7

135 27 0
                                    

Setelah beberapa hari Jihoon sadar, keadaannya semakin membaik setiap hari. Dia mulai bisa duduk, makan sendiri, dan bercanda dengan Jihan.
Tapi saking lamanya dia gak sadar kemampua berjalan Jihoon berkurang, hingga dia harus menjalani rehabilitasi untuk mengembalikan kemampuannya.

Hampir setiap hari Siena mengunjungi Jihoon untuk bermain dengannya.
Pada saat itu saat Jihoon sedang berada di halaman rumah sakit dengan korsi rodanya bersama Siena yang berada di pangkuannya.

Jihoon kembali menginggat kejadian kecelakaan itu, yang ternyata dia menyaksikan secara langsung kejadian itu sehingga membuatnya syok dan merasa bersalah pada Siena.

Jihoon hanya menceritakan pada semua orang bahwa dia meninggalkan Siena di taman, dengan kepengecutannya dia tidak berani menceritakan pada siapapun bahwa dia menyaksikan kejadian itu secara langsung.

Dengan memeluk Siena yang berada dipangkuannya Jihoon mulai mengingat kejadian itu yang membuat dadanya terasa sesak dan air matanya mulai menetes.

🐼




-Jihoon-

Jihoon bergegas meninggalkan Siena di taman komplek tanpa menoleh sedikitpun.
Saat berada di persimpangan Jihoon mulai menyebrangi jalan dengan sedikit berlari karena lampu untuk pejalan kaki akan segera merah.

Sesampainya Jihoon di sebrang jalan sesaat akan melajutkan perjalanannya ke sekolah, samar - samar dia seperti mendengar ada yang memangilnya.

"OPPAAAA!" Panggil gadis kecil yang sedang berada di tengah jalan saat lampu sudah menunjukan merah untuk para pejalan kaki.

Ternyata sedari tadi tanpa sepengetahuan Jihoon, Siena mengikuti Jihoon di belakangnya.

Jihoon menoleh mendengar panggilan itu, saat Jihoon menoleh semua orang yang berada disana sudah terlihat panik melihat anak perempuan yang berada ditengah jalan itu.

Setelah 3 detik Jihoon menoleh ada sebuah mobil yang tanpa sengaja menabrak tubuh mungil Siena.
Tubuh Siena tergletak di tengah jalan dengan berlumuran darah, semua orang berlari kearah anak perempuan itu, Jihoon hanya bisa tertegun, tubuhnya membeku, tidak bisa digerakkan, saat ingin melangkah menuju Siena dia tidak sanggup.

Dengan semua rasa bersalah dan kepengecutan Jihoon dia mulai menyadarkan diri dan berlari menuju sekolah, Jihoon tidak berani mendekati Siena, Jihoon memilih untuk kabur.

Sesampainya di sekolah Jihoon hanya bisa tertegun duduk di kursi kelasnya. Setelah beberapa saat Jihan datang menghampiri Jihoon dan memberi kabar tentang Siena.

-Dekkkk-

🐼

Maaf | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang