2

281 28 1
                                    

-Brukkkkkkkk-

Tubuh Park Jihoon berada dilantai dalam sekejap.

Park Na Ra yang kaget bukan main langsung memeluk tubuh kekasihnya tersebut. "Oppa, Oppa, Oppa il-eona!!" Park Na Ra menepuk - nepuk pipi Park Jihoon supaya dia sadar dari pingsannya.

Tidak segera sadar beberapa orang yang ada disana membantu Park Na Ra menggotong tubuh Park Jihoon ke ruang kesehatan Universitas tersebut.

Berita pingsannya Park Jihoon langsung terdengar di seluruh plosok universitas, karena memang Park Couple sangat terkenal di sana.

Berita tersebut juga akhirnya sampai ke telinga Kim Junkyu yang merupakan sahabat Park Jihoon dari SMA.
Kim Junkyu yang tadi sedang tertidur di Perpustakaan langsung berlari menuju ruang kesehatan.

"Kenapa?" Tanya Kim Junkyu yang berdiri di sebelah Park Na Ra sesampainya di ruang kesehatan.

"Gak tau, tiba - tiba aja gini." Toleh Park Na Ra ke arah Junkyu dengan tangannya yang masih mengenggam erat tangan Park Jihoon.

"Ya! Park Jihoon jangan bercanda deh, udah bangun lo." Junkyu menggoda Jihoon dengan mengoyang goyangkan kaki Jihoon agak kasar. Tapi tetap saja tidak ada respon apapun dari Jihoon.

Pada dasarnya Jihoon adalah orang yang iseng dan sering ngerjain Junkyu. Dengan tidak adanya respon dari Jihoon, Junkyu sadar bahwa Jihoon memang lagi gak bercanda.

Junkyu menjadi sangat prihatin melihat sahabatnya itu yang mana wajahnya semakin pucat.

"Dulu pas SMA juga pernah gini, tiba - tiba aja pingsan di kelas pas lagi pelajaran dan akhirnya dirawat di rumah sakit sekitar 3 bulan, tapi sampai sekarang juga gue gak tau apa penyebabnya karena dia gak pernah crita, pas gue nanya, dia juga gak pernah mau jawab." Penjelasan Junkyu panjang lebar, menjelaskan bahwa peristiwa kayak gini juga pernah dialamin pas mereka SMA.

"Oppa il-eona." Rintih Na Ra yang sangat khawatir sambil mengelus - elus tangan Jihoon setelah mendengar penjelasan Junkyu tadi.

Setelah kurang lebih 15 menit, akhirnya Jihoon sadar, wajahya terlihat lemah, tatapan matanya kosong, dia tidak merespon siapapun yang mengajaknya bicara. Semua orang disana termasuk adik perempuan Jihoon yang baru datang yaitu Park Jihan kebingungan harus berbuat apa.

Menurut penjaga ruang kesehatan yang sedang piket disana menyuruh untuk membawa Jihoon pulang saja, Jihoon hanya perlu istirahat menuturnya.

Mereka dengan hati - hari membangunkan tubuh Jihoon dan Junkyu memapah Jihoon sedangkan Na Ra mengandeng sebelah tangan Jihoon membantunya berjalan menuju pintu keluar Universitas.

Jihan berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil menuju pintu keluar Universitas juga.

Semua orang yang ada di lorong kampus memandangi Jihoon yang sedang dipapah oleh Junkyu dan Na Ra, mereka semua kebingungan karena Jihoon yang mereka kenal sangat berbeda dari biasanya, dia terlihat sangat pucat dan lemah.

Jihoon biasanya adalah orang yang sangat ceria dan ramah.

"Sunbae, gwenchanha?" Tanya satu dari puluhan orang yang menatap mereka bertiga.

"Gwenchanha, geogjeonghajima." Jawab Junkyu sambil menoleh ke hoobae tadi sambil tersenyum.

Jihan menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk dan menunggu kedatangan Jihoon, Junkyu, dan Na Ra. Jihan langsung membukakan pintu belakang sesaat setelah Jihoon tiba di dekat mobil.

"Oppa kamu yang nyetir." Jihan melempar kunci mobil ke arah Junkyu.

Mereka berempat menelusuri jalanan kota Seoul, kepala Jihoon bersandar pada bahu Na Ra selama perjalanan dari kampus kerumah, Na Ra mengelus kepala Jihoon dengan penuh kekhawatiran dan kasih sayang.

Tatapan mata Jihoon masih kosong, bibirnya yang semakin memutih dan wajahnya yang terlihat sangat lemah menunjukkan bahwa dia tidak baik - baik saja.

🐼






-Rumah-

Jihan mengedor pintu rumah yang dengan segera dibuka oleh ibunya.

"Jihoon kenapa?" Tanya ibunya panik setelah melihat anaknya yang lemah itu di papah oleh Junkyu.

"Tadi Oppa pingsan di Kampus, gak tau kata Eonni tiba - tiba aja gitu pingsan." Jelas Jihan singkat ke ibunya.

Mereka semua begegas membawa Jihoon ke kamarnya dan membaringkannya ke tempat tidur dan menyelimutinya.
Perlahan mata Jihoon tertutup, Jihoon tertidur.

Ibu, Jihan, Junkyu, dan Na Ra sangat khawatir melihat kondisi Jihoon saat ini, mereka berempat keluar dari kamar Jihoon untuk membiarkan Jihoon istirahat, mereka menuju ruang tv tepat di depan kamar Jihoon.

"Dulu juga pernah gini ya bu, waktu Oppa SMA kelas 2 ya kalau gak salah."

Jihan membuka pembicaraan saat mereka semua terduduk di sofa.

Maaf | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang