cp 8

772 71 0
                                    

Weekend hari ini Mew dan Gulf memanfaatkan waktu mereka berdua untuk bermalas-malasan dirumah saja. Mew juga capek kerja terus-terusan.

"Phi, phi Mew bangun ayo." Gulf menarik tangan Mew berharap kekasihnya itu bangun.

Yang Gulf dapat malah dengkuran keras kekasihnya, menyebalkan padahal mereka diundang untuk makan-makan bersama bunda Gulf.

Selama ini bunda Gulf belum mengetahui soal anaknya yang berpacaran dengan seorang pria. Gulf masih belum siap tentunya.

"PHI MEW BANGUN SEKARANG!!!. "

Teriakan Gulf membuat Mew langsung duduk namun masih enggan membuka matannya, pria ini benar-benar malas.

"Kenapa lagi sih Gulf? Phi mengantuk na." Saat Mew akan melanjutkan mimpinya lagi tiba-tiba tanganya langsung ditarik.

Mau tak mau Mew bangun menuruti kekasihnya, belum sepenuhnya sadar Mew merasa sedikit 'dingin'.

"SHIAA GULF!!!!." teriak Mew dalam kamar mandi.

Ternyata Gulf menguncinya dikamar mandi, pantes tadi merasa sangat dingin. Kejam sekali.

"Hihihi rasakan salah sendiri tak bangun-bangun."

"JANGAN MENGUMPAT PHI, MENURUTLAH PADA ISTRIMU INI." teriak Gulf dari luar dibarengi kekehan pemuda manis itu.

.
.
.
.
Setelah Mew mandi Mew bergegas memakai baju yang sudah disiapkan oleh Gulf, itu sudah menjadi kebiasaan bagi Gulf setiap harinya.

Gulf tengah mencuci piring yang kotor seketika tersentak saat tangan kekar berurat melingkar pinggangnya. Hmm Gulf sudah tau siapa pelakunya.

"Phi lepaskan tangannya biar cepat. " Kesal Gulf.

"Hmmm kenapa sangat harum sekali kau Gulf?."

Mew terus mengendus leher Gulf. Leher Gulf adalah bagian terfavorit bagi Mew sangat lembut.

Gulf berbalik menuntut kekasihnya duduk dimeja makan, terlihat wajah Gulf kebingungan membuat Mew menatap Gulf bingung. Dia kenapa?.

"Emm phi kita disuruh kerumah bundaku sambil membawa phi." Ucap Gulf sambil mempererat pegannya.

"Mm lalu? Apa yang salah? Kita hanya makan kan bundamu juga sudah tau aku."

"Tapi phi aku takut, perasaanku tak enak na." Terlihat jelas wajah Gulf tengah khawatir.

Tidak membalas ucapan Gulf melainkan Mew menarik tubuh Gulf kedalam pelukannya, mengelus punggung Gulf lembut. Supaya kekasih manisnya tak memikirkan hal aneh apapun.

"Sudah tak apa kan ada phi, jangan takut buang fikiran buruk darimu." Ucap Mew.

"Hmmm phi berjanji kan selalu ada disisi Gulf?." Tanya Gulf dengan pupy eyesnya yang menggemaskan.

"Mm tentu Gulf pah kita pergi ya."

Mew dan Gulf akhirnya pergi menuju rumah sang bunda Gulf, entahlah Mew juga perasaannya tak enak.

..
.
Perjalanan sedikit panjang dan akhirnya sampai juga dikediaman bunda Gulf, kalau kalian tanya kemana papa Gulf? Papa Gulf meninggal saat Gulf masih duduk di bangku SMP. Maka dari itu bunda Gulf seorang yang merawatnya, membiayai , menjadi tulang punggung menggantikan sang papa.

Sekarang bunda Gulf tidak bekerja lagi, usianya sudah tua tak kuat untuk bekerja. Gulflah sekarang yang gantian merawat bundanya, mengirim uang setiap satu bulan sekali.

Tentu uang yang digunakan Gulf pemberian dari Mew, Mew berjanji merawat Gulf dan juga bunda Gulf. Mew mencintai anaknya tentu saja ia juga harus mencintai bunda Gulf.

AKU MENCINTAIMU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang