"Dare, gua pilih Dare!"
Hening.
Shiba mengusap wajahnya kasar, perasaannya tidak nyaman. Apakah yang akan terjadi kedepannya nanti?
"Hihihi... Bagus, jika itu pilihan mu."
Suara itu pun menghilang, jantung Inosuke berdetak tiga kali lebih cepat, Dia harus waspada.
"Gua harap, ini gak salah." gumam Shoyou.
Ctakk!
Wushhhh
"Weh! Apaan ni, tiba-tiba ada asap!" seru Shoyou kaget, tiba-tiba muncul asap misterius datang ntah dari mana.
Yang lain terkejut, Zenitsu yang sedang rebahan manja saja langsung bangun.
Pandangan Sasuke mengarah pada semak-semak dekat pot bunga warna-warni, setelah dilihat lebih teliti lagi. Oleh pria berasal dari keluarga Uchiha.
Mata merah Sasuke membulat sempurna, setelah tahu nama benda tersebut.
"Anjir! Gas tidur, amankan hidung dan mulut mu kawan!" perintah Sasuke tiba-tiba.
Namun terlambat, satu persatu teman-temannya jatuh pingsan. Rasa pusing pun menyerang Sasuke, pandangan pemuda itu mulai mengabur.
Brukk!
Tubuh Sasuke ambruk. Dalam kesadaran yang mulai diujung kepala, ia masih bisa melihat siluet seseorang yang dia kenal.
Ia memaksakan untuk membuka mata dan melihat siapa itu, namun yang Sasuke dapat hanya sebuah kekecewaan yang dalam.
Sasuke tersenyum miris, "Coklat... Jahat." gumamnya lalu tak sadarkan diri.
T R U T H O R D A R E
Dan disinilah Inosuke berada disebuah ruangan gelap.
"Eughh.."
Inosuke pun terbangun dari tidur singkatnya, kepalanya masih pusing akibat terlalu banyak menghirup gas tidur.
"Aish... My kepala, pusing bos." ringis Inosuke sambil menepuk-nepuk kepalanya. Setelah merasa tidak pusing, ia melihat kesekitarnya, yang tak terlihat apapun.
Tik!
"ARGHHHHHH!"
Lampu diruangan tersebut menyala diiringi suara terkejut dari Inosuke.
Bagaimana dirinya tidak terkejut, jika melihat kesembilan teman-temannya terikat rantai lalu digantung di langit-langit ruangan.
"Woi bangun!" panggil Inosuke.
Tidak ada respon dari mereka.
"Bangun dong weh! lo pada gak bangun? gua doain kalian tenang dialam sana."
"Ah... Berisik banget si!" ucap Sasuke yang baru bangun.
"Tau tuh, Kak. Gak tau apa gua lagi mimpi, nge-date sama Chuuya!" sahut Dazai, karena marah. Akibat mimpi indahnya harus di skip.
Inosuke menatap malas ke Kakak kelas dan temannya itu. "Cob--"
"Lho? Kok lo agak kecilan No?" tanya Shoyou yang baru ngeh.
"Iya, sejak kapan Inosuke cebol?" tanya Shiba, Levi yang tersindir dengan kata 'cebol' hanya bisa menatap tajam kearah temannya.
Padahal Shiba gak ngatain Levi, kok dia tersindir(╥﹏╥)
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare
Mistério / Suspense❝kalian semua udah ngambil keputusan yang salah❞