Jika ada satu kata yang bisa mendeskripsikan apa yang terjadi dalam hidup Harry belakangan ini, maka kata itu adalah tegang. Sebenarnya bisa juga digambarkan dengan kata sedih, namun tegang adalah kata yang paling cocok untuk menggambarkan semua yang terjadi di sekelilingnya.
Interaksinya dengan teman-temannya juga tegang. Dia bisa melihat bagaimana Hermione dan Ron kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa, persis seperti apa yang dia rasakan.
Malam itu, setelah keterkejutan akan air mata yang tiba-tiba menetes di pipi Harry, Ron mulai marah, rasa bingungnya mulai berubah menjadi murka. Dan Harry juga merasa dirinya sendiri marah, menunggu Ron menyebutkan nama Draco lagi dengan nada tak sukanya. Namun Hermione lah yang menenangkan mereka, menyuruh mereka bertiga untuk duduk dan meminta Harry untuk bercerita tentang semuanya.
Dan Harry bercerita tentang semuanya pada mereka berdua. Tentang perasaan kesepiannya setelah Halloween, tentang dirinya yang selalu berkunjung ke kandang burung hantu, tentang dirinya yang mulai baikan dengan Draco, dan tentang hari saat kesunyian antara dirinya dan Draco pecah karena sebotol tinta. Harry memberitahu mereka soal lencana yang Draco buat, soal esai-esainya, soal Yule Ball, soal hadiah yang saling mereka beri dan ketika nama Malfoy berubah menjadi Draco. Harry memberitahu mereka soal pertengkarannya dengan Draco dan apa yang dikatakan Draco padanya. Namun Harry tidak memberitahu mereka tentang apa yang terjadi di kamar mandi Prefek, tentang lembutnya tangan Draco, ataupun tentang cara Draco membisikkan namanya; karena kenangan-kenangan itu, tidak seperti apa yang terjadi di kandang burung hantu, masih belum rusak. Itu semua adalah kenangan yang bisa Harry simpan dalam hatinya.
Harry memberitahu mereka soal semua yang terjadi di kandang burung hantu, termasuk ciuman hangat dan kenyataan pahit yang mengikuti, kenyataan yang dilemparkan oleh Rita Skeeter.
Teman-temannya bertanya beberapa pertanyaan. Soal kenapa dia memutuskan untuk berbicara pertama kali dengan Draco. Kenapa dia terus-terusan bertemu dengannya. Kenapa dia berbohong pada mereka berdua. Dan kenapa harus Draco Malfoy.
Dan Harry mencoba untuk menjawabnya. Karena dia merasa tidak enak pada Draco. Karena dia merasa penasaran. Karena dia takut untuk jujur pada teman-temannya. Dan karena... karena dia adalah Draco, bagaimana bisa Harry tidak jatuh hati padanya?
Ron terlihat seperti menelan sesuatu yang pahit begitu mendengarnya. Tidak marah, namun juga tidak gembira, hanya bingung dan seperti tersesat. Dia memberitahu Harry bahwa dia bodoh dan harusnya Ron marah padanya. Tapi Ron tetap berada di sampingnya dan mencoba mendengarkan sampai selesai.
Hermione menatapnya dengan kesedihan di matanya, yang semakin bertambah seiring Harry terus berbicara. Matanya berkilat penuh amarah saat Harry menyebutkan Skeeter, membuatnya mencengkeram lengan Harry dan berkata, "Kita bisa memperbaiki semuanya."
Jadi hubungannya dengan teman-temannya memang menjadi tegang, tapi mereka tetap ada untuk Harry. Dan Harry merasa sangat bersyukur karenanya.
---
Alasan lain hidupnya menjadi tegang adalah Draco. Dunia sama sekali tidak berhenti berputar, dan kehidupan di Hogwarts pun tetap berjalan. Dia melihat Draco saat makan dan pelajaran, namun selain itu Draco seperti menghilang.
Harry hanya pernah pergi ke kandang burung hantu sekali, namun ruangannya kosong. Para burung hantu seakan memandangnya penuh cela, dan Harry membalas menatap mereka satu persatu sebelum pergi dari situ.
Selama pelajaran, mereka berkumpul dengan kelompok teman masing-masing, seperti yang mereka lakukan bertahun-tahun sebelum ini. Namun yang berbeda adalah, Draco bertingkah seperti sama sekali tidak menganggapnya ada, dan Harry berpikir kalau ejekan dan cacian bahkan lebih baik daripada ini. Kelas Ramuan lebih buruk dari kelas Pemeliharaan Satwa Gaib, ruang bawah tanah yang gelap membuatnya mustahil untuk tidak memperhatikan Draco. Draco masih tidak kehilangan kemampuannya dalam meramu, namun senyumnya hilang, menyisakan bibir yang selalu datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ The Owlery #1 (INA Trans)
FanficMenemukan kenyataan bahwa Ayah Baptisnya bukanlah buronan kejam di tahun sebelumnya, ditambah tertekan karena hiruk-pikuk Turnamen Triwizard dimana dia terpaksa berpartisipasi, Harry menemukan dirinya terus-terusan menghabiskan waktu di kandang buru...