Plakkk
Author pov...
"HUWAAAAAA--HMPPPP!"
"Sōzōshī baka! Sasuke!" ucap datar Inosuke tanpa menggunakan embel-embel kata 'Kak'.
*Bod*h berisik!
"Tau, udah pendek. Suaranya nyaring lagi," tambah Oreki dengan wajah lemesnya.
"Body shaming si Kak Oreki parah," celetuk Dazai.
Muka Sasuke yang sudah kesel di tambah kesel lagi sama mulut tipis si Oreki. "Berisik! Makanya kalau lo pada nongol ngucap salam atau panggil nama gitu, ini engga malah nabok pundak orang, gimana kagak kaget coba." jelas Sasuke dengan satu tarikan nafas.
"Oh," Inosuke dan Oreki cuman ber-oh ria sampai mulut mereka berdua monyong-monyong seperti bebek.
"Eh iya, Kak lo Liat Kak Kur Kur gak?" tanya Inosuke yang baru ingat tentang Kakak kelas berambut biru dengan hobi tidur bersama bola basket.
"Kur Kur? Sape dah?" tanya Dazai bingung.
"Temen squad lemes," jawab Inosuke.
"Hah? Kur Kur? squad lemes, maksud lo apaan?!" tanya Sasuke yang mulai greget karena tiba-tiba buka sesi tanya jawab dadakan.
"Ck! Kuroko yaelah, lemot amat si lo Kak." decak Inosuke yang malas dengan Sasuke yang lambat berfikir, percuma wajah tampan kalau orang nya Lemot ya percuma, pikir Inosuke.
Mendengar nama Kuro di sebut, sontak membuat pemuda Uchiha itu sedih mengingat kejadian perginya temannya itu.
"Kak?"
"Eh? Apaan dah?"
"Lo napa Sak?" tanya Oreki yang tau ada yang aneh.
"Kuroko udah gak ada Rek," ucap Sasuke nunduk ke bawah.
"Jangan bercanda dong Kak, udah tau situasi lagi gini. Malah ngelawak, garing tau gak." kata Inosuke, Sasuke langsung menatap wajah Oreki, Dazai dan Inosuke satu-persatu.
"Apa muka gua keliatan lagi bercanda?" tanyanya datar.
"Serius woi! Gua emang suka bercanda, tapi bercandaannya gak sampe bawa-bawa mati," Sasuke diam.
"JANGAN BERCANDA UCHIHA SASUKE!" bentak Oreki marah.
"GUA SERIUS OREKI HOUNTAROU! KUROKO TEMEN GUA, TEMEN KITA UDAH MENINGGAL!" jawab Sasuke suara yang gak kalah kencang dari Oreki.
Dazai sama Inosuke kaget dan syok pas dengar bahwa Kakak kelas berambut biru, Tetsuya Kuroko telah pergi untuk selama-lamanya.
Sasuke langsung bercerita bagaimana Kuroko bisa meninggal, dan ia juga menceritakan tentang orang berjubah hitam tanpa menyebutkan identitas asli orang itu.
"Arghhh! Gua gak akan maafin siapapun yang udah bikin Kuro meninggal dan bikin permainan ini," ucap Oreki datar namun terkesan seram karena aura disekitar pemuda itu berubah menjadi suram.
"Kalau lo mau ini cepet-cepet selesai dan ketemu biang dari masalahnya. Kita harus kerja sama nyari apa yang disuruh sama itu suara," ucap Dazai.
"Iya Kak, tadi disuruh apaan ya?" tanya Inosuke, Sasuke langsung menoyor kepala pemuda berwajah cantik itu.
"Kirain tau," kata Dazai ikutan menoyor kepala Inosuke.
"Berani ya lo, mukul kepala gua?!" Inosuke kesal
"Berani, mau apa lo?" balas Dazai
"Hajar Zai, lo pasti menang." sahut Sasuke.
"KEADAAN KAYA GINI, MASIH SEMPET-SEMPETNYA GELUD? GUA IKET KALIAN BERTIGA DI TIANG BENDERA MAMPUS," ancam Oreki dengan muka datar kesal. Sasuke, Inosuke dan Dazai diam tidak berani membuka mulut lagi.