||32|| Axcel & Arcel

1.8K 245 16
                                    

Sore ini tak ada kegiatan bagi Axcel. Setelah mandi mereka hanya bersantai. Saat Axcel hendak menghubungi istrinya. Ternyata Aisyah terlebih dahulu memanggilnya.

Axcel mengangkat video call tersebut. Namun bukan wajah Aisyah yang tampil. Justru wajah Arcel yang sedang mengusap-usapkan pipinya ke apa itu? Terlihat seperti gundukan, kain?

Axcel keheranan, namun saat Arcel menaikkan kamera ponsel Aisyah dan menunjukkan wajah Aiysah yang tengah tertidur. Axcel langsung connect. Pasti itu perut istrinya, yah tak salah lagi.

"ARCEL! GUE BUNUH LU SENTUH ISTRI GUE!" Emosi Axcel langsung meledak.

"Hehehe peace!" Dengan tawa iblisnya, Arcel langsung mematikan panggilan.

"AWAS LU AR! GUA BUNUH LU!" Yah, bahkan sampai Axcel jadi pandangan semua orang di sana.

"Dasar Arcel, kalau mau nyusul anjir!" Umpat Axcel kesal.

"Ndan-"

"Apa?!"

"Gak jadi," jawab bawahannya dan kabur.

Sedangkan di Jakarta Arcel hanya cekikikan. Lucu juga kan lihat abangnya itu marah-marah.

Sebenarnya saat pulang tadi tak sengaja lewat, Arcel melihat Aisyah tertidur di sofa. Melihat perut besar Aisyah membuat Arcel gemas. Kemudian muncullah ide jahanam tersebut.

Arcel memvideo call abangnya lewat ponsel Aisyah kemudian menggosok-gosokkan pipinya ke perut Aisyah.

Melihat ekspresi kaget Axcel, Arcel tertawa puas. Untung Aisyah tak bangun, bisa diteriaki nanti kalau ia sampai bangun. Maka dari itu mendengar teriakan Axcel, Arcel langsung mematikan sambungan telepon.

Jangan ditanya selaknat apa Arcel, kalian pasti sudah tau jawabannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ndan? Anda baik-baik saja?" Tanya salah satu Sersan saat mereka tengah survival dan Axcel tersandung.

"Hm," balas Axcel kemudian segera berdiri.

Perasaan Axcel sungguh tak enak hari ini, ada apa? Kenapa sedari tadi ia terbayang istrinya. Axcel hanya dapat berdoa, ia sedang tugas. Jika sampai markas nanti, ia akan langsung mengubungi istrinya.

Saat sore hari ia sampai di markas, Yohanes langsung menghampiri Axcel dengan wajah paniknya.

"Ax! Lu... lu dapet telepon dari Jakarta. Istri lu kecelakaan dan sedang operasi," kata Yohanes membuat Axcel langsung bergetar.

"Ikut gua Ax!" Kata Yohanes dan Axcel langsung mengikutinya dengan cepat.

Jadi ini perasaan gelisah Axcel sedari tadi? Ia berdoa saat ini agar istrinya tidak kenapa-napa. Tak lupa juga Axcel mengkhawatirkan calon anak mereka.

Kini mereka sudah dihadapan Letkol Arman yang baru menutup telepon.

"Ndan..." kata Axcel pelan.

Letkol Arman menatap Axcel dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"Ayah kamu, tadi menghubungi nomor pribadi kamu Kapten. Namun tidak ada jawaban dan menghubungi kami. Kami menjawab jika kamu sedang bertugas. Beliau berkata istri kamu hendak melahirkan sebelum waktunya. Dan selamat, Kapten Andrian kamu sudah menjadi seorang ayah."

Axcel amat terkejut, ia sudah menjadi seorang ayah? Tapi istrinya bagaimana? Yohanes berkata istrinya kecelakaan dan operasi.

"Kamu sudah bebas tugas. Silahkan hubungi keluarga kamu," kata Letkol Arman.

Perfect TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang