25. Malam Minggu dan choco pie

86 10 0
                                    

"BOKAP SAMA NYOKAP LO GAK TAU?" tanya mika dengan heboh

Gisel ngangguk membenarkan sambil ngaca merapihkan masker muka nya, dia lagi di rumah nya mika. Malam Minggu dan mika ngajak buat pada nginep di rumah nya.

Lia yang lagi rebahan di kasur besar milik mika langsung merubah posisi nya jadi mendekat ke arah Gisel, "Kenapa gak ngomong? Itu pembullyan loh, udah parah juga" ujar Lia

Karin yang lagi duduk di sofa sambil mainin ponsel nya langsung ikut bicara, "Dia gak mau bikin masalah lagi kata nya, tau dah gue juga gak paham sama pemikiran nya" ujar Karin sudah tau betul jawaban Gisel kalau di tanya kenapa gak lapor orangtua pas di bully

"Kok gitu?" Tanya mika tak paham

Gisel menatap lurus lalu menghela nafas panjang sebelum menceritakan alasan nya, "Buat apa? Apa untung nya buat gue laporin mereka ke nyokap bokap gue?" Tanya Gisel

"Ya biar mereka jera lah, kalau lo bilang seenggak nya ortu lo bisa laporin ke pihak sekolah terus mereka di kasih hukuman" ujar mika menjelaskan dengan gemas

Gisel ngangguk setuju sambil jentik in jari nya "Nah itu, gue takut kalau gue cerita ke nyokap bokap, mereka bakal langsung laporin ke sekolah. Gue takut mereka malah makin benci sama gue. Kalau kalian belum tau, mereka bully gue karena kekayaan gue, mereka nganggap gue anak mamih yang selalu ngerengek minta ini itu. Gue anak manja, gak bisa hidup tanpa kekayaan. Kalau gue laporin mereka kaya yang kalian bilang, itu sama aja membenarkan ucapan mereka. Gue gak mau, gue bakal buktiin ke mereka semua kalau gue gak sama kaya yang di omongin mereka semua" ujar Gisel lalu berbalik dengan semangat

"Gue diem aja bukan berarti gue lemah, kadang gue juga muak dan mau ngamuk tapi balik lagi gue bakal buktiin kalau gue gak selemah itu. Masa depan gak ada yang tau, siapa tau kalau kedepan nya gue malah lebih sukses dari mereka semua dan nanti mereka bakal terbayang-bayang rasa bersalah ke gue. Hidup dengan rasa bersalah itu gak enak" sambung Gisel jadi tertawa sendiri

Mereka bertiga saling melirik tak percaya, "Gue gak tau kalau lo bisa sampe mikir sejauh itu" ujar Lia ngeri sendiri

"Hahahaha bercandaaa, mau mereka ngerasa bersalah atau nggak pun bukan urusan gue. Itu hidup mereka terserah mau ngomengarin apapun tentang gue, tapi gue bakal buktiin kalau gue ini kuat tanpa campur tangan nyokap atau bokap gue, gue bakal bisa lebih maju" ujar Gisel sekarang udah jadi semangat banget

"Woi lo lagi maskeran" ujar Karin lalu melempar bantal kecil di dekat nya

Gisel kembali tertawa begitupun dengan mika, Lia dan karin. Sudah lama rasanya Gisel tak tertawa lepas seperti ini.

Tak lama mereka mendengar teriakan haris yang ada di bawah. Ah iya mereka lupa kalau mika ini punya kembaran, "MIKA GUE KERUMAH AJII" teriak

"Iyaaa, balik rumah gak?" Tanya mika ikut berteriak

"Gak tau, tapi gue bawa kunci cadangan. Gak usah nungguin, tidur aja. Berani gak sendirian? Atau mau ikut, ada una kok kalau gue nginep lo juga bisa tidur bareng una" jawab Haris sudah tidak berteriak kencang tapi mika masih mendengarnya dengan jelas

Gisel sempet kaget kalau haris seperhatian itu sama mika padahal biasanya mereka di sekolah suka ribut. Kalau Lia dan Karin sih udah gak kaget lagi mereka udah sering ke rumah nya mika.

Mika memainkan kuku nya "Ngga usah, lagian lo gak liat temen gue apa?" Tanya mika

"Oh lo bawa temen? Ya udah hati-hati dirumah, kalau ada apa-apa telpon gue langsung" ujar Haris

"Iyaa" ujar mika

Mika melirik ke arah Gisel yang menatap nya aneh, "Apa?" Tanya mika

"Sumpahh, gue kira kerjaan lo berdua tuh ribut doang" ujar Gisel kaget

BETTER |Giselle X Felix|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang