Satu tahun tak berjumpa dengan Axcel, keluarga hanya dapat bertemu secara virtual. Setidaknya Axcel akan meghubungi seminggu sekali. Karena Hera sangat khawatir saat ada berita bahwa musuh memberikan serangan mendadak.
Mommy nya itu terus menangis hampir tiga hari tidak mendengar kabar dari Axcel. Namun setelah empat hari saat suasana sudah tenang kembali. Axcel berhasil menghubungi dan semuanya akhirnya bernafas lega.
Tugas perdamaian dunia itu memanglah sulit sekali, namun hari ini tugas itu usai. Mereka kembali ke keluarga, dan bersyukur pasukan Garuda dapat pulang tanpa ada yang kurang.
Saat Axcel pulang, pelukan dari mommy nya lah yang langsung menyambut. Hera bangga putranya menyelesaikan tugas perdamaian dengan baik.
"Mommy bangga sama kamu," kata Hera dipelukan Axcel.
"Axcel juga bangga memiliki wanita hebat seperti mommy yang tegar," balas Axcel.
"Letda Andrian!" Panggil atasan Axcel membuatnya melepaskan pelukanya dari mommy tersayang.
"Siap!" Balas Axcel langsung dengan posisi sempurna.
"Maaf, mengganggu momen keluarga. Saya belum mengucapkan secara langsung, terima kasih telah membantu para pasukan dan menghalau tentara musuh dalam pada tanggal 5 Agustus. Sungguh taruhan nyawa yang sangat berat," kata kolonel memberi salam.
"Siap, terima kasih," jawab Axcel menerima salam dari Kolonel.
"Ada bocoran, undangan dari kopasus," kata kolonel berbisik kemudian pergi.
"Wih masuk TNI dampak juga ya bang. Gak hm doang sekarang jawabannya," kata Arcel sambik tertawa.
Beberapa hari Axcel mendapat libur namun di sela itu. Benar, ada undangan dari kopasus datang ke rumah untuk mengikuti pelatihan para komando.
"Surat apa itu Tweety?" Tanya Hera saat Axcel membaca surat dengan serius.
"Undangan dari kopasus mom," balas Axcel membuat Hera membeku.
"Jangan diterima," kata Hera membuat Axcel menatap mommy nya tidak percaya.
"Mom-"
"Pokoknya mommy tidak mau kamu masuk kopasus," kata Hera sambil berdiri.
Axcel mengikuti mommy nya meminta penjelasan. Namun sebelum mendapatkan penjelasan, mommy nya terburu masuk kamar dan menutup pintu.
"Mom, kenapa mommy bilang seperti itu?" Tanya Axcel dari luar.
"Mommy gak mau yah kamu masuk kopasus titik. Kemaren kan kamu baru naik pangkat gak puas?" Balas Hera dari dalam.
"Tapi itu cita-cita Axcel," kata Axcel dari luar.
"Pokoknya mommy gak mau kamu masuk kopasus. Prajurit infantri itu juga luar biasa," kata Hera.
Axcel berbalik, entah apa yang merasuki mommynya tiba-tiba berkata seperti itu. Axcel berjalan dengan kosong ke kamarnya. Masuk anggota pasukan elit seperti kopasus adalah keinginan terbesarnya. Namun baru saja mommy nya mematahkan mimpinya, ia sudah berjanji tidak akan menentang apapun kata mommy. Namun kenapa harus seperti ini endingnya?
"Aw! Bang Axcel tumben kok nabrak aku," kata Marsha yang saat jalan tidak sengaja tertabrak Axcel.
Namun tidak ada jawaban dari Axcel yang langsung masuk kamarnya.
"Kenapa bang Axcel?" Tanya Marsha kebingungan.
"Ada apa sih sha, kok memggerutu?"
"Gak tau dad. Bag Axcel aneh, udah nabrak gak minta maaf. Main masuk ke kamar aja. Kenapa ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Twins
Teen FictionWAJIB FOLLOW YAHHH | SUDAH ENDING| Dua anak kembar yang tak sedarah namun mereka lahir di hari, tanggal, bulan, tahun bahkan dari rahim yang sama, namun berbeda. Axcel & Arcel tak pernah terpisah sangat akrab saling mengasihi namun ternyata keduanya...