Saat sebelum keluarga Siena sampai di depan kamar Jihoon, mereka melihat Ayah Jihoon yang berlari menuju ruang dokter, dan kemudian ada seorang dokter dan perawat berlari kearah kamar Jihoon.
Di dalam kamar sudah terlihat tubuh Jihoon yang mulai mengalami kesulitan bernafas, hingga akhirnya setelah dokter datang Jihoon mendapat pertolongan.
Saat pertolongan itu dilakukan dan saat semua orang termasuk keluarga Siena sedang menunggu diluar, semua orang panik, Ibu Jihoon menangis sambil memeluk Jihan.
Setelah beberapa saat dokter keluar, dan mendatangi keluarga Jihoon utuk memberi tahu bahwa Jihoon sadar.
Semua orang tersenyum bahagia, kemudia bersama - sama masuk untuk melihat kondisi Jihoon.
"Jihoonie, kamu sudah sadar nak." Ibu Jihoon memeluk Jihoon dan menciumnya, sedangkan ayahnya memegang erat tangan Jihoon juga sambil menangis bahagia.
"Opaaaa!!!" Teriak Jihan sambil memukul - mukul pelan tubuh Jihoon sambil menangis yang membuat Jihoon sedikit terbatuk.
"Ah, mian Oppa." Kata Jihan melihat Opanya sedikit meringis kesakitan.
Kemudian Siena mendekat dengan satu kruk di tangannya berjalan pelan.
"Oppa, Siena udah dibolehin pulang hari ini sama dokter." Kata Siena sambil tersenyum dan tentu saja memainkan jari - jari Jihoon Oppa seperti biasa.
Jihoon menarik Sienam mendekat ke padanya. Ekspersi Jihoon berubah, dia mulai meneteskan air matanya.
"Siena, Oppa minta maaf ya sama Siena."
"Omma, Jihoon Oppa Uro." Rengek Siena ke Ibunya.
Ibu Siena mendekat pada Jihoon "Jihoon wae uro?"
"Siena begini salah Jihoon, kalau waktu itu Jihoon gak nglarang Siena buat ikut Jihoon, Siena gak mungkin kecelakaan." Jawab Jihoon dengan tangisnya yang semakin terisak.
Semua orang tercengang mendengar pengakuan Jihoon tadi.
Jihoon mulai menceritakan apa yang terjadi saat itu, saat dia meninggalkan Siena di taman komplek.
"Ini bukan salah kamu nak, Udah - udah anak cowok gak boleh cengeng ya." Ibu Jihoon menenagkan Jihoon yang sedang menangis sejadi - jadinya.
Semua orang mendekat pada Jihoon dan menenagkan Jihoon. Mereka semua berkata bahwa itu semua bukan salah Jihoon.🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf | Park Jihoon ✓
FanfictionPark Jihoon; Laki - laki rapuh musim semi °°° Start : Oktober 2021 Maaf ©2021 by tulisansunrise