" lanjut James Arthur yang masih penasaran kenapa terasa aneh untuk Bella Saphira.

"Rasanya benar-benar aneh untuk aku," balas Bella Saphira yang masih jujur sembari merapikan pakaiannya yang sudah mulai terbuka dan memperlihatkan berapa aset berharganya yang menantang untuk di cicipi.

"Kalau begitu, kita jual cairan perlepasan mu kepada para pria. Dengan begitu kita akan dapatkan banyak uang," ucap James Arthur yang menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang ke arah salah satu klub malam yang merangkap menjadi tempat karaoke.

"Tapi," tolak Bella Saphira yang tidak ingin di sentuh oleh pria lain selain James Arthur.

"Aku tahu, kamu tenang saja. Aku pastikan mereka tidak akan memasuki tubuhmu tanpa seizin dari aku," ucap James Arthur yang masih berusaha menyakinkan Bella Saphira dengan tujuan kedatangan dirinya saat ini.

Melihat kedua mata James Arthur yang jujur dan tidak berbohong. Akhirnya Bella Saphira menghela nafas lega. Karena ia ingin memberikan kesuciannya kepada James Arthur seorang.

"Baiklah," balas Bella Saphira yang terpaksa menuruti apa yang di inginkan oleh James Arthur untuk malam ini. Walau hatinya merasa tidak nyaman sama sekali. Karena malam di mana tubuhnya akan di jilati oleh lidah para pria dan kedua dadanya akan di hisap serta di remas oleh tangan para pria nakal di atas meja judi.

Mobil James Arthur berhenti di salah satu tempat perjudian mewah. 

Jantung Bella Saphira mulai berdetak kencang. Ia takut di jual oleh James Arthur di tempat perjudian yang merangkap menjadi tempat karaoke.

Melihat ketakutan yang di perlihatkan Bella Saphira. James Arthur mengerutu di dalam hati. Tapi ia masih berusaha untuk bersikap lembut agar Bella Saphira mau menuruti permintaannya.

"Tenang Bell, kamu tidak akan di jual. Percayalah padaku," ucap James Arthur yang berusaha menyakinkan Bella Saphira yang tidak ada niat untuk keluar dari dalam mobil.

"Tapi..." ragu Bella Saphira yang masih tetap tidak ingin keluar dari dalam mobil.

James Arthur masih berusaha untuk sabar untuk menghadapi sikap Bella Saphira yang asli menjengkelkan.

"Kamu hanya perlu menyusui para pria hidung belang dengan kedua dadamu yang besar ini," lanjut James Arthur yang meremas kedua dada Bella Saphira secara kuat sebagai peringatan untuk tidak berlama-lama di dalam mobil.

"Ahh," pekik Bella Saphira yang merasakan kesakitan. Ketika James Arthur meremas kedua dadanya yang seolah menarik tubuhnya keluar dari dalam mobil.

"Kamu paham," tanya James Arthur yang masih belum melepaskan kedua tangannya dari kedua dada Bella Saphira yang ia cengkeram barusan.

"Iya," ujar Bella Saphira yang ragu akan cinta James Arthur yang suka bertindak kasar seperti ini.

Sejujurnya ini bukan pertama kalinya, bagi Bella Saphira merelakan tubuhnya di jamah oleh para pria tua di atas meja judi.

"Bagus, ayo kita masuk ke dalam!" perintah James Arthur yang merangkul pinggul Bella Saphira menuju ke salah satu lift yang menghubungkan ke lantai paling atas yang merupakan tempat kumpul para elit politik dan kaum miliader berkumpul setiap malamnya untuk mencicipi tubuh para wanita malam.

"Ayo masuk," ucap James Arthur yang sudah membuka pintu ruangan yang bising dan bau aroma minuman keras. Serta bunyi musik yang cukup membuat telinga menjadi tuli.

Berapa pria yang sudah menanti Bella Saphira sudah menelan saliva dengan kuat dan mereka juga membereskan meja yang di penuhi oleh gelas dan botol minuman keras dengan gerakan cepat.

Bella Saphira agak ragu untuk masuk ke dalam. Ia menelan saliva dengan susah payah. Lalu melihat ke arah James Arthur.

"Semua akan baik-baik saja," ucap James Arthur  yang berusaha menyakinkan Bella Saphira untuk tidak ragu dan tidak takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bella Saphira agak ragu untuk melakukannya ketika melihat banyak mata menatapi tubuhnya dengan tatapan lapar dan penuh nafsu.

Melihat tidak ada gerakkan dari Bella Saphira. James Arthur mendorong Bella Saphira masuk ke dalam ruangan. 

BENCI BERBUAH CINTA (GOODNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang