Bulan Mei: Istirahat yang Panjang

3K 593 26
                                    

Rutinitas Harry beberapa bulan ke depan kembali seperti sebelum Bulan Oktober; kelas, makan, lalu ke perpustakaan, mengunjungi Hagrid, atau duduk di ruang rekreasi dengan teman-temannya. Dia bahkan sempat mengunjungi kantor Dumbledore sekali, dan tidak sengaja menemukan sebuah Pensieve.

Ron dan Hermione kembali bersikap normal sekarang, seolah tidak terjadi apa-apa, atau seolah mereka melupakan semuanya. Dilihat sekilas, semuanya berjalan baik, jadi Harry tidak memberitahu mereka betapa Harry merasa hampa, sejak dia berhenti mengunjungi kandang burung hantu, sejak dia berhenti mencari-cari sepasang mata abu-abu saat makan, dan sejak dia tidak lagi menemukan senyum lembut yang ditujukan untuknya.

Harry tidak memberitahu teman-temannya betapa sakitnya saat dia berpapasan dengan Draco di lorong dan dia bahkan tidak repot-repot untuk menganggap Harry ada. Atau saat mata mereka tidak sengaja bertemu di pelajaran Ramuan, lalu ada kalanya sepasang mata abu itu berhenti sejenak sebelum melanjutkan apapun yang sedang dia kerjakan.

Draco tidak lagi tersenyum sesering beberapa bulan terakhir, bahkan tidak sesering beberapa tahun terakhir. Dia selalu diam di kelilingi teman-teman Slytherinnya. Tidak ada seringai lebar, tidak ada ejekan dan hinaan, bahkan ketika Crabbe berhasil membuat Neville tersandung di pelajaran Ramuan dan kualinya tumpah ke lantai, membuat semua Slytherin tertawa, Draco tidak ikut tertawa.

Ekspresinya sedikit berubah saat Seamus berteriak pada mereka, mengancam akan mengutuk Crabbe. Saat itulah tatapannya menjadi gelap, memerintahkan Seamus untuk menutup mulutnya. Itu adalah kali pertama Harry mendengar suaranya setelah berminggu-minggu, namun dia tidak berkesempatan untuk mendengarnya lagi karena Snape buru-buru muncul untuk memarahi Neville.

Draco tetap menulis surat pada kedua orang tuanya, terlihat dari surat-surat yang ia terima saat sarapan setiap beberapa hari sekali. Harry selalu menunggu saat-saat burung hantunya memberi surat pada Draco karena hanya ketika itulah Harry bisa melihat senyum kecil yang terulas di bibirnya.

---

Pada tanggal 27 Mei, Bagman mengumumkan Tantangan Ketiga untuk para Juara, dan Harry menjelaskan dengan detail soal tantangannya pada teman-temannya. Hermione terlihat sangat khawatir, karena labirin bisa berisi dengan banyak hal yang berbeda.

“Memangnya akan bisa seburuk apa?” tanya Ron.

“Sangat buruk,” jawab Hermione. “Karena itu kita harus benar-benar siap.”

Hermione kemudian membuat sebuah jadwal untuk berlatih mantra dan berlari mengelilingi sekolah untuk ketahanan fisik Harry. "Berlatih fisik itu penting, Ronald. Kamu tidak bisa membawa sapu terbang kemana-mana!”

Mereka juga pergi ke perpustakan untuk mempelajari mantra-mantra yang bisa berguna di dalam labirin. Hermione punya daftar panjang buku-buku dan menyuruh Harry untuk mengambilnya, sementara dia meminta ijin pada Pince untuk menggunakan area terlarang dan Ron yang dengan senang hati mencarikan meja untuk mereka bertiga.

Harry berjalan dari satu rak ke rak yang lain dalam diam, sambil sesekali memeriksa daftar yang diberikan oleh Hermione siapa tahu dia menemukan bukunya. Dia baru saja menemukan satu buku saat dia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.

“Aku cuma tidak paham kenapa, Pansy,” kata Zabini, nadanya se-netral biasanya, walau terdengar sedikit lelah.

“Dia tidak butuh bicara dengan orang itu, Blaise,” desis Parkinson. “Dia baik-baik saja.”

Harry dengan hati-hati mendengarkan percakapan mereka, mengendap dan berdiri di rak di belakang mereka.

“Gampang saja bagimu bilang begitu,” gerutu Zabini. “Bukan kamu yang harus mendengarnya. Kemarin malam aku hampir tidak tidur. Kamu tahu kan aku gampang sekali punya kantung mata?”

✓ The Owlery #1 (INA Trans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang