||37|| Axcel & Arcel

3.8K 299 31
                                    

Hampir enam bulan berlalu dan tentu saja itu sangat menyiksa mereka sebagai suami. Apalagi dengan mulai masa ngidam dan lain sebagainya, itu adalah masa neraka bagi Axcel dan Arcel.

Axcel dengan tingkah dan keinginan aneh Aisyah. Paling membuat Axcel malu adalah, Aisyah mengajaknya jalan ke taman kota. Terlihat mudah bukan? Namun tidak untuk Axcel. Aisyah ingin ditemani ibu hamil waktu itu. Kania sedang chek up ke rumah sakit dan hanya ada Axcel di rumah. Axcel sudah membujuk agar menunggu Kania. Dan sialnya, tepat di rumah sedang sakit antre saat ia menghubungi Arcel.

Axcel akhirnya keluar mencari tetangga sekitar. Siapa tau ada yang hamil, tapi tidak ada. Axcel sudah frustasi karena Aisyah juga menangis.

Axcel berusaha menenangkan istrinya namun tak bisa. Akhirnya, Axcel berjanji akan melakukan apapun untuk sang istri. Aisyah langsung tersenyum, ia mengajak Axcel ke kamar. Anehnya, Aisyah malah mengeluarkan daster. Perasaan Axcel sudah tidak enak pada waktu itu.

Dan benar, Aisyah menyuruhnya cosplay menjadi bumil. Axcel tentu saja tak mau, namun istrinya menangis lagi.

Dengan amat terpaksa, akhirnya Axcel menuruti, namun ia meminta kepada Aisyah agar memakai masker dan kaca mata. Jujur, tidak bagus jika saat itu Axcel terlihat oleh siapapun yang mengenalnya termasuk orang militer. Mau di taruh mana, muka dan kehormatannya yang seorang Mayor ini.

Sumpah waktu itu Axcel sangat malu sekali, ia dipaksa istrinya memakai daster. Belum lagi harus memakai subalan kain di perutnya. Beruntung ia bisa menutupi dirinya dengan hodie, masker, dan kaca mata hitam. Tak ada satu jam mereka langsung pulang dan Axcel akan melupakan ini semua seperti tidak pernah terjadi dalam kehidupannya. Beruntungnya di rumah tak ada orang, bisa bagaimana nasibnya nanti dibully oleh adik-adik dan daddy laknatnya.

Lain Axcel, lain Arcel. Justru selama Kania mengandung, Arcel lebih tampak kurus dan pucat. Sekarang Arcel tak dapat mengonsumsi banyak makanan seperti dulu.

Apalagi, setiap pagi morning sick menyerangnya. Belum lagi, mencium aroma menyengat dari makanan ia selalu mual. Bahkan pernah beberapa hari Arcel harus tidak makan sama sekali dan hanya minum teh manis sebagai pengganti asupannya.

Bahkan semua orang khawatir dengan kondisi Arcel, namun Arcel selalu mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Maka dari itu khusus untuk Arcel, Kania sering memasakkan suaminya itu sup-sup agar perutnya lebih menerima.

Kata dokter itu wajar, namun demi menjaga stabilitas kesehatan Arcel. Saat ini ia selalu minum vitamin.

Hari ini acara tujuh bulanan dan semua keluarga berkumpul. Mereka tentu saja amat bahagia katika mendengar jika anak kembar ini akan menjadi ayah secara bersamaan.

"Di mana Axcel?" Tanya sebagian keluarga tidak melihat calon ayah tersebut.

"Hahaha, Axcel masih di markas. Entah apa dari lusa sepertinya trauma pulang awal," kata Hera sambil tertawa.

"Pasti gegara calon ibunya. Sebelas dua belas sama mommy nya!" Balas yang lain.

"Lalu Arcel?"

"Arcel di kamar, badannya masih lemas. Kasihan juga lihat Arcel yang kena morning sick dan tidak bisa makan makanan yang berbau menyengat," jawab Hera lagi.

"Ya ampun, kasihan Arcel. Tapi gak apa kan dia?" Tanya Beberapa kakak ipar Hera khawatir.

"Gak apa, sudah diberi vitamin. Tapi ya, tetap agak kurusan," jawab Hera lagi.

"Anak gua mana?" Tanya Risky ke Adi dengan tidak sopannya.

"Mana ada anak lu. Anak gua semua!" Balas Adi kesal.

"Sama kakak ipar yang sopan dong," balas Risky membuat Adi langsung keluar asap.

"Status lo saja kakak ipar, umur kita sama perlu lo ingat," balas Adi datar.

Perfect TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang