Malam ini hujan sangat deras, Mew enggan untuk bangun dari ranjang empuknya. Dan demi apapun Mew sangat malas untuk keluar kamar.
Kini ibu min membawa beberapa makanan di nampan untuk makan malam sang tuan muda, saat sampai di depan ibu min mengetuk pintu perlahan.
"Nak bangunlah sebentar ibu membawa makan malam untukmu apa kau tak lapar?. " Tanya ibu min sedikit berteriak agar tuan muda mendengarnya.
Mew masih enggan membuka matanya ini terlalu berat untuk dibuka! Ah sial tapi perutnya meronta untuk diisi.
"BAIK BU SEBENTAR." Teriak Mew lalu berjalan pelan untuk mengambil makanannya.
Cklekk
"Trimakasih ibu min muach."
Sudah jadi kebiasaan Mew mencium bahkan tak sungkan-sungkan untuk memeluk ibu min, sejak kecil Mew sudah terbiasa dengan itu dan ibu min tak pernah mempersalahkannya.
"Iya nak cepat habiskan, minum susu dan tidur. Mengerti?. " Ucap Ibu min berlalu pergi.
"Baik bu. "
Lesu sekali kau ini Mew!
Sudah selesai memakan Mew bergegas meminum susu dan menuju kasur empuknya, namun Mew malah tak bisa tidur. Dia memikirkan Gulfnya!
"Argh kenapa aku tak minta nomernya ya tadi? Aku sangat merindukannya, aku bisa gila Gulf kau sangat cantik."
Mew setiap malam selalu membayangkan Gulf dalam tidurnya, ingin sekali rasanya Gulf tidur lalu memeluk Mew. Membayangkannya saja membuat Mew makin tak tahan!.
"Sudahlah aku ingin cepat pagi dan bertemu Gulf kenapa lama sekali sih?!. " Ucap Mew sambil berguling kesana kemari.
.
.
.
.
.
Pagi yang cerah ditemani dengan susu coklat kesukaan Gulf memang yang paling terbaik, saat ini Gulf memakan sarapannya dengan tenang dan damai tak ada lagi keributan dirumahnya.Orang tua Gulf pergi bekerja ke luar kota mereka akan stuck disana selama seminggu, bagaimana Gulf tak senang? Dia bisa bebas membawa Mew kesini eh pacarnya kesini, membawa teman.
Menyenangkan sekali.
"Ah aku merindukan Mew Mewkuu mari berangkat!." Ucap Gulf berlari-lari kecil.
Dia terlalu bersemangat sampai-sampai tak menyadari ada batu cukup besar dan..
BUGH
"Aw sialan siapa sih yang menaruh batu disini??!!." Gerutu Gulf kesal.
Gulf jalan menyeret kakinya lalu duduk di halaman rumahnya, ngomong-ngomong ini sangat sakit juga ternyata.
"PAK MARK TOLONG BANTU AKU KESINI CEPAT!." Teriak Gulf agar dapat didengar oleh supirnya.
Park Mark yang dipanggil segera berlari kearah sang tuan muda, tergesa-gesa khawatir akan terjadi apa.
"Hosh.. Hosh.. Ada apa tuan? Apa yang terjadi?. " Tanya pak mark khawatir.
"Aaaa pak mark siapa yang menaruh batu disitu?! Aku jadi tersandung kan dan ini sangat sakit." Keluh Gulf mengerucutkan bibirnya lucu.
"Astaga tuan jadi karna batu?? Memang ada disana, tuan saja yang tak hati-hati na. "
"Kenapa jadi salahku sih!? Kan aku yang tersandung, sudahlah pak mark antar aku ke sekolah aku tak bisa bawa mobil sendiri." Ucap Gulf sedikit kesal, kenapa jadi dia yang salah.
Menyebalkan sekali pagi-pagi sudah apes.
.
.
.
.
Kini Gulf sudah sampai di depan kampusnya, Gulf menunggu Mew berharap nanti akan dibantu siapa tau nanti digendong haha."Dia kemana sih sebenarnya dari tadi aku nungguin kan capek." Keluh Gulf sambil melirik kesana kemari mencari pacarnya.
Sekitar 10 menit Gulf menunggu akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, melihat Mew dan temannya berjalan kearahnya, Gulf begitu girang dengan senyum merekah dibibirnya.
"Hai Gulf kenapa disini tak masuk?. " Tanya Mew sudah didepannya.
Gulf cemberut menekukkan bibirnya kebawah, ish kenapa tak peka sekali orang ini sudah capek-capek nunggu malah gini.
"Kenapa kau tak peka sekali! Aku disini nungguin tau. " Ucap Gulf manja sesekali melirik Mew yang menahan kegemasannya dari tadi.
Mew langsung memeluk kucing kecilnya itu dibalas memeluk juga tentunya dari Gulf.
"Sayang bukan begitu nanti kalau telat bagaimana?." Ucap Mew terus mengelus punggung Gulf.
"HAH!!! APA TADI SAYANG?!. " Teriak kedua temannya kaget.
Bagaimana tak kaget baru kemarin mereka berkelahi dan sekarang?! Yang benar saja sayang sayangan.
"Kau serius Mew dengan dia?! Bagaimana bisa tunggu apa kau menggunakan dukun? Kenapa anak kasar ini mau denganmu?." Tanya Jos yang sudah penasaran sekali.
Luke hanya diam melihat saja tanpa mau ikut campur, tapi jauh lubuk hatinya merasa sakit hati kenapa harus Mew sahabatnya?. Apa dia harus mengikhlaskan saja?
"Oih aku lupa memberi tahu kalian kemarin kita jadian dan dia sekarang jadi pacarku, lihat kan Gulf tak sekasar itu lagipula. " Jawab Mew seraya mengelus kepala Gulf sayang.
Gulf yang diperlakukan seperti itu hanya diam menunduk. Malu.
"Hah terserah kau sajalah Mew. " Ucap Jos berlalu disusul Luke yang sedari tadi memperhatikan MewGulf.
Luke memang tak banyak omong dia mempunyai sikap yang dingin beda dengan dua sijoli itu yang berisik. Luke juga menyukai Gulf sebenarnya namun dia menunggu waktu yang tepat lagipula dia baru berkenalan kemarin.
Sejujurnya dia kecewa dia marah namun dia pendam toh buat apa? Luke tak mau memecah pertemanan mereka hanya karna satu orang.
Jadi lebih baik dia diam dan menunggu waktu yang tepat.
.
.
.
.
..
.
Ketika teman Mew sudah berlalu pergi Gulf langsung mengadu pada Mew."Phi lihatlah kakiku sakit sekali tadi tersandung batu apa phi tak ada niat membantuku?." Tanya Gulf murung.
Mew hanya tersenyum gemas melihat tingkah Gulf. Tanpa aba-aba Mew langsung menggendong Gulf ala pengantin gitu xixi.
"Hei hei phi Mew turunkan aku, aku malu lihatlah phi Mew!. " Ucap Gulf seraya menenggelamkan wajahnya didada bidang Mew.
Mew tak menggubris ucapan Gulf dia tak peduli pada orang yang menatapnya, tak sedikit pula orang iri melihat Gulf digendong seperti itu oleh Mew yang tampan, yang di idam-idamkan banyak wanita.
"Sudahlah dari pada berjalan katanya kakinya sakit."
"Tapi aku malu phiii. " Ucap Gulf masih menenggelamkan mukanya didada Mew.
Uhh sungguh manis sekali pacarnya ini jadi ingin memakannya.
"Kenapa harus malu akukan pacarmu, nah sudah sampai belajar yang giat Jagan nakal dan dengarkan dosennya." Ucap Mew berlalu pergi tak lupa kecupan lama di kening Gulf.
Gulf hanya senyam senyum seperti orang gila lalu berjalan kearah mejannya, tak sesakit itu sebenernya namun bukan Gulf kalau tak mencari perhatian Mew.
"Hei meng gilamu itu sedang kumat ya? Kau ini kenapa dan ada apa dengan cara berjalanmu itu. " Tanya mild.
"Kau tau tidak hari ini aku bahagia sekali. " Jawab Gulf tak memperdulikan ocehan mild.
"Terserah kau saja aku sudah pusing melihat tingkahmu. " Ucap mild.
Gulf bodmat biarlah dia tak peduli sekarang dia hanya membayangkan kekasih tampannya itu.
.
.
.
.
.
.
💗💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MENCINTAIMU!
Proză scurtăMEW GULF! baca aj Cr photo: @batoolghabain (by pinterest)