Bab 10

19K 135 14
                                    

"Jalang seperti mu masih bisa jual mahal," ucap pria itu yang geram melihat sikap Bella Saphira yang tidak menurut.

Bella Saphira masih memalingkan wajahnya ke arah lain sebagai bentuk penolakkan.

Pria hitam itu yang sudah kehabisan kesabaran. Ia menggunakan rudalnya yang besar itu untuk menampar wajah Bella Saphira berapa kali. Kemudian memaksa mulut Bella Saphira untuk terbuka.

 "Kau harus melakukan apa yang aku minta," ucap pria hitam itu yang memasukkan rudalnya ke dalam mulut Bella Saphira dengan satu kali hentakkan.

Bella Saphira yang tidak bisa bersuara. Ia mencakar kedua paha pria itu dengan harapan pria itu mau melepaskan rudalnya yang berukuran besar yang berapa kali masuk ke dalam tenggorokan.

"Ini sungguh luar biasa enak," ucap kedua pria secara bersamaan dan ia masih sibuk memanjakan rudalnya di dalam tubuh Bella Saphira.

James Arthur yang melihat Bella Saphira di setubuhi secara dua arah secara bersamaan. Ia hanya tersenyum melihat pemandangan yang lumayan menjijikkan. 

Pria ketiga yang ngangur dan tidak melakukan apapun. Ia segera mengambil posisi bagian bawah untuk meremas kedua dada Bella Saphira yang berayun-ayun mengikuti irama hentakan pria di depan dan belakang.

Tidak hanya meremas kedua dada secara bersamaan. Bibir pria itu mulai mengulum puncak dada Bella Saphira secara bergantian. Bahkan sekali-kali menarik puncak dada Bella Saphira dengan gigi.

Di serang secara tiga arah sekaligus oleh para pria nakal, Bella Saphira hanya bisa menyesali apa yang kini di alami. Karena menuruti apa yang di minta oleh James Arthur barusan.

Pria yang sejak tadi bergerak liar di dalam anal. Kini mulai mempercepat gerakan lebih cepat dari biasanya. Begitu juga dengan pria di bagian depan.

Pria hitam itu mengerang kenikmatan dengan menghentakkan kepala Bella Saphira berulang kali ke arah rudalnya yang masih berdiri kokoh. 

"Ahhh... ini sungguh enak," pekik kedua pria secara bersamaan, Lalu mengeluarkan cairan kental di dalam dan di mulut Bella Saphira.

James Arthur menatapi uang yang di berikan oleh ketiga pria yang mendapatkan kepuasan.

Setelah ketiga pria itu pergi dengan wajah bahagia. Dengan hati terhina, Bella Saphira memakai pakaiannya kembali. Lalu menampar wajah James Arthur dengan tamparan kuat untuk melampiaskan kekesalan di dalam hatinya yang di gilir secara bergantian oleh para pria menjijikan itu.

Wajah James Arthur langsung miring ke kiri. Ketiga pria tertawa terbahak-bahak, ketika kebetulan masuk lagi untuk mengambil sesuatu yang tertinggal.

"Sungguh sial nasibmu bro," ucap seorang pria yang mencibir James Arthur yang kini menyentuh pipi yang di tampar oleh Bella Saphira.

James Arthur menatapi pria itu dengan tatapan kesal.

"Jika bukan karena permintaan kalian, Aku tidak akan mendapatkan sebuah tamparan keras seperti ini?" decak James Arthur dengan perkataan sinisnya.

Ketiga pria masih tertawa terbahak-bahak. Mereka tidak perduli dengan nasib James Arthur dengan Bella Saphira kedepannya. Karena semua itu bukan urusan mereka bertiga. Yang terpenting mereka sudah bisa mencicipi tubuh Bella Saphira hari ini

Setelah mendapatkan cibiran dari para pria hidung belang, James Arthur segera mengejar Bella Saphira yang sudah berlari jauh

"Bella...." pekik James Arthur yang masih berusaha mengejar langkah kaki Bella Saphira yang sudah semakin menjauh dari area pakiran mobil.

Bella Saphira yang sudah kesal dengan sikap James Arthur, ia mempercepat langkah kakinya untuk segera keluar dari tempat terkutuk ini. Sebelum menjadi sasaran pemerkosa yang di lakukan oleh berapa pria jelek yang berhasil menyentuh tubuhnya dengan lidah dan jemari. Sampai ada rasa aneh di dalam tubuhnya yang meminta lebih dari sekedar permainan seperti celah intinya yang di kocok dengan jemari dan kedua dada di remas kuat oleh jemari para pria.

Berapa langkah berjalan, Bella Saphira merasakan jijik dan mual. Setiap kali,  Bella Saphira ketika mengingat setiap pelecehan seksual yang ia alami dari pria hidung belang yang di tawarkan oleh James Arthur kepadanya.

"Bell, dengarkan aku dulu!" lanjut James Arthur yang berhasil menyusul langkah kaki Bella Saphira dan menariknya ke dalam pelukan. Seolah-olah ia perduli dengan Bella Saphira dan juga merasa bersalah atas sikapnya barusan yang membuat Bella Saphira tersakiti dengan menjual tubuh Bella Saphira kepada pria mesum

"Aku benci padamu," seru Bella Saphira yang merontah-rontah dengan memukul dada James Arthur yang bidang dengan kedua kepalan tangannya untuk melampiaskan emosinya yang tidak bisa ia kendalikan.

Tidak hanya memukuli dada bidang James Arthur. Bella Saphira juga menginjak kaki James Arthur dengan sepatu  hak hellnya sebagai bentuk kekesalan di dalam hatiny

"Awww," desis James Arthur yang kesakitan. Yang menaikkan salah kakinya.

Bella Saphira menulikan kedua telinganya. Ia terus berjalan sembari berlari kecil ke depan lagi dengan meninggalkan James Arthur yang berdesis kesakitan.

James Arthur tahu ia telah melakukan kesalahan lagi. Tapi ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan permintaan maaf dan sekaligus meluluhkan hati Bella Saphira untuk kesekian kalinya.

"Aku terpaksa melakukannya Bella, " dusta James Arthur yang di tulikan oleh Bella Saphira.

Melihat Bella Saphira yang tidak perduli, James Arthur hanya bisa mengumpat di dalam hati. Karena harus mengeluarkan tenaga tambahan untuk membujuk dan merayu Bella Saphira.

"Bella, dengarkan aku dulu?" ucap James Arthur yang berusaha mengejar langkah kaki Bella Saphira yang semakin menjauh kembali.

Bella Saphira yang kesal, langsung berlari kencang dari kejaran James Arthur yang kini mengejar langkah kakinya.

James Arthur yang kehabisan kesabaran dengan sikap Bella Saphira yang mencuekkan dirinya. Maka ia segera memopong Bella Saphira masuk ke dalam mobil yang tidak jauh dari pakiran.

Di dalam mobil, Bella Saphira masih memaki-maki James Arthur dengan kata-kata kasar. Tapi di tulikan oleh James Arthur. Karena ia malas melawan perkataan Bella Saphira yang bisa berakhir dengan pertengkaran fatal.

Melihat James Arthur yang diam seperti manekin, Bella Saphira semakin kesal bukan main.

"Sudah selesai marah?" tanya James Arthur yang memakirkan mobilnya di tempat pakiran apertemen yang ia huni berapa bulan ini. Alias apertemen yang ia sewa untuk tinggal untuk sementara waktu.

Bella Saphira masih menulikan telinganya dengan pertanyaan James Arthur.

"Sabar... sabar..." batin James Arthur yang mulai kesal setengah mati akan sikap Bella Saphira yang di anggap kelewatan manja untuk mencari perhatian.

Tidak sampai 10 menit, James Arthur memilih keluar dari dalam mobil. Ia membukakan pintu mobil untuk Bella Saphira.

"Ayo keluar," ucap James Arthur yang masih sabar menghadapi kemarahan Bella Saphira yang sudah murkah.

Dengan hati mengerutu, Bella Saphira akhirnya memilih keluar dari dalam mobil James Arthur dengan menghentakkan kedua kakinya secara kasar.

"Memangnya kita mau kemana?" tanya Bella Saphira yang akhirnya penasaran.

BENCI BERBUAH CINTA (GOODNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang