cp 14 √

1.4K 103 2
                                    

HARI PERNIKAHAN GULF DAN LINA.

Semua orang mondar-mandir banyak tamu yang diundang di acara pernikahan ini, semua sibuk mengurus ini dan itu.

Dikamar Gulf melamun menatap dirinya di kaca begitu tak percaya hari pernikahan ini akan benar-benar terjadi, memori bersama Mew dulu berputar di kepalanya rasanya begitu berat saat mengingat Mew pernah berjanji untuk menua bersamanya.

Semua kini lenyap dalam sekejap, Gulf tak pernah menyangka akan kehilangan sosok yang ia cintai dari dulu bahkan hingga sekarang. Gulf tetap mencintai Mew meski hari ini ia akan menikah dengan Lina.

Gulf menahan tangisnya, Gulf merindukan Mew disisinya sekarang ia butuh Mew. Gulf berharap Mew kesini dan membawa pergi kemanapun asal bersama Mew, ia tidak siap untuk menikah sekarang apalagi bersama orang yang tidak pernah Gulf cintai.

"Sayang, bunda boleh masuk nak?." Ucap bunda di luar.

Tangannya mengusap kasar air mata yang sempat turun dari matanya, Gulf tak ingin bundanya bertanya-tanya.

Seulas senyum tertera pada wanita paruh baya yang berjalan kearah Gulf, mengusap lembut rambut hitam sang anak.

"Kau sudah besar, sebentar lagi anakku yang manja tidak akan tinggal disini."

Alis Gulf mengkerut, bukankah nanti Gulf akan tetap berada dirumah ini.

"Aku akan tinggal disini bund, aku tak tega melihat dirimu sendirian disini nanti siapa yang akan menemanimu?." Ucap Gulf menatap mata bundanya.

"Kau nanti akan berkeluarga, kau harus memperhatikan istrimu na." Ucap bunda Gulf tulus.

Gulf hanya diam tak menjawab bundanya, ia masih kepikiran bagaimana nanti saat hidup bersama dengan orang yang tak Gulf cintai. Bahkan Lina dan Gulf tidak dekat, memikirkannya saja sudah membuat Gulf pusing.

"Nak, kenapa? Ada masalah?." Tanya bundanya yang melihat Gulf melamun.

"Ah tidak aku tidak apa-apa."

"Sebentar lagi acaranya akan dimulai cepat pergi pergi kedepan na." Ucap bunda Gulf tersenyum bahagia lalu kembali lagi ke depan.

Dirasa bundanya pergi, tubuh Gulf runtuh seketika badannya ambruk ia menangis dalam diam. Gulf tak rela melepaskan Mew begitu saja.

"Hiks sangat sakit hiks." Gulf memukul keras dadanya.
.
.
Di depan altar para tamu sudah menunggu kedua mempelai pria dan wanita tak lain adalah Gulf dan Lina, tampak Lina di sebrang sana tersenyum gembira tak sabar untuk mengucapkan janji suci pernikahannya.

Namun berbeda dengan Gulf, wajahnya tak menampakkan raut bahagia sama sekali bahkan tersenyum sedikitpun tidak. Gulf tak bahagia, Gulf tak rela.

Lina berjalan anggun menghampiri pengantin prianya, senyumnya sangat manis terlihat dari balik kain putih menutupi kepalanya.

Saat pendeta akan memimpin upacara pernikahan, semua orang di ruangan terkejut karena teriakan dua laki-laki yang berada diambang pintu masuk. Ya itu Joss dan Luke.

"HENTIKAN SEMUA INI!! KALIAN TAU MEMPELAI PRIA DI SANA DIA DIPAKSA UNTUK MENIKAHI WANITA LICIK ITU."

Bunda Gulf menatap terkejut pada dua pria itu, dan langsung menghampiri Joss dan Luke.

"Kenapa kau menuduh aku sembarangan? Kau tau apa tentang keluargaku bocah!." Ucap bunda Gulf tersenyum miring.

"Buat apa aku menggangu pernikahan ini kalau tak ada alasannya? Apa kau takut mengetahui bahwa kau memaksa Gulf untuk menikahi Lina gadis yang buruk itu?. " Balas Joss remeh pada bunda Gulf.

AKU MENCINTAIMU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang