cp 9

695 71 0
                                    

Jalanan terasa sepi Mew melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menangis dalam mobilnya mengutarakan rasa sesak didadanya. Ini lebih menyakitkan.

Bar mewah milik Joss adalah tujuan utama Mew. Dan kakinya kini sudah berada di depan bar mewah itu, semua orang mengalihkan perhatiannya pada Mew.

Bagaimana tidak penampilan yang dibilang cukup buruk, mata sembab dan merah. Semuanya kacau.

Merasa dirinya diperhatikan Mew langsung membentak semua orang.

"APA YANG KAU LIHAT DARIKU HA?!. " Teriak Mew keras mengundang para pengunjung lainnya memperhatikan dirinya juga.

Semua orang langsung menyibukkan dirinya masing-masing, takut mempunyai urusan dengan seorang Mew kalau sudah marah besar begini.

Kaki jenjang Mew menuju ruangan Joss, Mew sudah sering kesini mangkannya dia hapal setiap sudut ruangan.

*Brakkk

Joss terkejut saat pintunya didobrak, wajah sangarnya mendongak saat mengetahui siapa yang mendobrak Joss  tak jadi marah-marah.

"Kau gila ya?! Bagaimana jika pintuku rusak ai sat!!!." Kesal Joss pada Mew.

Mew memutar matanya malas, disaat genting seperti ini masih saja memikirkan pintu. Kurang ajar!

Berjalan gontai kearah sofa empuk disana, menyadarkan punggungnya menutup matanya mencoba untuk berfikir jernih.

"Kau ini kenapa? Datang tak salam langsung masuk saja dasar tua tak tau sopan santun." Omel Joss mencibirkan bibirnya.

"Sat! Kau tak tau masalahku jadi diam saja. Ambilkan aku Wine sekarang." Ucap Mew geram.

"Cih kau kira aku babumu, seenaknya saja."

Mata Mew menatap tajam kearah Joss, yang membuat Joss langsung memerintahkan bertendernya.

Beberapa menit menunggu akhirnya Wine nya datang, langsung diminum oleh Mew sampai habis padahal kadar alkoholnya sangat tinggi.

.
.
.
Pintu terbuka menapakkan seseorang yang kini Mew benci, Mew tau Luke menyukai kekasihnya dari cara pandang saat pertama kali Luke bertemu dengan Gulfnya.

Senyum miring tercetak pada bibir tipis Mew.

"Ahh siapakah yang datang ini, waw sangat kebetulan." Ucap Joss antusias.

Joss tak tau selama ini Luke juga menyukai Gulf kekasih Mew.

"Ei kenapa kau menatap Luke seperti itu Mew?, kau tak rindu dia?."

Mew berdecih memalingkan wajahnya kesamping, kepalanya terlalu pusing untuk sekarang.

Perlahan Luke duduk di samping Joss masih diam tak ada pembicaraan, Joss hanya menunggu Luke untuk mengatakan sesuatu.

"Aku hanya ingin di sini, tapi tak kusangka akan bertemu dengan teman lama kita." Luke menatap kearah Mew.

Mew memilih diam, untuk saat ini biarlah pikirannya tenang dulu.

"Kau ada masalah denganku Mew? Kenapa dari tadi mukamu tak mengenakkan?." Tanya Luke tersenyum.

"Diam!." Balas Mew ,Sedikit meninggikan suaranya.

Joss hanya melihat mereka bergantian, merasa ada yang salah dengan sahabatnya ini. Kenapa sangat dingin? Biasanya jika sudah berkumpul semua akan heboh.

"Jarang sekali kau disini Mew, apa ada masalah dengan 'pacarmu'. " Luke menekankan kata terakhir, memang sengaja.

Habis sudah kesabaran Mew, meja didepan di gebrak keras oleh Mew.

AKU MENCINTAIMU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang