cp 7

761 85 0
                                    

Gulf sangat ketakutan dari tadi bagaimana tidak takut bajingan Mew  itu membawa mobil begitu cepat gila! Bahkan Gulf hampir menangis saat ini bukan hampir lagi tapi ia sudah menangis

"PHI MEW APA YANG KAU LAKUKAN HAH!!! TURUNKAN AKU SAJA JIKA SEPERTI INI!!."

Mew tak menghiraukan teriakan Gulf bahkan ancaman Gulf padannya. Mew sudah buta dibakar api cemburu.

"DIAMM!! GULFF!!. "

Gulf kaget Mew berteriak seperti selama ini Mew tak pernah marah sebesar ini. Mew salah paham Gulf ingin menjelaskan tapi sudah terlambat.
.
.
.
.
Saat mobil mewah Mew masuk halaman rumahnya, Mew segera keluar dari mobil menutupnya dengan kencang tentu saja membuat Gulf kaget.

"Masuk sekarang!. " Ucap Mew dingin.

Gulf mengangkat tangannya untuk menggapai lengan Mew tapi Mew langsung berbalik dan masuk kedalam rumahnya.

Gulf menyusul Mew berjalan lemah, Gulf tak percaya kenapa Mew sekasar itu padannya? Bahkan Mew berani berteriak pada Gulf.

Setelah menutup pintu kamar mereka, terlihat Mew duduk bersandar di sofanya. Memegang kepalanya yang entah kenapa terasa pening sekali.

Memberanikan diri untuk duduk disebelah Mew, tangan Gulf perlahan menggenggam jari-jari Mew. Mengelus pelan tangan Mew lembut.

"Phi Mew, Gulf bisa jelaskan yang tadi tolong rendam emosimu sebentar." Ucap Gulf lembut, melontarkan kata-kata penenang.

Gulf Menghembuskan nafasnya pelan mengambil tangan Mew yang satunya lagi untuk digenggam erat.

"Sebenarnya tadi aku juga tak tau kenapa phi Luke bisa ada disana, aku juga tak nyaman saat phi Luke menatapku seperti itu phi.

Aku mencarimu kenapa kau lama sekali, aku ingin mengusir phi Luke tapi tak enak na phi." Jelas Gulf yang masih tetap menggenggam tangan Mew.

Mata Mew perlahan membuka, pandangannya langsung tertuju pada Gulf yang juga menatapnya penuh kelembutan. Shit kenapa tadi kau membentak segala Mew!!.

Tubuh Mew langsung menerjang tubuh Gulf, memeluknya dengan erat, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Gulf mencari kenyamanan.

Gulf hanya bisa tersenyum lega, membalas pelukan sang kekasih.

"Maaf maafkan phi tadi membentakmu sayang, maafkan phi." Mohon Mew pada Gulf. Namun masih pada posisi tadi, berpelukan.

"Sttstt sudah tidak papa phi Mew! wajar phi marah, itu tandanya phi mencintai Gulf kan?." Ucap Gulf tersenyum.

"Mmm phi sangat mencintaimu Gulf maaf tadi phi kasar padamu na."

"Sudahlah phi tak apa maklum kalau phi cemburu, nah sekarang istirahat sudah malam." Ucap Gulf perlahan melepaskan pelukannya.

Tapi bukan malah terlepas pelukan itu malah semakin erat, Gulf sangat heran padahal ia sangat mengantuk sekarang.

"Phi aku ingin tidur ayo tidur aku mengantuk phii. " Rengek Gulf namun tak digubris oleh Mew.

Perlahan wajah Mew menggigit sedikit leher Gulf dan menimbulkan bercak merah. Hanya sedikit.

"Aish apa yang kau lakukan phi, aku tak mood aku mengantuk." Gulf bersusah payah melepaskan pelukannya. Namun..

"Aaaa phi Meww Gulf ingin tidur!! Jangan sekarang na tenaga Gulf sudah tak ada batrenya lagi." Kesal Gulf memajukan bibirnya karna Mew mengangkat tubuh Gulf untuk kekasur.

"Aku ingin Gulf ayo kita lakukan." Ucap Mew dengan nada beratnya.

Habislah kau Gulf!! Saat sex dengan Mew kemarin berapa jam kalian tau? Jam sembilan sampai Hampir subuh mereka melakukan sex. Memang gila.

Dan perlu kalian ingat meski Mew sudah tua namun jangan salah kalau soal urusan ranjang.

"do whatever you want, put your big dick in my hole. " Balas Gulf menggunakan nada menggoda.

Mew menyeringai sudut bibirnya terangkat kala melihat Gulf yang tadinya tak mau, sekarang malah jadi kucing penggoda.

"Yaah baby akan aku lakukan sesuai permintaanmu...

Jangan salahkan aku jika aku tak bisa berhenti menanamkan penisku dalam lubang hangatmu."

Wajah devil Mew begitu mengerikan jika sudah melontarkan kata seperti ini.

Sudut bibir Gulf terangkat seakan menantang Mew untuk menghujam habis-habisan lubangnya.

"Yashh cepat lakukan atau aku berubah pikiran." Ucap Gulf sensual.

Merasa tertantang Mew langsung mencium Gulf brutal, menggigit bibir bawah Gulf sampai berdarah. Tak banyak hanya sedikit namun membuat libido Mew semakin menaik.

"Ahhh... Daddy ahh." Erangan Gulf mulai keluar dari bibir seksinya.

Tangan Mew tidak sabarnya membuka kaos yang menutupi tubuh indah Gulf lalu menurunkan celana Gulf, membuangnya kesegala arah.

"Aahh phi cepathh masukhan."

Mew memandangi wajah Gulf, kejadian tadi tak akan terlupakan begitu saja. Mew tau Luke sudah pasti menyukai Gulf.

"Ahh phi kenapa diam cepath. " Rancau Gulf yang sudah dilapisi nafsu.

"Kau hanya milikku Gulf!!."

Perlahan satu jari Mew dimasukkan kedalam anal Gulf, membuat sang empu mengerang keenakan. Memaju mundurkan jarinya setelah jari satu, Mew langsung memasukan dua jari lainnya.

"Ahh yashhh dad's ahhh."

Terdengar desahan Gulf keluar begitu keras, Mew menemukan titik sensitif Gulf!.

Tanpa menunggu lama Mew langsung memasukkan penisnya yang sudah tegang dari tadi.

"Ahhh pelan pelanhh tolong sakit ahh. " Desah Gulf memohon sambil membusungkan dadanya karna nipple pinknya dijilati oleh Mew.

"Rileks sayang ah sebentar lagi akan terasa enak."

Ini bukan pertama kalinya Mew dan Gulf melakukan seks, meski sudah pernah melakukannya Gulf tetap ketat seperti saat dulu Mew menghujam analnya. Inilah Mew sangat suka saat melakukan seks dengan Gulf, tetap ketat meski sudah dimasuki.
.
.
.
Setelah pergulatan tadi Mew dan Gulf memutuskan untuk tidur, mereka sudah sangat lelah karena aktifitasnya tadi mereka melakukan seks.

Tak ada yang berbicara, mereka hanya diam.

Kepala Gulf bersandar nyaman pada dada Mew, seraya memeluk tubuh sang kekasih erat. Mew juga mengelus halus rambut-rambut Gulf, menyisihkan anak rambutnya yang menutupi dahi Gulf.

Gulf semakin nyaman akhirnya Gulf terlelap masih sama dengan tubuh memeluk Mew dari samping, kakinya merangkul pada tubuh Mew.

"Tertidur juga akhirnya."

Mew mengecek Gulf lalu perlahan kepala Gulf diletakkan pada bantal agar nyaman.

Mew kembali bersandar pada ranjang mereka memikirkan kejadian tadi yang tak akan pernah ia lupakan.

Mata legam itu menatap kosong ke depan.

*aku akan menyingkirkan mu meski kau adalah sahabatku. *

.
.
.
.

Ujianku terakhir besok tp gpp ku gatel pen up wkwk, sory kalo ncnya kurang ngefeel/detail aku malu sendiri soalnya.

Ini masi konflik sedikit, nah cp lanjutannya bkl ada jg konflik lainnya. Manis-manisnya nanti aja.

Double up g nih?

💗💗💗

AKU MENCINTAIMU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang