11

12.7K 73 1
                                    

"Ke apertemen aku, aku hanya ingin membersihkan tubuhmu dari sentuhan pria barusan. Tepatnya kita akan bercinta malam ini," ucap James Arthur yang merangkul pinggul Bella Saphira dengan mesra, Seolah mengatakan apa yang ia inginkan malam ini dengan harapan Bella Saphira tidak menolak ke inginnya untuk bercinta secara intim.

Mendengar apa yang di katakan oleh James Arthur, perasaan Bella Saphira semakin tidak senang sama sekali. Tapi ia masih menjaga perasaan James Arthur yang merupakan pria yang ia cintai selama ini.

"Tidak mau, sekarang sudah jam lima pagi. Aku harus tidur," tolak Bella Saphira secara halus dengan harapan James Arthur mengerti akan situasi yang ia hadapi saat ini.

Mendapatkan penolakan Bella Saphira yang terasa menghina harga dirinya, James Arthur berusaha untuk tenang agar emosinya tidak meledak keluar.

"Tidak apa, kamu tidur saja di sini. Nanti aku antar kamu pergi kerja bagaimana?" tawar James Arthur dengan bujuk rayuannya dan berusaha mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, sekaligus memanjakan rudalnya yang sejak tadi sudah mengeras.

Bella Saphira menatapi wajah James Arthur dengan tatapan rumit. Sedangkan James Arthur hanya memperhatikan deretan gigi putihnya sebagai balasan atas tatapan Bella Saphira.

Karena sudah berstatus tunangan, Bella Saphira tidak curiga lagi dengan niat baik James Arthur. Ia menuruti apa yang di katakan oleh James Arthur.

Mendapatkan respon yang baik dari Bella Saphira, hal ini tidak akan di sia-siakan oleh James Arthur untuk melancarkan aksinya yang sejak tadi mengebu-ngebu hingga terasa sesak di bagian pusat tubuhnya.

"Aku akan membuatmu menjerit sepanjang malam ini di atas ranjang," batin James Arthur yang sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh Bella Saphira.

Di dalam mobil, Bella Saphira tidak curiga akan niat James Arthur. Ia sibuk memperlihatkan sikap manja kepada James Arthur yang sejak tadi fokus menyetir mobil.

"Kita sudah sampai," ucap James Arthur yang membukakan pintu mobil untuk Bella Saphira yang seperti ia lakukan selama ini.

Senyuman bahagia terlihat di wajah Bella Saphira ketika mendapatkan sikap James Arthur yang romantis.

Sesampai di dalam apertemen, Bella Saphira segera mandi dan menganti pakaiannya. Kemudian melirik James Arthur yang sudah tertidur lelap di atas ranjang dengan menggunakan celana boxer.

Tidak ingin berpikir panjang lagi, Bella Saphira merangkah naik ke atas ranjang untuk segera tidur bersama calon suaminya.

Berapa menit tidur, Bella Saphira merasakan jemari nakal sedang memainkan kedua dadanya dan tengkuknya mendapatkan kecupan basah berulang kali serta mendapatkan bagian keras mengesek bagian pribadi.

"Ahhh..." desah Bella Saphira dengan suara nakal. Ketika jemari James Arthur menarik kedua puncak dadanya dari balik kemeja yang melekat di tubuhnya.

Mendengar suara desahan nakal Bella Saphira yang berulang kali keluar, jemari James Arthur semakin menjadi memainkan kedua dada besar Bella Saphira. Kemudian bibirnya terus mengecup bahu mulus dan tidak lupa mengucapkan kata-kata pujian di dekat telinga Bella Saphira.

"Ahhhh.... James jangan," tolak Bella Saphira yang tidak ingin melayani nafsu James Arthur yang kini sudah membuka kancing kemeja satu persatu. Hingga kedua dadanya tersembur keluar dengan puncak yang tegang.

James Arthur menekan kedua tangan Bella Saphira ke atas kepala, kemudian dengan lahap ia menghisap kedua dada Bella Saphira secara bergantian dengan bibirnya. Lalu menarik puncak dada Bella Saphira dengan bibirnya yang membuat Bella Saphira menjerit histeris akan gairah yang membakar tubuhnya.

"Ahhh... James . Jangan," pinta Bella Saphira memohon memelas. Karena ia tidak sanggup menahan gairah yang mengalir di sekujur tubuhnya, terutama bagian sensitif di mainkan sejak tadi oleh lidah James Arthur.

"Santai sayang, aku akan membersihkan tubuhmu dengan lidah ini. Kamu hanya perlu mendesah dengan suara nakal mu itu," balas James Arthur yang menurunkan kecupan ke area bawah pusar.

"Ahhh..." desah Bella Saphira yang mengoyangkan bokongnya ketika bibir James Arthur melahap semua daerah privasi dengan lidah yang masuk ke bagian dalam.

"Kamu basah sayang," bisik James Arthur yang menjilati setiap lipatan demi lipatan dengan lidahnya. Kemudian masuk lagi ke dalam lubang tersebut untuk menjilati sekelilingnya.

Rasa nikmat yang di berikan oleh lidah James Arthur semakin membuat Bella Saphira tidak bisa mengontrol suara desahan dan gairah yang semakin memuncak di dalam tubuhnya.
"Ahhh... Ahhh... Ahhh," desah Bella Saphira yang semakin menekan kepala James Arthur dengan kedua tangan.

Bibir James Arthur menuju ke bagian kecil itu. Lalu menghisapnya di sertai dengan gigitan kecil. Kemudian mengoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri yang semakin membuat Bella Saphira semakin mengila dengan gairah yang mengalir deras di dalam tubuhnya.

"Ahhhh James," pekik Bella Saphira yang menyemburkan semua cairan bening dari celah intinya dan nafsnya semakin tersengal-sengal akibat perlepasan hebat yang ia lakukan barusan.

Sedang James Arthur masih menekan kedua kaki Bella Saphira untuk memaksa dalam posisi terbuka. Kedua matanya menatapi cairan bening itu masih mengalir keluar dari dalam celah inti Bella Saphira. Kemudian memasukkan dua jemarinya ke dalam lubang tersebut dengan satu kali hentakan.
"Ahhh..." Desah Bella Saphira dengan suara nyaringnya. Karena jemari James Arthur mengocok celah intinya dengan kuat dengan tempo yang cepat.

"Nikmat?" tanya James Arthur yang semakin mempercepat gerakan jemarinya di celah inti Bella Saphira dan sebelah tangan menahan kaki Bella Saphira untuk tidak menutup. Tujuan hanya satu, ingin memberikan hukuman kecil kepada Bella Saphira yang berani berkata kasar kepada dirinya barusan.

"Ahhhhh.... Sakit James... Sakit," pinta Bella Saphira memohon agar James Arthur memperlambat gerakan jemarinya yang kini keluar masuk dari celah intinya.

James Arthur menulikan telinganya, ia terus menghentakkan jemarinya berulang kali hingga cairan bening menyembur keluar dengan sendirinya.

Hosh Hosh Hosh Hosh Hosh

Bella Saphira hanya bisa bernafas tersengal-sengal dengan kedua kaki terbuka lebar. Di mana ceceran bening itu mengalir keluar dan jemari James Arthur masih bergerak tiada henti-hentinya.

Sedih, itulah perasaan yang kini menyelimuti hati Bella Saphira. Ia terkadang bertanya apakah James Arthur sungguh mencintai dirinya dan apakah pengorbanan dirinya di hargai atau bernilai di mata James Arthur.

"Kenapa memasang wajah seperti itu, bukankah ini yang kamu inginkan?" ucap James Arthur dengan cibirannya.

"Ahhh... James," pekik Bella Saphira dengan tubuh melengkungnya ketika akan mendapatkan perlepasan lagi dari permainan jari James Arthur yang masih begitu lihai menyiksa bagian celah intinya tanpa jeda.

"Bagian ini sungguh luar biasa nikmat," balas James Arthur yang masih mengerakkan kedua jemarinya di dalam celah inti Bella Saphira.

Tak kuat menahan gairah yang kini membara. Bella Saphira mendesah berulang-ulang kali hingga ia mendapatkan perlepasan dan tubuhnya tidak berdaya sama sekali karena lelah.

 



BENCI BERBUAH CINTA (GOODNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang