Promosi novel baru (karya black cat 13)
Di sebuah pesta mewah.
Wanita itu menatapi seorang pria yang duduk di kursi roda. Pria berkulit putih dengan rambut hitam yang tampan seperti dewa Hades penguasa dunia bawah tanah.
Pria itu juga menatapi wanita yang tidak jauh dari hadapan dengan tatapan jijik dari kedua matanya yang hitam pekat.
Wanita itu tidak marah, ia menampakkan senyum manis mengoda kepada pria itu sebagai balasan dari tatapan jijik sang pria berparas dewa Hades yang rupawan yang memikat para wanita.
Pria itu mendengus kesal. Ada rasa terkejut di dalam hati pria tersebut ketika melihat wanita itu. Wanita yang tidak asing dalam hidupnya dan sekaligus wanita yang menganggu setiap mimpi.
Wanita cantik itu masih mengoyang-goyangkan gelas berisi wine merah dengan kedua mata beriris biru masih melirik pria Asia yang tampan rupawan.
Kedua mata pria itu masih menatapi sosok wanita cantik itu yang sedang menggoda dirinya. Tetiba keningnya berkerut semakin dalam.
"Kenapa dia ada di sini?" batin pria itu bertanya-tanya dalam hati dengan jantung berdetak kencang seperti irama tuts piano. Seolah bertemu kembali dengan mantan yang ingin di hindari sejak zaman dulu. Karena telah membuat sebuah dosa besar.
Wanita itu menenguk wine di dalam gelas secara angun, kemudian memperlihatkan senyuman mencibir kepada pria yang duduk di atas kursi roda. Tidak lupa dengan tatapan mata yang menujukan penghinaan ke arah dua kaki yang tidak bisa di gerakan sejak tadi.
Wajah tampan pria itu sudah menunjukkan tatapan mata tidak senang kepada wanita bermata biru yang berani menghina dirinya melalui pandangan.
"Keparatt," umpat pria itu dengan kedua tangan mengepalnya. Karena tahu apa arti yang di tunjukkan oleh mata wanita tersebut yang sejelas-jelas ke arah kakinya.
Wanita itu masih menunjukkan sikap semakin sombong. Ia tidak takut dengan tatapan mata pria itu yang siap menguliti tubuhnya atau menekan tubuhnya di atas ranjang atau bahkan mencicipi kemolekkan tubuhnya hingga berapa ronde.
Nafas pria itu semakin berat dan cepat. Ia sudah tidak sabar untuk memberikan pelajaran kepada wanita tidak tahu diri itu yang sejak tadi menaikkan tekanan darah dengan tatapan mata yang mencemoh.
"Senang melihat kamu menderita seperti itu," batin wanita itu yang tertawa dengan suara keras akan nasib buruk si pria yang harus cacat di masa kini.
Pria itu mempertajamkan kedua mata dengan hawa mengancam dan wanita itu menguap secara perlahan berapa kali. Seolah-olah ia tidak melakukan kesalahan apapun. Kedua tangan wanita itu mengucek mata dengan pelan.
Melihat wanita itu bersikap imut dan tidak perduli akan kekesalan di dalam hatinya. Emosi pria itu sudah siap meletus untuk meratakan bumi dalam hitungan satu detik.
Wanita itu dan pria tampan yang cacat itu saling mengenal satu sama lain dan juga musuh bebuyutan di masa sekolah.
Nama wanita cantik dengan rambut bergelombang keemasan adalah Venus.
Venus memperlihatkan senyuman sinisnya, ia sungguh senang melihat ketua kelas yang dulu menindasnya. Kini menjadi pria cacat dan hidup di kursi roda seumur hidup.
Melihat nasib pria yang dulu membully dirinya, Venus tidak tahan untuk menahan tawa. Ia pun tertawa lepas tanpa rasa malu di hadapan para tamu elit dan ternama yang menghadiri pesta mewah.
"Sepertinya kau kena karma," cibir Venus mengibas rambutnya yang berwarna blonde. Lalu berjalan pergi dengan berlenggak lenggok bokong di depan mata pria itu.
Para pria yang melihat cara jalan Venus, mereka menelan saliva dengan susah payah. Bahkan ada yang sudah berliur sampai menetes ke lantai. Berbeda dengan seorang pria yang sudah murkah dengan tingkah Venus yang tidak berubah sama sekali dari dulu sampai sekarang. Wanita yang selalu memancing amarahnya.
David yang melihat kemarahan tuanya sampai mengepalkan tangannya sampai berbunyi. Ia memilih diam membisu, seolah tidak melihat dan mengetahui apapun yang di lakukan oleh wanita barusan.
Pria tampan itu sudah tidak bisa menahan kemarahan lagi atas sindiran dari Venus yang benar-benar membuat ia sangat marah dan terhina untuk pertama kalinya dalam sejarah kehidupan.
"Wanita sialan," seru Shin Hye dengan suara kerasnya yang memecahkan telinga para tamu di dalam ruangan. Bahkan menghentikan langkah kaki para tamu yang mengikuti Venus dari arah belakang.
David yang sedang melamun terkejut setengah mati. Begitu juga dengan para tamu yang semula berkumpul untuk melihat kemolekan tubuh Venus.
"Tu-tuan...." ucap David dengan suara bergetar. Kemudian melihat ke segala arah, Di mana semua mata tertuju kepada pria yang duduk di kursi roda.
"Pulang," balas Shin Hye dengan suara barito yang tidak ingin di bantah sama sekali oleh David.
David yang selalu bernasib malang, hanya bisa mengusap dada di dalam hati akan sikap tuannya yang seenak hati tanpa memikirkan beban yang harus ia hadapi untuk menyelesaikan keributan yang di perbuat oleh tuannya barusan.
"Semoga besok tidak masuk berita," batin David yang was-was untuk membereskan berita jelek dan tidak jelas mengenai tuan Shin Hye.
"B-baik," balas David yang segera mendorong kursi roda Shin Hye yang merupakan majikannya dan berapa pengawal juga mengikuti dengan membentuk formasi perlindungan.
Hawa dingin dari Shin Hye terasa membekukan semua badan para tamu yang tersisa di dalam ruangan. Mereka berharap tidak kena imbas kemarahan Shin Hye di esokkan hari.
"Cari wanita itu sampai dapat," perintah Shin Hye yang tidak jelas, singkat dan padat terhadap David.
David tidak akan kaget lagi dengan permintaan tuannya yang tidak jelas ini. Ia sudah bekerja lebih dari 10 tahun di keluarkan Hye dan juga tahu watak tuannya yang suka seenaknya setiap kali emosi.
"Ngocehnya nanti," ucap David yang menyelimuti kaki Shin Hye yang dalam masa pemulihan setelah kecelakaan hebat berapa bulan lalu yang hampir merebut nyawa.
"Aku ingin memakan wanita itu hidup-hidup," seru Shin Hye yang masih kesal dengan penghinaan Venus yang kurang ajar barusan.
"Wanita sialan ini, bukanya semakin feminim. Tapi malah semakin bar-bar," lanjut Shin Hye dengan ocehannya yang tiada henti-hentinya. Ketika David mendorong kursi roda masuk ke dalam mobil mewah.
Supir hanya bisa geleng-geleng kepala akan sikap Shin Hye yang masih saja tempramental. Bahkan semakin parah sikap tempramental yang di miliki oleh tuan Shin Hye sejak mengalami kecelakaan hebat.
Tidak seorang pun yang berani bertanya dan bersuara saat Shin Hye sedang mengoceh. Karena di pastikan akan bernasib buruk. Bahkan lebih buruk daripada di pecat dengan tidak terhormat.
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah utama. Shin Hye tiada henti-hentinya mengoceh di dalam mobil.
David dan supir pribadi memilih menulikan telinga masing-masing dengan menganggap ocehan Shin Hye sebagai lagu instrumental Kenny G.
Lanjutan ada di aplikasi fizzo. (Gratis baca)☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI BERBUAH CINTA (GOODNOVEL)
RomanceBanyak agenda 21+ no sensor. (untuk orang dewasa) Di hari pernikahan, Bella di culik oleh William dan di perkosa selama berhari-hari di salah satu kediaman mewah. ketika berhasil melarikan diri dari William, Bella mengetahui fakta yang mengejutkan...