cp 12

727 67 1
                                    

Siang ini Luke berniat meminta maaf atas kesalah pahaman diantara tiga sahabatnya.

"Huft semoga mereka mengerti."

Luke memasuki mobilnya bergegas untuk ke-Bar Joss, ia berencana akan mengatakan yang sebenarnya pada Joss terlebih dahulu.
.
.
.
Luke membuka kenop pintu perlahan menampakkan temannya yang disibukkan dengan berkas-berkas dimejanya.

"Joss." Sapa Luke pelan.

Kepala Joss mendongak melihat siapa yang datang, tatapanya beralih menjadi tajam.

"Kenapa kau kemari?." Tanya Joss dingin.

"Sebelum aku berbicara hal penting, bolehkah aku duduk terlebih dahulu?."

Joss Menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab Luke.

"Apa yang kau akan bicarakan? Bukankah semuanya sudah selesai?." Ucap Joss sambil menaikan satu alisnya.

"Aku minta maaf atas kejadian kemarin, aku kesini berniat menjelaskan Semuanya jadi tolong kasih aku kesempatan satu kali lagi, setelahnya aku akan pergi. Aku mohon." Ucap Luke memelas.

Ada sedikit rasa iba dihati Joss, lebih baik ia berikan satu kesempatan dan mendengarkan semuanya dari Luke.

Kepala Joss mengangguk pelan, mempersilahkan Luke untuk duduk dan dibalas senyum hangat oleh Luke.

"Jadi apa?." Tanya Joss tak sabar.

"Emmm begini, aku memang menyukai Gulf kekasih Mew, tapi perlahan-lahan aku sadar atas apa yang aku lakukan. Aku sadar aku tak akan bisa memiliki Gulf seutuhnya apalagi Gulf kekasih Mew, temanku.

Pada saat dimana aku bertemu Gulf di sebuah restauran hatiku bahagia aku berfikir akan mendapatkan kesempatan untuk mendekati Gulf, saat itu aku tak peduli bahwa Gulf kekasih Mew.

Aku bertekad untuk memulai mengakrabkan diriku pada Gulf, tapi aku melihat wajah Gulf yang tak nyaman saat berada di dekatku entah aku yang terlalu berlebihan atau memang wajahku sedikit menakutkan." Luke terkekeh mengingat saat itu ia sedikit gegabah.

Joss masih tetap menyimak ucapan Luke.

"Saat itu aku melihat Mew berada tak jauh dari tempat duduk Gulf, terlihat jelas Mew menahan emosinya. Nyaliku sedikit ciut saat Mew menatapku dengan tajam, seperti ingin membunuhku. Dan saat itu juga aku menyadari kesalahanku.

Tak seharusnya aku menyukai Gulf kekasih temanku, lalu aku berpamitan pada Gulf untuk menenangkan pikiranku terlebih dahulu. Lalu terjadi kesalahan lagi saat aku ingin memberi tahu dirimu ternyata diruanganmu ada juga Mew, aku bingung harus memulai dari mana.

Lidahku kelu sampai aku tak sadar bahwa aku telah memancing Mew. Disitulah aku menyesal tak memberi tahu dirimu dari dulu. Yaa dan minggu depan aku akan menikah dengan Yaya teman masa kecilku." Ucap Luke panjang lebar.

Akhirnya ia lega saat mengatakan yang sebenarnya, punggungnya ia sadarkan pada sofa milik Joss.

"Maaf aku tak bisa mengerti dirimu Luke, aku tau kau tak akan tega bermain dibelakang Mew."

Joss merentangkan tangannya, menyambut Luke untuk Kepelukanya, ada rasa sesal dihati Joss saat ia lebih memilih menghajar Luke.

"Aku juga minta maaf, aku memang salah dari awal tak memberi taumu."

Pelukan tadi merenggang perlahan-lahan, mereka berdua tersenyum.

"Kita akan memberi tau Mew yang sebenarnya, tenang saja aku akan membantumu." Ucap Joss tersenyum.

"Terimakasih sudah mau mendengarkan penjelasanku."

"Kita akan ke rumah Mew dulu."

Akhirnya setelah Luke mengungkapkan semuanya terasa lebih sedikit lega, kini ia akan berharap langsung dengan Mew. Takut? Tentu saja Mew akan menjadi monster jika ia sudah marah.
.
.
.
.

AKU MENCINTAIMU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang